jawaban responden akan cenderung sama walaupun diberikan kepada responden tersebut dalam bentuk pertanyaan yang berbeda konsisten, sedangkan jika berada di
atas 0.8 adalah baik, tetapi bila berada di bawah nilai 0.6 tidak baik atau tidak reliabel Riduwan, 2008.
Hasil pengujian instrumen yang dilakukan terhadap 30 responden diperoleh bahwa instrumen yang dipakai untuk penelitian dinyatakan valid dan reliabel.
Instrumen motivasi intrinsik terdiri dari 15 item pertanyaan yaitu pertanyaan no. 1- 15, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,370, nilai r maksimum 0,764,
dan nilai alpha cronbach minimun= 0,945, maksimum=0.948. Instrumen motivasi ekstrinsik terdiri dari 9 item pertanyaan yaitu no. 16-24, didapatkan nilai koefisien
korelasi r minimum 0,507, nilai r maksimum 0,764, dan nilai alpha cronbach minumum=0,945, maksimum=0.948. Tindakan dokter terdiri dari 19 item pertanyaan
yaitu pertanyaan no. 25-44, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,389, r maksimum 0,749, dan nilai alpha cronbach minimum= 0,921, maksimum=0.930.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel Independen
1. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah faktor pendorong dokter dalam melaksanakan Undang-
Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004 tentang hak-hak pasien yang berumber dari dalam diri dokter tersebut yang meliputi: prestasi yang diraih,
pengakuan orang lain, tanggung jawab, dan kepuasan kerja itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
a. Prestasi yang diraih adalah hasil yang dicapai dokter dalam melaksanakan
tindakan medis yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 pasal 52.
b. Pengakuan orang lain adalah pengakuan rekan kerja terhadap keberadaan
dokter sebagai personil yang secara bersama-sama merupakan bagian dari system dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
c. Tanggung jawab adalah rasa keterpanggilan dan tuntutan dalam diri dokter
untuk memberikan tindakan medis sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 pasal 52.
d. Kepuasan kerja adalah kesesuaian harapan dokter dengan kenyataan dalam
melaksanakan pekerjaan yang menimbulkan rasa puas dalam diri seorang dokter serta memiliki kemampuan bekerja secara optimal.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi intrinsik adalah faktor pendorong dokter dalam melaksanakan Undang- undang Praktik Kedokteran nomor 29 tahun 2004 tentang hak-hak pasien yang
dikualifikasikan ke dalam faktor ekstrinsik, meliputi: kondisi kerja, prosedur kerja, dan supervisi tehnis.
a. Kondisi kerja adalah suasana tempat kerja dan dukungan semua pihak yang
memungkinkan setiap dokter dapat bekerja sesuai dengan yang telah ditetapkan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
b. Prosedur kerja adalah kesesuaian harapan dokter dengan kenyataan terkait
dengan prosedur kerja yang ada di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi.
c. Supervisi tehnis adalah pengawasan dari pihak manajemen atau atasan dalam
melakukan tindakan medis.
3.5.2 Variabel Dependen
Tindakan dokter adalah perbuatan dokter dalam melakukan suatu kegiatan yang sesuai dengan Undang-Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004
tentang pemenuhan hak-hak pasien yang meliputi : memberikan penjelasan tentang tindakan medis, memberi kebebasan meminta pendapat dokter lain, memberi
pelayanan sesuai kebutuhan medis, memberi kebebasan menolak tindakan medis, dan menyarankan supaya mendapat isi rekam medis dari rumah sakit.
3.6 Metode Pengukuran