60 konkret partisipasi masyarakat dalam membiayai program
pengelolaan persampahan. Bentuk penarikan dapat dibenarkan apabila pelaksanaannya adalah badan formal
yang diberi kewenangan oleh pemerintah. 2. Sisi
Pengeluaran Pengeluaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk operasi
pelaksanaan pengelolaan dan penanganan sampah dapat berupa belanja rutin maupun belanja pembangunan.
Anggaran belanja rutin pengelolaan persampahan antara lain :
a. Belanja Pegawai
1 Gaji pegawai 2 Honorarium tenaga harian
b. Operasi dan pemeliharaan kendaraan peralatan 1 Bahan bakar solar minyak pelumas
2 Pembelian alat-alat pembersih 3 Biaya pemeliharaan peralatan
Sedangkan anggaran biaya pembangunan meliputi pembelian alat-alat persampahan seperti becak gerobak
sampah, kontainer, pembangunan TPS atau TPA. pembangunan kantor dan lain-lain diluar anggaran rutin.
61
E. Aspek Pengaturan
Aspek pengaturan didasarkan atas kenyataan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. dimana sendi-sendi
kehidupan bertumpu pada hukum yang berlaku. Pengelolaan persampahan dalam kegiatannya sangat ditentukan oleh
peraturan yang mendukungnya. Peraturan-peraturan tersebut melibatkan wewenang dan tanggung jawab pengelolaan
kebersihan serta partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan pembayaran retribusi. Peraturan yang menjadi
landasan hukum bagi pelaksanaan pengelolaan persampahan antara lain adalah:
1. Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Undang-undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
4. Undang-undang No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dalam Lingkungan Hidup.
5. PERMEN PU No. 21 tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem pengolahan Sampah
Nasional. 6. SNI 19-2454-2002 hal 14 Tata Cara Teknik Operasional
Pengelolaan Sampah Perkotaan - Type dan Lokasi Pemindahan Sampah.
7. SNI T 11-1991-03 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan
62 Peraturan diatas kemudian dijabarkan dalam peraturan
daerah : 1. Peraturan daerah yang dikaitkan dengan ketentuan umum
pengelolaan kebersihan yang ditujukan bagi masyarakat 2. Peraturan daerah mengenai pembentukan institusi formal
pengelola kebersihan 3. Peraturan daerah tentang penentuan struktur tarif dan tarif
dasar pengelolaan kebersihan. Sehingga secara garis besar pengelolaan sampah
perkotaan dalam teknis operasionalnya terdiri dari kegiatan pewadahan sampai dengan pembuangan akhir sampah dan harus
bersifat terpadu dengan melakukan pemilahan sejak dari sumbernya.
Skema teknik operasional pengelolaan persampahan dapat dilihat pada Gambar 2.2. :