Aspek Pengaturan Sistem Pengelolaan Sampah Kota

62 Peraturan diatas kemudian dijabarkan dalam peraturan daerah : 1. Peraturan daerah yang dikaitkan dengan ketentuan umum pengelolaan kebersihan yang ditujukan bagi masyarakat 2. Peraturan daerah mengenai pembentukan institusi formal pengelola kebersihan 3. Peraturan daerah tentang penentuan struktur tarif dan tarif dasar pengelolaan kebersihan. Sehingga secara garis besar pengelolaan sampah perkotaan dalam teknis operasionalnya terdiri dari kegiatan pewadahan sampai dengan pembuangan akhir sampah dan harus bersifat terpadu dengan melakukan pemilahan sejak dari sumbernya. Skema teknik operasional pengelolaan persampahan dapat dilihat pada Gambar 2.2. : 63 Sumber : SNI 19-2454-2002 GAMBAR 2.2 DIAGRAM TEKNIK OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSAMPAHAN Catatan : - Pengelolaan sampah B3 rumah tangga dikelola secara khusus sesuai aturan yang berlaku. - Kegiatan pemilahan dapat pula dilakukan pada kegiatan pengumpulan pemindahan. - Kegiatan pemilahan dari daur ulang diutamakan di sumber sampah. TIMBULAN SAMPAH PEMILAHAN, PEWADAHAN DAN PENGOLAHAN DI SUMBER PENGUMPULAN PENGANGKUTAN PEMINDAHAN PEMINDAHAN DAN PENGOLAHAN PEMBUANGAN AKHIR 64

2.2. Konsep Transfer Depo Sampah dan Komponen Lokasi Transfer Depo Sampah.

Simpul sistem pengelolaan sampah yang sentralistik, dimana ada keterbatasan tersedianya Truk Angkutan TA berakibat balik terjadinya akumulasi sampah pada Lahan Pembuangan Sementara LPS dan Lahan Pembuangan Akhir LPA. Titik antara LPS dan LPA merupakan Fase Pemindahan Sampah, yang dalam skala perkotaan berperan penting dan tempatnya disebut sebagai Transfer Depo TD. 2.2.1. Pemindahan Sampah Transfer depo Pemindahan sampah adalah kegiatan memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir.

2.2.1.1. Tipe Pemindahan

Kondisi TD pada pola pengelolaan hulu mampu menseparasi sampah. Tipikal Depo adalah bercirikan adanya kantor berikut petugas pengawas, sehingga masukan sampah dapat dikendalikan sesuai peruntukan. Adapun tipe pemindahan sampah dapat dilihat pada Tabel II.1 65 TABEL II.1 TIPE PEMINDAHAN TRANSFER NO URAIAN TRANSFER DEPOT TIPE I TRANSFER DEPOT TIPE II TRANSFER DEPOT TIPE III 1. 2. 3. Luas lahan Fungsi Daerah Pemakai 200 m2 − Tempat pertemuan peralatan pengumpul dan pengangkutan sebelum pemindahan; − Tempat penyimpanan alat kebersihan; − Bengkel sederhana; − Kantor wilayah pengendali; − Tempat pemilahan; − Tempat pengomposan; Baik sekali untuk daerah yang mudah mendapat lahan 60 m2 – 200 m2 − Tempat pertemuan peralatan pengumpul dan pengangkutan sebelum pemindahan − Tempat parkir gerobak − Tempat pemilahan 10 -20 M2 − Tempat pertemuan gerobak kontainer 6- 10m3 − Lokasi penempatan kontainer komunal 1-10 m3 Daerah yang sulit mendapat lahan yang kosong dan daerah protokol. Sumber: SNI,19-2454-2002, Hal 14

2.2.1.2. Lokasi

Dari berbagai tipe pemindahan sampah tersebut menunjukkan bahwa lokasi yang dapat dijadikan sebagai tempat peletakan Transfer depo adalah sebagai berikut: 1. Harus mudah keluar masuk bagi sarana pengumpul dan pengangkut sampah; 2. Tidak jauh dari sumber sampah termasuk TPS; 3. Berdasarkan tipe, lokasi pemindahan terdiri dari - Terpusat transfer Depot tipe I; - Tersebar transfer Depot tipe II atau III; 4. Jarak antara transfer Depot untuk tipe I dan III adalah 1,0 – 1,5 km. Sedangkan menurut persyaratan teknis seperti SNI 19- 2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan