Prasarana - sarana Transportasi

100 a. Jalan Arteri Primer Jaringan jalan yang menghubungkan antara kota Tegal - Purwokerto, sepanjang 6,7 Kilometer. Timbulan sampah pada jalan ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten guna me mbersihkannya. b. Jalan Kolektor Jalan penghubung antara pusat Kabupaten Tegal dengan Pusat Kota Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Tegal. Jalan ini diklasifikasikan lagi menjadi jalan kolektor primer dan jalan kolektor sekunder. Jalan kolektor primer yang ada sepanjang 22 Kilometer dan kolektor Sekunder sepanjang 11,6 kilometer. c. Jalan Lokal Jalan yang menghubungkan pergerakan antar desa atau daerah permukiman di kota Slawi dan wilayah pengembangannya. Jalan inipun masih dapat diklasifikasikan sebagai jalan Lokal Primer dan Lokal Sekunder. Jalan lokal primer tersebut sepanjang 5,2 kilometer. Untuk jenis jalan ini sampah yang terjadi masih tanggung jawab Pemerintah kabupaten, sedang pada jalan kolektor sekunder telah menjadi tanggung jawab warga masyarakat sekitar guna mengelola sampah yang timbul di jalan ini. 101 d. Jalan Kereta Api Perhubungan darat melalui Kereta Api dewasa ini semakin penting peranannya karena tidak hanya mengangkut penumpang akan tetapi juga menyangkut barang-barang produksi. Jalan kereta api yang ada di Kabupaten Tegal menghubungkan antara Semarang-Jakarta dan Kotamadia Tegal- Purwokerto. Mengenai transportasi kota, terdapat 2 dua sistem transportasi yang melayani kota Slawi yaitu transportasi darat jalan raya dan transportasi kereta api. 1. Transportasi Darat Jalan Raya Sistem transportasi melalui jalan darat menurut fungsi dan pelayanannya terbagi menjadi 2 bagian, yaitu : Pelayanan regional antar kota melalui jalan propinsi dan kabupaten. Dalam pelayanan ini adalah jurusan ke tegal, brebes dan purwokerto. Apabila perkembangan daerah tersebut dimasa mendatang semakin meningkat, maka pertumbuhan sarana transportasi akan meningkat sesuai tingkat pertumbuhan daerah yang dilayani. Fasilitas penunjang dari pelayanan regional ini yaitu adanya terminal angkutan bus dan minibus. Pelayanan lokal kota dilayani oleh sistem jaringan jalan kota. Jalan utama dari jaringan tersebut yaitu 102 jalan utama yang menghubungkan Tegal- Purwokerto dan yang menghubungkan Pangkah- Brebes. Fasilitas penunjang pelayanan lokal lainnya yaitu adanya pangkalan angkutan kota pedesaan dan terminal dokar. 2. Transportasi kereta api Hubungan transportasi yang menggunakan jaringan jalan kereta api yang melintas di kota Slawi adalah trayek Purwokerto-Tegal. Frekuensinya ber- langsung tiap hari, khususnya yang berupa cargo barang dan BBM. Fasilitas penunjang transportasi jenis ini adalah terdapatnya stasiun yang relatif kecil di kota Slawi. 3.2.8. Perdagangan Sebagai faktor penunjang, maka aktivitas- aktivitas sektor perdagangan sangat dipengaruhi oleh kegiatan masyarakat didalam perekonomian. Perkembangan harga bahan konsumsi pada umumnya mantap dan merata ke berbagai pelosok daerah. Kegiatan perdagangan di kota Slawi sebagian besar masih merupakan hidup sehari-hari konsumsi harian - mingguan. Pusat kegiatannya berada di daerah pusat kota Slawi di sekitar perempatan persilangan jalan raya utara dan selatan serta dari jalan raya timur dan barat. Di daerah ini terletak pusat kegiatan perdagangan yang berupa pasar, pertokoan, 103 perkantoran, terminal bus dan gedung showroom kendaraan. Disamping pusat perdagangan tersebut berkembang pula tempat-tempat perdagangan dalam bentuk warung, toko kecil yang tersebar di segenap bagian wilayah kota yang dapat me menuhi dan melayani kebutuhan masyarakat. Dilihat dari perkembangannya, sektor perdagangan beberapa tahun terakhir ini menunjukkan adanya peningkatan, bahkan muncul waralaba mutiara cahaya yang mengusahakan retail yang lumayan besar. Mutiara cahaya berkembang bisnis retail dari semenjak retail sederhana hanya dengan puluhan karyawan, sekarang sudah ma mpu membikin retail dengan gedung yang lebih besar di samping lokasi usaha yang lama. Bahkan semenjak itu terdorong pula peningkatan fasilitas perdagangan di kota Slawi antara lain semakin dinamisnya ruko-ruko, toko-toko dan fasilitas perdagangan lainnya. 