Berdasarkan Tabel 4.15. diketahui sebesar 88.6 dokter tidak menyarakan pasien supaya mendapatkan isi rekam medik dari rumah sakit, dan sebesar 88.6
dokter tidak menjelaskan mengenai kegunaan rekam medik. Secara keseluruhan distribusi responden berdasarkan tindakan ditunjukkan
pada Tabel 4.16. berikut:
Tabel 4.16. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tindakan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Tahun 2011
Tindakan Frekuensi
Persentase
Baik 12
34.3 Tidak Baik
23 65.7
Total 35
100.0
Berdasarkan Tabel 4.16. dapat diketahui bahwa sebagian besar dokter memiliki tindakan kategori tidak baik yaitu sebanyak 23 orang 65.7.
4.4. Analisis Bivariat
Mengidentifikasi variabel motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik berhubungan atau tidak dengan tindakan dokter dalam melaksanakan Undang-
Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004 tentang pemenuhan hak-hak pasien di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi.
4.4.1. Hubungan Motivasi Intrinsik dengan Tindakan Dokter
Berdasarkan hasil uji statistik, yaitu dengan menggunakan uji korelasi pearson pearson’s product moment diperoleh hubungan motivasi intrinsik dengan tindakan
dokter, seperti yang terlihat pada Tabel 4.17.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17. Hubungan Motivasi Intrinsik dengan Tindakan Dokter dalam Melaksanakan Undang-Undang Praktik Kedokteran Nomor 29
Tahun 2004 tentang Pemenuhan Hak-Hak Pasien
Motivasi Intrinsik Tindakan Dokter
Total r
P- value
Baik Tidak Baik
n n
n
Tinggi 12
44.4 15
0.000 27
100.0 0.596
0.000 Rendah
0.0 8
100.0 8
100.0 Dari Tabel 4.17. diperoleh ada sebanyak 12 44.4 dari 27 dokter yang
memiliki motivasi intrinsik kategori tinggi melakukan tindakan yang baik. Sedangkan diantara dokter yang memiliki motivasi intrinsik rendah, tidak ada dokter melakukan
tindakan yang baik 0.0. Hasil uji korelasi pearson pearson’s product moment diperoleh nilai p = 0,000, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna
antara motivasi intrinsik dengan tindakan dokter dalam melaksanakan Undang- Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004 tentang pemenuhan hak-hak
pasien di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi. Dari hasil juga diketahui bahwa hubungan motivasi intrinsik dengan tindakan dokter menunjukkan
hubungan yang kuat r = 0.596.
4.4.2. Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Tindakan Dokter
Berdasarkan hasil uji statistik, yaitu dengan menggunakan uji korelasi pearson pearson’s product moment diperoleh hubungan motivasi ekstrinsik dengan tindakan
dokter, seperti yang terlihat pada Tabel 4.18.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18. Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Tindakan Dokter dalam Melaksanakan Undang-Undang Praktik Kedokteran Nomor 29
Tahun 2004 tentang Pemenuhan Hak-Hak Pasien
Motivasi Ekstrinsik Tindakan Dokter
Total r
P-value Baik
Tidak Baik
n n
n
Tinggi 10
52.6 9
0.001 19 100.0
0.549 0.001
Rendah 2
12.5 14
87.5 16
100.0 Dari Tabel 4.18. diperoleh ada sebanyak 10 52.6 dari 19 dokter yang
memiliki motivasi ekstrinsik kategori tinggi melakukan tindakan yang baik. Sedangkan diantara dokter yang memiliki motivasi ekstrinsik rendah, ada 2 12.5
dari 16 dokter melakukan tindakan yang baik. Hasil uji korelasi pearson pearson’s product moment diperoleh nilai p = 0,001, maka dapat disimpulkan ada hubungan
yang bermakna antara motivasi ekstrinsik dengan tindakan dokter dalam melaksanakan Undang-Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004 tentang
pemenuhan hak-hak pasien di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi. Dari hasil juga diketahui bahwa hubungan motivasi ekstrinsik dengan tindakan dokter
menunjukkan hubungan yang kuat r = 0.549.
4.5. Analisis Multivariat