Dimana : n = jumlah sampel
N = jumlah populasi d
2
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel n sebagai berikut : = presesi yang ditetapkan d = 10
1 1
, 52
52
2
+ =
n
1 01
, 52
52 +
= n
= 52 .
1 52
= 34,2
≈
35 responden Besar sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang. Teknik sampling yang
digunakan pada penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Riduwan 2008, simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota
populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata tingkatan dalam anggota populasi tersebut.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder :
3.4.1. Data Primer
Data primer dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner kepada dokter tentang motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Sementara tindakan dokter dalam melaksanakan Undang-Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004 yaitu melalui wawancara langsung dengan
pasien. Tindakan 1 orang dokter dinilai oleh 3 orang pasien, sehingga jumlah seluruh pasien yang menilai tindakan untuk 35 dokter yaitu sebanyak 105 pasien.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder dikumpulkan dengan mengutip data laporan atau registrasi rekam medis di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi, serta data lain
yang relevan dengan penelitian ini.
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas instrumen akan dilakukan pada 30 dokter dan 30 pasien di Rumah Sakit Umum Pakam, dengan alasan memiliki karakteristik yang
sama dan relatif dekat. Pengujian validitas menggunakan koefisien korelasi pearson pearson’s product moment coefficient of correlation. Dasar keputusan uji validitas
dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan p-value kurang dari alpha 0,05 maka item pernyataan dikatakan valid, sebaliknya jika p-value lebih besar dari alpha
0,05 maka item pernyataan tidak valid. Dasar pengambilan keputusan uji validitas juga dilakukan dengan membandingkan koefisien korelasi dengan angka kritis r-
tabel=0,361. Jika koefisien korelasi lebih besar dari r-tabel maka item pernyataan valid, sebaliknya jika koefisien korelasi kurang dari r-tabel maka item pernyataan
tidak valid. Uji reliabilitas diukur dengan menggunakan Alpha Cronbach untuk
mengetahui konsistensi internal antar variabel dalam instrumen. Dengan kata lain, uji reliabilitas akan mengindikasikan apakah instrumen-instrumen yang dipergunakan
dalam penelitian ini layak dan berkaitan atau tidak. Dalam metode Alpha Cronbach telah ditentukan bahwa jika nilai Alpha Cronbach mendekati 1, maka hal ini
menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan sudah sangat baik reliable atau
Universitas Sumatera Utara
jawaban responden akan cenderung sama walaupun diberikan kepada responden tersebut dalam bentuk pertanyaan yang berbeda konsisten, sedangkan jika berada di
atas 0.8 adalah baik, tetapi bila berada di bawah nilai 0.6 tidak baik atau tidak reliabel Riduwan, 2008.
Hasil pengujian instrumen yang dilakukan terhadap 30 responden diperoleh bahwa instrumen yang dipakai untuk penelitian dinyatakan valid dan reliabel.
Instrumen motivasi intrinsik terdiri dari 15 item pertanyaan yaitu pertanyaan no. 1- 15, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,370, nilai r maksimum 0,764,
dan nilai alpha cronbach minimun= 0,945, maksimum=0.948. Instrumen motivasi ekstrinsik terdiri dari 9 item pertanyaan yaitu no. 16-24, didapatkan nilai koefisien
korelasi r minimum 0,507, nilai r maksimum 0,764, dan nilai alpha cronbach minumum=0,945, maksimum=0.948. Tindakan dokter terdiri dari 19 item pertanyaan
yaitu pertanyaan no. 25-44, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,389, r maksimum 0,749, dan nilai alpha cronbach minimum= 0,921, maksimum=0.930.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional