Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

BLUE Best Linear Unbiased Estimator, yang dimaksud dengan asumsi BLUE Best Linear Unbiased Estimator dalam uji ekonometrika adalah: 1. Nilai harapan dari rata-rata kesalahan adalah nol. 2. Memiliki varians yang tetap, atau disebut dengan homoskedasticity. 3. Tidak terdapat hubungan antara variabel independent dengan error term dalam model. 4. Tidak terjadi hubungan antar variabel dependen pada regresi berganda, atau yang disebut dengan multicolinearity. Suatu model ekonomi asumsi BLUE jika tidak terpenuhi, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pelanggaran-pelanggaran asumsi dan perlu dilakukan treatment terhadap model tersebut. Untuk mengetahui apakah model tersebut memenuhi asumsi BLUE atau tidak, perlu dilakukan beberapa pengujian, yaitu:

3.9.1. Uji Normalitas

Menurut Santoso 2002, Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov. Pada penelitian ini, untuk menganalisis apakah residual berdistribusi normal atau tidak, digunakan uji Kolmogorov Smirnov dan scatter plot, jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara

3.9.2. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali 2005, multikolinearitas adalah keadaan variabel- variabel independen dalam persamaan regresi mempunyai korelasi hubungan yang erat satu sama lain. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi bebas independen. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi satu sama lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti tidak terdapat multikolinieritas.

3.9.3. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi dalam regresi berganda adalah uji heteroskedastisitas. Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Salah satu asumsi dalam regresi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai yang tidak sama antar satu varians dari residual, yang disebut dengan heteroskedastisitas, sedangkan adanya gejala varians residual yang sama dari satu pengamatan ke pengamatan lain disebut dengan homokedastisitas. Menurut Gujarati dalam Ghozali 2005, bahwa salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedasititas adalah dengan melakukan uji Glesjer yaitu dengan meregress nilai absolut residual terhadap variabel independen. Uji Glesjer dengan menggunakan SPSS, apabila variabel independen signifikan secara Universitas Sumatera Utara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut UT Abs Ut, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas, atau dengan grafik scatter plot, dimana: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, dan kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskriptif Objek Penelitian

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. Sarana Sumut Ventura

PT. Sarana Sumut Ventura atau biasa disebut dengan Sumut Ventura adalah salah satu perusahaan modal ventura yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara, didirikan pada tanggal 23 September 1994 dengan Akta Notaris Martin Roestamy, SH nomor 72, yang kemudian mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman tertanggal 11 Januari 1996 dengan nomor C2-2242-HT.01.01TH.94. Bidang usaha modal ventura yang dijalankan oleh PT. Sumut Ventura dijalankan dengan perijinan berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI No 88KMK.0171996 tertanggal 27 Februari 1996. Sumut Ventura dalam operasionalnya memberikan pembiayaan kepada sektor usaha kecil dan menengah UKM. Sektor UKM ini diyakini dapat menopang pertumbuhan ekonomi rakyat dan perluasan kesempatan kerja. Beranjak dari pemikiran bahwa solusi strategis untuk menumbuh kembangkan sektor UKM tidak semata-mata masalaha permodalan, maka selain memberikan pembiayaan modal kerja dan investasi, Sumut Ventura juga melakukan dampingan usaha kepada Perusahaan Pasangan Usaha atau disingkat PPU debitur. Sesuai dengan istilah yang Universitas Sumatera Utara