3.2.9. Industri Perkembangan sektor industri secara terus menerus dipacu sejalan dengan program pemerintah dalam rangka menuju era tinggal landas, dimana sektor industri sedikit demi sedikit dapat menggantikan peranan sektor pertanian. Keberadaan sektor industri di kota Slawi cukup mantap peranannya baik ditinjau dari segi jumlah penyerapan 104 tenaga kerja, besarnya nilai tambah maupun penciptaan lapangan usaha pada masyarakat. Sebagian besar industri masih berupa industri rumah tangga. jenisnya antara lain kerajinan logam, konveksi, ban bekas, kaca bekas, makanan dan sebagainya. Disamping itu terdapat industri besar dengan menyerap tenaga kerja yang reletif banyak, yaitu industri pengolahan teh. Kecuali itu terdapatnya pabrik gula Pangkah di pangkah + 10 Km di timur Slawi dan pabrik gula Jatibarang yang terletak + 9 Km di sebelah barat kota Slawi. Sedikit banyak keberadaan kedua pabrik tersebut berpengaruh terhadap perekonomian kota. Industri jasa konstruksi banyak pula terdapat di kota Slawi dan daerah sekitarnya, terutama dalam menangani kegiatan pembangunan yang sedang dilaksanakan di daerah. Demikian pula dalam sektor jasa lain, diantaranya terdapat satu hotel Kudus Hotel Palace sebagai industri jasa yang relatif baru di kota Slawi. Ditinjau dari sudut pengelolaan persampahan, sampah yang dihasilkan oleh kegiatan industri dipisahkan dalam perlakuan dibanding sampah domestik, khususnya pada jenis industri yang dikhawatirkan pada limbah padat sampahnya mengandung senyawa kimia tertentu yang merugikan bagi lingkungan. 105

3.2.10. Kondisi Kesehatan Lingkungan Sarana Kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan meliputi Rumah sakit umum, puskesmas, rumah sakit bersalin, BKIA Poliklinik, Apotik, Toko Obat dan tempat praktek dokter. Kebutuhan untuk masyarakat umum, sarana yang bersifat penggunaan biaya murah masih dirasakan sedikit karena puskesmas hanya berjumlah 3 unit, namun untuk fasilitas rumah sakit umum dirasakan sudah cukup memadai untuk penanganan penyakit lanjutan yang memerlukan rujukan. Saluran Pematusan Jaringan pematusan di kota Slawi masih bersifat majemuk, yakni pada umumnya saluran pematus juga berfungsi sebagai saluran fungsi lain tidak sekedar pematus semata-mata. Fungsi lain tersebut pada umumnya sebagai penggelontor atau sungai penampung limbah domestik dari pemukiman. Sistem pematusan drainase kota Slawi berupa saluran terbuka dan tertutup. Jaringan saluran tertutup terdapat di sepanjang jalan utama yang berada di wilayah desa Slawi Wetan dan sebagian di wilayah Kelurahan Pakembaran di sisi jalan raya ke arah jatibarang. Saluran Air Limbah Saluran air limbah khususnya penampung air limbah domestik belum diadakan secara khusus. 106 saluran yang difungsikan untuk melakukan tugas penampungan merupakan sungai alam yang kebetulan berada di wilayah kota Slawi. Sungai yang menjalankan peran ini adalah kali Padas dan kali Jembangan. Pada bagian timur kota Sungai Gung menjadi saluran penampung utama setelah air limbah melalui saluran pembuang yang tersebar diantara wilayah kota. Penyediaan Air Bersih Pelayanan penyediaan air bersih telah ada di kota Slawi. Meskipun jangkauan pelayanannya masih terbatas, tetapi upaya PDAM setempat untuk me mperluas pelayanan terus diusahakan. Saat ini kawasan yang terlayani berada di sepanjang jalan utama Tegal-Purwokerto yakni antara Desa Procot di utara hingga Desa Dukuhsalam di sebelah selatan. Ke arah barat, dari menara air PDAM jaringan menyebar melewati RSUD Dokter Soeselo, Kantor Sekretariat Pemda Alun-alun, Perumahan RSS, hingga ke Perumahan Kabunan di Kecamatan Dukuhwaru sebelah barat Kota Slawi. Ditinjau dari luasan pelayanan me mang relatif belum luas, sehingga bagi yang tidak menggunakan air PDAM, sebagian masyarakat menggunakan sumur gali ataupun sumur dalam.