are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 201031 Desember 2009 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010December 31, 2009 Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
n. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan n. Employee Benefit Liabilities
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai
dengan Undang-undang No. 132003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan”
UU No. 132003 sesuai dengan PSAK No. 24 Revisi 2004, “Akuntansi Imbalan Kerja”.
Berdasarkan UU No. 132003, Perusahaan dan Entitas Anak diharuskan membayar
imbalan kerja karyawan jika kondisi tertentu dalam UU No. 132003 tersebut terpenuhi.
The Company and Subsidiaries recognize employee benefit liabilities in accordance with
Labor Law No. 132003 dated March 25, 2003 “Labor Law No. 132003” as accounted for
under SFAS No. 24 Revised 2004, “Employee Benefits”. Based on Labor Law
No. 132003, the Company and Subsidiaries are required to pay compensation benefits if
certain conditions stated in Labor Law No. 132003 are met.
Dalam PSAK No. 24 Revisi 2004, biaya untuk penyediaan
imbalan kerja
berdasarkan UU No. 132003
ditentukan dengan
menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan
kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari
keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya
melebihi 10 dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan
kerugian aktuarial ini diakui secara garis lurus selama perkiraan rata-rata sisa masa kerja
karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan suatu program imbalan
pasti atau perubahan-perubahan dalam utang imbalan kerja program yang sudah ada
diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.
Under SFAS No. 24 Revised 2004, the cost of
providing employee
benefits under
UU No. 132003 is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation
method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the
net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting
year exceeded 10 of the present value of the defined benefit obligation at that date. These
actuarial gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average
remaining working lives of the employees. Further, past-service costs arising from the
introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing
plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become
vested.
o. Instrumen Keuangan o. Financial Instruments
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 50 Revisi
2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” PSAK No. 50R, dan PSAK No. 55
Revisi
2006, “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 55R.
Starting January 1, 2010, the Company and Subsidiaries adopted the SFAS No. 50
Revised 2006,
“Financial Instruments:
Presentation and
Disclosures” SFAS
No. 50R, and the SFAS No. 55 Revised 2006, “Financial Instruments: Recognition and
Measurement” SFAS No. 55R.
PSAK No. 50R mengatur persyaratan tentang penyajian
instrumen keuangan
dan mengidentifikasi
informasi yang
harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut
berlaku terhadap
klasifikasi instrumen
keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen
ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan
dan keadaan di mana aset keuangan dan liabilitas
keuangan akan
saling hapus.
The SFAS No. 50R contains the requirements for the presentation of financial instruments
and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements
apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer,
into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related
interest, dividends, losses and gains and the circumstances in which financial assets and
financial
liabilities are
to be
offset.
are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 201031 Desember 2009 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010December 31, 2009 Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan