Uji Keselarasan Konkordansi Kendall

46 judul peran serta masyarakat. Peran serta yang dimaksud tentunya dalam penegrtian penentuan lokasi Transfer Depo Sampah. Pengalaman dari daerah lain mengenai pengelolaan persampahan kota terkait prasarana sampah Transfer Depo Sampah, sebagai bahan perbandingan operasional dalam penelitian ini. Setelah keseluruhan dirangkum dalam suatu Sub Bab mengenai Faktor-faktor Penentu Lokasi.

BAB III PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA

SLAWI KABUPATEN TEGAL Dalam bab ini dijelaskan mengenai sekilas gambaran umum Kabupaten Tegal dan gambaran umum Kota Slawi, secara rinci gambaran umum kota slawi terbagi pada Kondisi Fisik Eksisting seperti Letak Geografis, Iklim, Topografi, dan Hidrologi, selain itu Kondisi Non Fisik terdiri atas Penduduk, Perdagangan, Industri Kondisi Kesehatan Lingkungan dan aspek Rencana Tata Ruang Kota Slawi. BAB IV KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEM PENGARUHI PENENTUAN LOKASI TRANSFER DEPO SAMPAH KOTA SLAWI Bab ini terdiri dari kajian-kajian yang diperlukan dalam upaya pencapaian sasaran penelitian berupa; Kajian Tranfer Depo Sampah TDS berdasarkan SNI, pembahasan mengenai Pemindahan Sampah bagian dari pengumpulan sampah yang dirinci menjadi 1 Pengumpulan Sampah sebagai supply Transfer Depo Sampah 2 Kebutuhan Transfer Depo Sampah dan 3 Pelaksanaan Pengumpulan Sampah. Dilanjutkan menjabarkan Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan 47 Lokasi Transfer Depo Sampah TDS Kota Slawi berdasarkan pendapat masyarakat, dan terakhir yang dibahas dari berdasarkan pendapat aparat pemerintah. BAB V. PENUTUP Bab ini memuat tentang kesimpulan yang berisi kondisi asosiasi faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi TDS berdasarkan pendapat dari masyarakat dan aparat pemerintah Kabupaten Tegal, dan bagaimana kesamaan karakteristik masyarakat mengenai faktor-faktor yang dibahas. Sedangkan Rekomendasi lebih ditekankan pada rencana penanganan persampahan yang didasarkan pada kesimpulan. 48 49

BAB II KAJIAN PUSTAKA FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENENTUAN LOKASI TRANSFER DEPO SAMPAH

2.1. Konsep Sistem Manajemen Sampah

Konsep Sistem adalah kumpulan komponen yang saling berinteraksi sedemikian rupa sehingga membentuk jaringan benda yang memiliki fungsi tertentu dan dapat berfungsi. Terkait pada Manajemen Sampah, maka semua komponen dalam pengelolaan sampah bisa berinteraksi dan dalam perannya sebagai prasarana perkotaan khususnya Transfer Depo bisa berfungsi dengan baik dikarenakan sub sistem lain terkait dapat mendukung.

2.1.1. Pengertian Sampah

Sampah sering dianggap sebagai benda yang tidak berguna, secara ekonomis merupakan komoditas yang bernilai negatif karena untuk menanganinya diperlukan biaya yang relatif besar. Menurut Azwar 1990 sampah adalah bagian yang tidak terpakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan konsumsi dan produksi manusia dan umumnya bersifat padat. Namun pengertian yang lebih sederhana bahwa Sampah merupakan bentuk limbah padat yang berasal dari kegiatan manusia dikemukakan oleh Clark dalam Mardani 1989: 10 49 50

2.1.2. Penggolongan dan Jenis Sampah

Penggolongan sampah menurut Murtadho 1988 adalah sampah atas sampah organik yang mudah lapuk garbage dan sampah anorganik yang tidak mudah lapuk rubbish. Jenis sampah menurut Hadiwijoto 1983 terdiri atas: a. Berdasarkan asalnya, sampah ini terdiri dari sampah rumah tangga, sampah industri pabrik, sampah pertanian, sampah perdagangan, sampah hasil aktivitas pembangunan dan sampah jalan raya; b. Berdasarkan komposisinya terdiri dari sampah seragam, misalnya yang berasal dari suatu industri atau kantor dan sampah tak seragam misalnya yang berasal dari pasar, tempat rekreasi dan tempat-tempat umum lainnya; c. Berdasarkan bentuknya terdiri dari: 1. Sampah padat solid misalnya dedaunan, kertas, karton, kaleng, besi, plastik dan lain-lain; 2. Sampahlimbah cair termasuk bubur-bubur dari suatu pabrik, misalnya bekas air pencuci, bekas air pendingin pabrik dan bahan cairan yang tumpah dari suatu pabrik; 3. Sampah gas, misalnya gas karbon dioksida, amonia, belerang dan gas-gas lainnya dari suatu pabrik; d. Berdasarkan lokasinya terdiri dari: 1. Sampah kota Urban Waste, yakni sampah yang terkumpul di kota-kota besar; 2. Sampah daerah yakni sampah yang terkumpul di daerah daerah di luar kota misalnya di desa-desa, di daerah daerah permukiman, di pantai, dan di tempat-tempat pariwisata;