114
3.3.2 Komposisi Sampah
Komposisi Sampah di Kabupaten Tegal dapat dilihat sebagai berikut :
TABEL III.5 KOMPOSISI SAMPAH
JENIS BAHAN SAMPAH TAHUN 2002
TAHUN 2003 1. KERTAS
15,10 15,15
2. KAYU 0,96
1,00 3. KAIN
1,56 1,62
4. KARETPLASTIK 47,15
34,15 5. DAUN
33,40 46,20
6. METAL 0,97
0,99 7. GELASKACA
0,86 0,89
Sumber: Kab. Tegal Dalam Angka, 2003.
Sampah organik merupakan sampah terbesar di Kabupaten Tegal namun demikian belum dikelola secara
maksimal untuk didaur ulang, menjadi barang ekonomi. Sampah plastik perlu mendapat perhatian atau perlu didaur ulang.
3.3.3 Sarana Pengumpulan Sampah
Sarana Pengumpulan sampah di Kabupaten Tegal, cenderung tidak berubah selama, 4 tahun 1999-2002, hanya
tambal sulam, seperti tabel dibawah ini:
115
TABEL III.6 SARANA PENGUMPULAN SAMPAH
TAHUN JENIS
2000 2001 2002 2003 TRUK SAMPAH
9 9
8 8
TRUK CONTAINERAMROLL 2
3 4
4 CONTAINER 10
13 21
9 GEROBAG SAMPAH
69 73
70 75
T P S 29
36 36
36 TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
1 1
1 1
TRUK TINJA 2
2 2
2 Sumber: Kab. Tegal Dalam Angka, 2003
Armada Truk Sampah mengangkut sampah 2 kali sehari, sedangkan Truk Container 3 kali sehari. Jumlah Petugas
Harian Lepas PHL saat ini sebanyak 209 orang. Sekitar 30 Rp. 80.000.000 retribusi sampah digunakan untuk biaya
operasional. Berikut ini alur Pembuangan sampah yang melibatkan
armada pengangkutan yang selama ini berlangsung di Kabupaten Tegal pada umumnya:
116
Sumber: Hasil Analisis, 2009
GAMBAR 3.5 DIAGRAM ALUR PEMBUANGAN SAMPAH
BULDOZER : meratakan dan memadatkan sampah maupun
tanah penutup
Dump Truk Warga KSM
Penyapu
DI LINGKUNGAN UMUM
DI DAERAH UMUM DI LINGKUNGAN PASAR,
TERMINAL DAN PERKANTORAN
SUMBER SAMPAH
SUMBER SAMPAH
SUMBER SAMPAH
PEWADAHAN KANTONG PLASTIK,
BIN, TONG SAMPAH DAN KERANJANG
GEROBAK ATAU BECAK SAMPAH
GEROBAK ATAU BECAK SAMPAH
TPS TPS
KONTAINER
TRANSFER DEPO
T P A
Penyapu
Amroll Truck
Truck Pick Up
117 Pengumpulan sampah perkotaan di Kabupaten Tegal
dan terutama Kota Slawi dikelompokkan menjadi 3 berdasar pada sumber sampah.
1. LINGKUNGAN UMUM
PERMUKIMAN Sumber sampah dilingkungan umum permukiman berasal
dari perumahan, toko, kios dan perkantoran. Oleh Warga masyarakat maupun Petugas yang ditunjuk Kelompok
Swadaya Masyarakat KSM sampah dikumpulkan dalam kantong plastik, bin tong sampah, dan keranjang sampah.
Sampah tadi diangkut ke Transfer Depo oleh petugas dengan angkutan sampah truk biasa atau truk jungkit bagi
yang tersedia kontainer. Pengumpulan sampah di Transfer Depo dalam pengirimannya ke TPA diangkut Dump Truk.
