2.2. Landasan Teori
Teori Konsumsi Keynes dalam bukunya yang berjudul The General Theory of Employment,
Interest and Money memberikan perhatian besar terhadap hubungan antara konsumsi dan pendapatan. Lebih lanjut Keynes mengatakan bahwa ada
pengeluaran konsumsi minimum yang harus dilakukan oleh masyarakat outonomous consumption dan pengeluaran konsumsi akan meningkat dengan
bertambahnya penghasilan Waluyo, D. E., 2002. Menurut Supriana 2008 dalam bukunya Ekonomi Makro menyebutkan bahwa
konsumsi itu merupakan fungsi dari pendapatan yang dapat dibelanjakan. Penghasilan keluarga atau uang masuk sebagian besar dibelanjakan lagi, untuk
membeli yang diperlukan untuk hidup. Dalam ilmu ekonomi dikatakan: dibelanjakan untuk dikonsumsi. Konsumsi tidak hanya mengenai makanan, tetapi
mencakup pemakaian barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup Gilarso, 1992.
Teori konsumsi dengan menggunakan hipotesis pendapatan relatif dikemukakan
oleh James Duesenberry dengan bukunya Income, Saving, and the Theory of Consummer Behavior, bermaksud merekonsiliasi hubungan yang tidak
proporsional dan yang proporsional antara konsumsi dengan pendapatan dengan maksud agar diperoleh gambaran mengenai alasan sebab- sebab timbulnya
perbedaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Di dalam teorinya, Duesenberry menggunakan dua asumsi yang digunakan untuk mengamati faktor- faktor yang dapat berpengaruh terhadap pengeluaran konsumsi
seseorang. a Selera rumah tangga atas barang konsumsi adalah Interdependen. Artinya,
pengeluaran konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat sekitarnya tetangga. Jadi faktor lingkungan
dapat berpengaruh terhadap pengeluaran konsumsi. b Pengeluaran konsumsi adalah Irreversible. Artinya, pola pengeluaran pada
saat penghasilan naik berbeda dengan pola pengeluaran pada saat penghasilan mengalami penurunan. Di dalam hal ini dikatakan bahwa pengeluaran
konsumsi seseorang dalam jangka pendek dapat dipengaruhi oleh besarnya pendapatan relatif. Pendapatan relatif disini adalah merupakan pendapatan
tertinggi yang pernah dicapai oleh seseorang. Sebagai misal, apabila pendapatan seseorang mengalami kenaikan maka secara otomatis konsumsi
juga mengalami kenaikan dengan proporsi tertentu, dan sebaliknya bila pendapatan mengalami penurunan maka akan diikuti juga oleh penurunan
konsumsinya. Akan tetapi, proporsi penurunannya lebih kecil dibandingkan proporsi akibat kenaikan pendapatan tadi
Waluyo, D. E., 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kerangka Pemikiran