Analisis Sistem Rekayasa Supplier Relationship Management

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Sistem

Menurut Sutabri 2004:84, proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini menurut Sutabri 2004:84 adalah sebagai berikut: a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada, fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. b. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya. c. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya. d. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru. e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan. Universitas Sumatera Utara

2.2. Rekayasa

Rekayasa adalah upaya untuk pembentukan produk berkualitas melalui pendekatan sistematik yang berdasarkan pada sains dan matematika dalam merancang, menghasilkan, dan mengoperasikan struktur, mesin, proses, atau sistem. Rekayasa adalah menciptakan solusi yang cost-effective terhadap persoalan praktis melalui penerapan pengetahuan sains dengan membangun sesuatu untuk pelayanan umat manusia Hariyanto, 2004:6-7. Rekayasa atau teknik adalah penerapan ilmu atau teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, matematika, atau pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna. Para praktisi teknik profesional disebut insinyur sarjana teknik.

2.3. Supplier Relationship Management

Istilah supplier relationship management didefinisikan sebagai berikut: “Supplier Relationship Management is an all-inclusive approach to managing the affairs and interactions with the organizations that supply your company with goods and services. This includes communications, business practices, negotiations, methodologies and software that is used to establish and maintain a relationship with a supplier. Benefits include lower costs, higher quality, better forecasting and less tension between the two entities that result in a win-win relationship.” http:www.operationstech.com Jadi suatu Supplier Relationship Management adalah seluruh pendekatan inklusif untuk mengelola permasalahan dan interaksi dengan organisasi atau Universitas Sumatera Utara perusahaan yang menyediakan barang dan jasa bagi suatu perusahaan. Termasuk di dalam hal ini adalah komunikasi, praktek bisnis, negosiasi, metodologi, dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan dan mengelola hubungan dengan supplier, keuntungan yang dapat diperoleh adalah biaya yang lebih rendah, kualitas yang lebih tinggi, dan peramalan yang lebih baik di dalam suatu kerangka hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak. Supplier Relationship Management SRM dimaksudkan untuk menyederhanakan rantai pasokan dengan meningkatkan komunikasi antara perusahaan dan pemasoknya. Kemampuannya mencakup antara lain: 1. Strategic Supply Management Memastikan perusahaan mempunyai supplier yang baik dari segi kinerja, dan perusahaan membayar harga yang terbaik. 2. Supply Chain Collaboration Mengijinkan perusahaan untuk berbagi informasi dengan suppliernya secara real time, memotong biaya material, meminimasi persediaan, dan mengurangi kekurangan barang, dan kecepatan. 3. Direct Materials Procurement Execution Menggunakan internet untuk melakukan automatisasi proses persetujuan dengan supplier. Keuntungannya termasuk mengurangi waktu siklus, meningkatkan perputaran persediaan, dan mengizinkan staf pembelian untuk menghapus kegiatan yang bernilai rendah dan fokus pada hal – hal penting. Universitas Sumatera Utara Terdapat beberapa data dari supplier yang harus diketahui oleh perusahaan sebelum melakukan seleksi terhadap pemasok Supriyanto dan Masruchah, 2008. Data tersebut harus dipelajari dengan baik sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan perusahaan tersebut diterima menjadi supplier. Antara lain: 1. Jenis usaha dan kategori produk. 2. Perolehan material. 3. Kapasitas produksi dan jenis peralatan yang dimiliki. 4. Sistem pengendalian proses produksi. 5. Sistem pengendalian kualitas. 6. Status perusahaan. 7. Struktur organisasi perusahaan. 8. Nilai asset. 9. Sertifikasi ISO atau sistem pengendalian mutu. 10.Referensi perusahaan yang sudah menjadi pelanggannya.

2.4. Analytical Hierarchy Process AHP