2. DAERAH UMUM
Sumber sampah yang dimaksud berasal dari sampah taman, jalan protokol dan jalan kolektor. Oleh Petugas penyapu
dikumpulkan dimasukkan dalam gerobak sampah dikirim ke Transfer Depo. Pengumpulan sampah di Transfer Depo
dalam pengirimannya ke TPA diangkut Dump Truk. Pelaksanaan seluruhnya oleh dan tanggung jawab
pemerintah. 3.
PASAR, TERMINAL, PERKANTORAN Sumber sampah di pasar, terminal dan perkantoran menjadi
tanggung jawab pengelola masing-masing. Sampah yang sudah terkumpul baik di keranjang sampah atau bak
sampah melalui petugas becak gerobak sampah dikirim ke Transfer Depo. Pengumpulan sampah di Transfer Depo
dalam pengirimannya ke TPA diangkut Dump Truk.
118
119
BAB IV KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENENTUAN LOKASI TRANSFER DEPO SAMPAH
Pada bagian bab ini dipaparkan analisis sebagai hasil deskripsi terhadap permasalahan yang telah dirumuskan di depan.
Berbagai macam data dan informasi berupa kondisi Transfer Depo Sampah dalam ranah prasarana persampahan kota hingga
termasuk kebijakan persampahan kota terfokus pada penanganan timbulan sampah disekitar, sikap, dan tanggapan masyarakat dan
aparat pemerintah atas faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi Transfer Depo Sampah, serta karakteristik masyarakatnya
di lokasi penelitian direkam dan diinterpretasikan dalam rangka menyusun analisis melalui studi pustaka, wawancara, dan
observasi lapangan. 4.1. Kajian Transfer Depo Sampah TDS berdasarkan SNI
Berdasarkan teknik operasional pengelolaan persampahan, proses pemindahan sampah transfer depo
merupakan bagian dari sistem pengumpulan sampah dan SNI 19- 2454-2002 tentang tata cara teknik operasional pengelolaan
sampah perkotaan sebagai acuan TDS. Oleh karenanya sebagaimana di kota slawi maka Transfer Depo eksisting
berperan dalam pengumpulan sampah dari TPS-TPS maupun dari Gerobak Sampah. Namun dalam prosesnya di Transfer Depo
120 dilakukan pemilahan bagi sampah kering, sampah basah dan B3
rumah tangga sampah khusus. Untuk sampah kering yang bisa digunakan kembali, sebagian besar dimanfaatkan oleh sektor
informal yakni para pemulung, sedangkan sisanya didistribusikan ke lahan pembuangan akhir. Sebagai sarana berkumpulnya
peralatan sampah gerobak, kontainer, dan lain-lain dan pengangkutan sampah kendaraan angkutan sampah dimana
setiap harinya dilakukan penjadwalan pengambilan sampah dari sumber timbulan sampah TPS maupun area sumber sampah dan
penjadwalan pengiriman sampah ke lahan pembuangan akhir, oleh karenanya Transfer Depo Sampah di kota Slawi sering
dikatakan berperan sebagai Transfer Station. Transfer Depo Sampah memiliki peran dalam
pengawasan distribusi sampah, oleh karenanya pada TDS eksisting disediakan juga ruangan kantor bagi para pengawas
mandor. Hal ini bertujuan adanya seleksi materi sampah yang akan dikirimkan ke lahan pembuangan akhir dan pada akhirnya
mengurangi beban akhir pengangkutan sampah dan pada TPA Tempat Pembuangan Akhir. Pada prinsipnya memperlama usia
operasional alat angkutan dan TPA. Tipe pemindahan terdiri atas Transfer Depo Tipe I,
Transfer Depo Tipe II dan Transfer Depo Tipe III, dengan luas lahan, fungsi dan daerah pemakai sebagaimana dapat dilihat pada
Tabel. II.1. Tranfer Depo eksisting di kota Slawi berukuran 100 meter persegi dan dilihat dari luasannya maka diklasifikasikan
sebagai Transfer Depo Tipe II luasan antara 60 m
2
- 200 m
2
serta berjumlah tunggal atau satu-satunya tranfer depo di kota