Pengertian Dokter Hak Dokter dalam Tindakan Medis

kondisi intrinsik antara lain : 1 prestasi yang diraih achievement, 2 pengakuan orang lain recognition, 3 tanggung jawab responsibility, 4 peluang untuk maju advancement, 5 kepuasan kerja itu sendiri the work it self, 6 kemungkinan pengembangan karir the possibility of growth. Sedangkan faktor pemeliharaan maintenance factor disebut juga hygiene factor merupakan faktor yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan untuk memelihara keberadaan karyawan sebagai manusia, pemeliharaan ketentraman dan kesehatan. Faktor ini juga disebut dissatisfier sumber ketidakpuasan yang merupakan tempat pemenuhan kebutuhan tingkat rendah yang dikualifikasikan ke dalam faktor ekstrinsik, meliputi: 1 kompensasi; 2 keamanan dan keselaman kerja; 3 kondisi kerja; 4 status, 5 prosedur perusahaan; 6 mutu dari supervisi teknis dari hubungan interpersonal diantara teman sejawat, dengan atasan, dan dengan bawahan.

2.2 Dokter

2.2.1 Pengertian Dokter

Dokter adalah tenaga kesehatan yang telah dan mendapatkan pendidikan profesi dari Fakultas Kedokteran. Dokter berkompeten atau mempunyai wewenang untuk melakukan tindakan kedokteran di semua bidang ilmu kedokteran hingga batas tertentu. Ia bisa melakukan pembedahan minor, mengobati penyakit apa saja dan lain sebagainya. Pengetahuan dan keterampilannya terbatas pada bidang kedokteran, luas namun tidak mendalam sebagaimana dokter yang mengambil spesialisasi dalam bidang tertentu. Jadi, dokter bisa saja melakukan pengobatan atau tindakan medis Universitas Sumatera Utara kepada pasien-pasiennya, namun apabila terjadi penyulit yang bisa membahayakan pasien atau dirinya sendiri, atau apabila ia menemui kasus-kasus yang ia tidak mampu menanganinya, ia wajib merujuk pasien ke dokter spesialis yang sesuai yang mampu menangani kasusnya. Dalam memberikan pelayanan medis, dokter terikat pada ketentuan yang mengatur batas kewenangan sesuai dengan kemampuannya Permenkes No. 512 MenkesPerX2005. Dokter spesialis adalah dokter yang memperoleh keahliannya dengan mengikuti pendidikan spesialistik di bidang yang menjadi pilihannya, sesudah lulus sebagai dokter dari Fakultas Kedokteran. Sesudah menjadi dokter spesialis, ia memusatkan pengetahuannya pada satu bidang hingga kemampuannya di bidang spesialisasi itu semakin dalam. Dengan demikian ia menjadi lebih kompeten dibandingkan dengan dokter atau dokter spesialis bidang lainnya Rusli, 2006.

2.2.2 Hak Dokter dalam Tindakan Medis

Berdasar Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Pasal 50, bahwa dokter dalam melaksanakan praktek kedokteran mempunyai hak, yaitu Permenkes No. 512 MenkesPerX2005: a. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang menjalankan tugas sesuai standar profesi dan standar prosedur operasi. b. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasi. c. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya. d. Menerima imbalan jasa. Universitas Sumatera Utara Sedangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran; Kode Etik Kedokteran Indonesia; Pernyataan IDI; Lampiran SK PB IDI dan Surat edaran Dirjen Yanmed No: YM 02.04.3.5.2504 th. 1997 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, menyebutkan dokter memiliki hak, yaitu Permenkes No. 512 MenkesPerX2005: a. Mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. b. Berhak untuk bekerja menurut standar profesi serta berdasarkan hak otonom. c. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan perundang- undangan, profesi dan etika. d. Menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila hubungan pasien sudah sedemikian buruk sehingga karjasama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi kecuali untuk pasien gawat darurat dan wajib menyerahkan kepada dokter lain. e. Berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau memalukan. f. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya. g. Berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya. h. Diperlakukan adil dan jujur baik oleh rumah sakit maupun oleh pasiennya. i. Mendapat imbalan atas jasa profesi yang diberikan berdasarkan perjanjian dan atau ketentuan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara Hak yang dimiliki oleh dokter yang merupakan wewenang dalam melakukan tindakan medik, adalah sebagai berikut Kartono, 2001: a. Hak untuk dihormati kerahasiaan dirinya b. Hak atas informasi dari pasien sebagai landasan untuk mengobati dan merawat c. Hak untuk menerima balas jasa dari perawatannya d. Hak untuk menolak tindakan medik yang bertentangan dengan sumpah, kode etik, Undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum. e. Hak untuk membela diri terhadap gugatan yang ditujukan padanya.

2.2.3. Kewajiban Dokter dalam Tindakan Medis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Hidup terhadap Kejadian Hipertensi di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2014

78 213 112

Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Atas Tindakan Malpraktik Yang Dilakukan Oleh Dokter Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Juncto Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

8 61 103

HUBUNGAN PELAKSANAAN ETIKA PROFESI DOKTER DALAM PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) DITINJAU DARI KONSEP HOSPITAL BYLAW DAN UNDANG UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DI RSUD KUDUS

0 15 78

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Tentang Hak Kreditor Dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Dan Undang – Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penunda

0 2 14

KEBIJAKAN IZIN PRAKTIK DOKTER MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DI KOTA SURAKARTA.

0 0 14

undang undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran

0 0 69

Undang-undang no 29 tahun 2004 (Tentang Praktik Kedokteran)

0 0 43

ASPEK HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

0 0 8

ANALISIS YURIDIS SURAT IZIN PRAKTIK DOKTER DALAM PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN - repo unpas

0 0 9

JURNAL ILMIAH PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA DOKTER TERHADAP PASIEN DALAM KAITANYA DENGAN UNDANG-UNDANG NO.29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

0 0 21