Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Metode Pengukuran

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berbentuk survey explanatory, yaitu jenis penelitian survey yang bertujuan menjelaskan pengaruh motivasi terhadap tindakan dokter dalam melaksanakan Undang-Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004 tentang pemenuhan hak-hak pasien di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan November 2011.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh tenaga dokter dokter spesialis dan dokter umum yang bertugas di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi yaitu sebanyak 52 orang. Sampel merupakan bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diuji. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane dalam Riduwan, 2008 : 1 . 2 + = d N N n Universitas Sumatera Utara Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d 2 Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel n sebagai berikut : = presesi yang ditetapkan d = 10 1 1 , 52 52 2 + = n 1 01 , 52 52 + = n = 52 . 1 52 = 34,2 ≈ 35 responden Besar sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Riduwan 2008, simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata tingkatan dalam anggota populasi tersebut.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder :

3.4.1. Data Primer

Data primer dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner kepada dokter tentang motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Sementara tindakan dokter dalam melaksanakan Undang-Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004 yaitu melalui wawancara langsung dengan pasien. Tindakan 1 orang dokter dinilai oleh 3 orang pasien, sehingga jumlah seluruh pasien yang menilai tindakan untuk 35 dokter yaitu sebanyak 105 pasien. Universitas Sumatera Utara

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder dikumpulkan dengan mengutip data laporan atau registrasi rekam medis di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi, serta data lain yang relevan dengan penelitian ini.

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas instrumen akan dilakukan pada 30 dokter dan 30 pasien di Rumah Sakit Umum Pakam, dengan alasan memiliki karakteristik yang sama dan relatif dekat. Pengujian validitas menggunakan koefisien korelasi pearson pearson’s product moment coefficient of correlation. Dasar keputusan uji validitas dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan p-value kurang dari alpha 0,05 maka item pernyataan dikatakan valid, sebaliknya jika p-value lebih besar dari alpha 0,05 maka item pernyataan tidak valid. Dasar pengambilan keputusan uji validitas juga dilakukan dengan membandingkan koefisien korelasi dengan angka kritis r- tabel=0,361. Jika koefisien korelasi lebih besar dari r-tabel maka item pernyataan valid, sebaliknya jika koefisien korelasi kurang dari r-tabel maka item pernyataan tidak valid. Uji reliabilitas diukur dengan menggunakan Alpha Cronbach untuk mengetahui konsistensi internal antar variabel dalam instrumen. Dengan kata lain, uji reliabilitas akan mengindikasikan apakah instrumen-instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini layak dan berkaitan atau tidak. Dalam metode Alpha Cronbach telah ditentukan bahwa jika nilai Alpha Cronbach mendekati 1, maka hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan sudah sangat baik reliable atau Universitas Sumatera Utara jawaban responden akan cenderung sama walaupun diberikan kepada responden tersebut dalam bentuk pertanyaan yang berbeda konsisten, sedangkan jika berada di atas 0.8 adalah baik, tetapi bila berada di bawah nilai 0.6 tidak baik atau tidak reliabel Riduwan, 2008. Hasil pengujian instrumen yang dilakukan terhadap 30 responden diperoleh bahwa instrumen yang dipakai untuk penelitian dinyatakan valid dan reliabel. Instrumen motivasi intrinsik terdiri dari 15 item pertanyaan yaitu pertanyaan no. 1- 15, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,370, nilai r maksimum 0,764, dan nilai alpha cronbach minimun= 0,945, maksimum=0.948. Instrumen motivasi ekstrinsik terdiri dari 9 item pertanyaan yaitu no. 16-24, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,507, nilai r maksimum 0,764, dan nilai alpha cronbach minumum=0,945, maksimum=0.948. Tindakan dokter terdiri dari 19 item pertanyaan yaitu pertanyaan no. 25-44, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,389, r maksimum 0,749, dan nilai alpha cronbach minimum= 0,921, maksimum=0.930.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Independen

1. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah faktor pendorong dokter dalam melaksanakan Undang- Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004 tentang hak-hak pasien yang berumber dari dalam diri dokter tersebut yang meliputi: prestasi yang diraih, pengakuan orang lain, tanggung jawab, dan kepuasan kerja itu sendiri. Universitas Sumatera Utara a. Prestasi yang diraih adalah hasil yang dicapai dokter dalam melaksanakan tindakan medis yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 pasal 52. b. Pengakuan orang lain adalah pengakuan rekan kerja terhadap keberadaan dokter sebagai personil yang secara bersama-sama merupakan bagian dari system dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. c. Tanggung jawab adalah rasa keterpanggilan dan tuntutan dalam diri dokter untuk memberikan tindakan medis sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 pasal 52. d. Kepuasan kerja adalah kesesuaian harapan dokter dengan kenyataan dalam melaksanakan pekerjaan yang menimbulkan rasa puas dalam diri seorang dokter serta memiliki kemampuan bekerja secara optimal. 2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi intrinsik adalah faktor pendorong dokter dalam melaksanakan Undang- undang Praktik Kedokteran nomor 29 tahun 2004 tentang hak-hak pasien yang dikualifikasikan ke dalam faktor ekstrinsik, meliputi: kondisi kerja, prosedur kerja, dan supervisi tehnis. a. Kondisi kerja adalah suasana tempat kerja dan dukungan semua pihak yang memungkinkan setiap dokter dapat bekerja sesuai dengan yang telah ditetapkan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi. Universitas Sumatera Utara b. Prosedur kerja adalah kesesuaian harapan dokter dengan kenyataan terkait dengan prosedur kerja yang ada di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi. c. Supervisi tehnis adalah pengawasan dari pihak manajemen atau atasan dalam melakukan tindakan medis.

3.5.2 Variabel Dependen

Tindakan dokter adalah perbuatan dokter dalam melakukan suatu kegiatan yang sesuai dengan Undang-Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004 tentang pemenuhan hak-hak pasien yang meliputi : memberikan penjelasan tentang tindakan medis, memberi kebebasan meminta pendapat dokter lain, memberi pelayanan sesuai kebutuhan medis, memberi kebebasan menolak tindakan medis, dan menyarankan supaya mendapat isi rekam medis dari rumah sakit.

3.6 Metode Pengukuran

Pengukuran variabel motivasi dan tindakan dokter dalam melaksanakan Undang-Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004 tentang pemenuhan hak- hak pasien menggunakan skala Guttman. Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas tegas dan konsisten. Misalnya: benar-salah; setuju-tidak setuju; ya-tidak, dan sebagainya Riduwan, 2008. Pada penelitian ini skala Guttman dibuat dalam bentuk pilihan, yaitu “Ya” dan “Tidak”, serta dalam bentuk checklist. Apabila responden menjawab “Ya” diberi skor 1, jika menjawab “tidak” diberi skor “0”. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Metode Pengukuran Variabel Independen dan Dependen Nama Variabel Indikator Cara Pengukuran Hasil Ukur Skala Ukur Motivasi Intrinsik X1 15 Kuesioner Tinggi skor 8-15 Rendah skor 0-7 Rasio Motivasi Ekstrinsik X2 9 Kuesioner Tinggi skor 5-9 Rendah skor 0-4 Rasio Tindakan Y 19 Kuesioner Baik skor 11- 19 Tidak Baikskor 0- 10 Rasio

3.7 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Hidup terhadap Kejadian Hipertensi di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2014

78 213 112

Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Atas Tindakan Malpraktik Yang Dilakukan Oleh Dokter Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Juncto Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

8 61 103

HUBUNGAN PELAKSANAAN ETIKA PROFESI DOKTER DALAM PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) DITINJAU DARI KONSEP HOSPITAL BYLAW DAN UNDANG UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DI RSUD KUDUS

0 15 78

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Tentang Hak Kreditor Dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Dan Undang – Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penunda

0 2 14

KEBIJAKAN IZIN PRAKTIK DOKTER MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DI KOTA SURAKARTA.

0 0 14

undang undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran

0 0 69

Undang-undang no 29 tahun 2004 (Tentang Praktik Kedokteran)

0 0 43

ASPEK HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

0 0 8

ANALISIS YURIDIS SURAT IZIN PRAKTIK DOKTER DALAM PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN - repo unpas

0 0 9

JURNAL ILMIAH PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA DOKTER TERHADAP PASIEN DALAM KAITANYA DENGAN UNDANG-UNDANG NO.29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

0 0 21