penelitian ini, hasil studi pustaka baik berupa buku ataupun data statistik yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
3.4. Metode Analisis Data
Untuk hipotesis 1, dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif yaitu
dengan melihat besar pangsa atau persentase pengeluaran pangan terhadap total pengeluaran rumah tangga miskin di daerah penelitian, dan dihitung dengan
menggunakan formula :
PF =
Dimana : PF = Pangsa atau persentase pengeluaran pangan
PP = Pengeluaran untuk pangan rumah tangga Rpbulan TP = Total pengeluaran rumah tangga Rpbulan
Apabila menggunakan indikator ekonomi, dengan kriteria apabila pangsa atau
persentase pengeluaran pangan rendah ≤ 60 pengeluaran total maka kelompok
rumah tangga tersebut merupakan rumah tangga tahan pangan. Sementara itu apabila pangsa atau persentase pengeluaran pangan tinggi 60 pengeluaran
total maka kelompok rumah tangga tersebut merupakan rumah tangga rawan pangan Purwantini, 1999.
Untuk hipotesis 2, diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda,
yaitu regresi linier dimana sebuah variabel terikat variabel Y dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas variabel X. Untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan ibu rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, lamanya berumah tangga umur
Universitas Sumatera Utara
perkawinan dan jumlah subsidi beras untuk keluarga miskin raskin yang diterima terhadap variabel terikat yakni pengeluaran pangan rumah tangga miskin
digunakan analisis regresi linier berganda Hasan, 2002. Model regresi linier berganda yang digunakan adalah :
Ỳ = a b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ µ Dimana:
Ỳ = Pengeluaran Pangan Rumah Tangga Miskin Rp Bulan
a = Intercept atau konstanta
b
1
,b
2
,…, b
5
= Koefisien regresi X
1
= Pendapatan Rumah Tangga Rp bulan X
2
= Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga Tahun X
3
= Jumlah Anggota Rumah Tangga Jiwa X
4
= Lamanya Berumah Tangga Umur Perkawinan Tahun X
5
= Jumlah Subsidi Beras Raskin yang Diterima Kg µ
= Error term koefisien error Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap pengeluaran
pangan, digunakan uji F dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika F
hitung
≤ F
tabel
: maka terima H atau tolak H
1
Jika F
hitung
F
tabel
: maka terima H
1
atau tolak H Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap pengeluaran
pangan, digunakan uji t dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika t
hitung
≤ t
tabel
: maka terima H atau tolak H
1
Jika t
hitung
t
tabel
: maka terima H
1
atau tolak H Gulo, 2002.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Defenisi dan Batasan Operasional