Patologi Kanker Serviks Stadium Kanker Serviks

berat badan yang semakin menurun, pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuning-kuningan, berbau dan dapat bercampur dengan darah, anemia kurang darah karena perdarahan yang sering timbul, terjadi perdarahan pervagina walaupun telah memasuki menopouse, timbul nyeri panggul pelvis atau di bagian perut bawah bila ada radang panggul atau apabila nyeri terjadi di daerah pinggang ke bawah maka kemungkinan terjadi hidronefrosis.

1.4 Patologi Kanker Serviks

Menurut Rasjidi 2007 secara histopatologi kanker serviks terdiri dari berbagai jenis. Dua bentuk yang sering dijumpai adalah karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Sekitar 85 merupakan karsinoma, serviks jenis skuamosa epidermoid, 10 jenis adenokarsinoma dan 5 adalah jenis adenoskuamosa, clear cell, small cell, dan verucous. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Edianto 2006 bahwa sekitar 85-90 kanker serviks berjenis karsinoma sel skuamosa, selebihnya dari jenis histologi lain. Berdasarkan histologi kanker serviks dibagi berdasarkan asal selnya menjadi: 1.Dari sel epitel, terdiri dari; sel besar tanpa pertandukan, sel besar dengan pertandukan, sel kecil, karsinoma verukosa, adenoma malignum, musinosum, papillaris, endometroid, sel jernih, kistik adenoid, dan karsinoma sel stem sel glassy. 2. Dari jaringan mesenkhim, terdiri dari; karsinoma sarkoma, dan rabdomiosarkoma embrional dan 3. Tumor duktus Gartner. Universitas Sumatera Utara

1.5 Stadium Kanker Serviks

Setelah diagnosis, kanker serviks ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi jaringan biopsi, dilanjutkan dengan penentuan stadium. Stadium kanker serviks ditentukan melalui pemeriksaan klinik dan sebaiknya pemeriksaan dilakukan di bawah pengaruh anestesia umum. Stadium tidak dipengaruhi adanya penyebaran penyakit yang ditemui setelah tindakan bedah atau setelah diberikan tindakan terapi. Penentuan stadium ini harus mempunyai hubungan dengan kondisi klinis, didukung oleh bukti-bukti klinis dan sederhana Edianto,2006. Penentuan stadium kanker serviks menurut FIGO masih berdasarkan pada pemeriksaan klinis praoperatif ditambah dengan foto toraks serta sistoskopi dan rektoskopi. Penggunaan alat bantu diagnostik seperti CT-Scan, MRI, ataupun PET tidak dijadikan standar karena sebagian kasus berada di negara berkembang dengan fasilitas peralatan kesehatan yang masih minim. Temuan dengan pemeriksaan CT-Scan, MRI atau PET tidak mengubah stadium tetapi dapat digunakan sebagai informasi untuk rencana terapi yang akan dilakukan Rasjidi,2007. Tabel 1.5 Stadium Kanker Serviks Menurut FIGO 2000 Stadium FIGO Patologi Stadium 0 Karsinoma insitu, karsinoma intra epitelial Stadium I Karsinoma masih terbatas di serviks penyebaran Universitas Sumatera Utara ke korpus uteri diabaikan Stadium Ia Invasi ke stroma hanya dapat dikenali secara mikroskopik, lesi yang dapat dilihat secara langsung walau dengan invasi yang sangat superfisial dikelompokkan sebagai stadium Ib. Kedalaman invasi ke stroma tidak lebih dari 5 mm dan lebarnya lesi tidak lebih dari 7 mm Stadium Ia1 Invasi ke stroma dengan kedalaman tidak lebih dari 3 mm dan lebar tidak lebih dari 7 mm Stadium Ia2 Invasi ke stroma dengan kedalaman lebih dari 3 mm tapi kurang dari 5 mm dan lebar tidak lebih dari 7 mm Stadium Ib Lesi terbatas di serviks atau secara mikroskopis lebih dari Ia Stadium Ib1 Besar lesi secara klinis tidak lebih dari 4 cm Stadium Ib2 Besar lesi secara klinis lebih dari 4 cm Stadium II Telah melibatkan vagina, tetapi belum sampai 13 bawah atau infiltrasi ke parametrium belum mencapai dinding panggul Stadium Iia Telah melibatkan vagina tapi belum melibatkan parametrium Stadium IIb Infiltrasi ke parametrium, tetapi belum mencapai dinding panggul Universitas Sumatera Utara Stadium III Telah melibatkan 13 bawah vagina atau adanya perluasan sampai dinding panggul. Kasus dengan hidroneprosis atau gangguan fungsi ginjal dimasukkan dalam stadium ini, kecuali kelainan ginjal dapat dibuktikan oleh sebab lain Stadium IIIa Keterlibatan 13 bawah vagina dan infiltrasi parametrium belum mencapai dinding panggul Stadium IIIb Perluasan sampai dinding panggul atau adanya hidroneprosis atau gangguan fungsi ginjal Stadium IV Perluasan ke organ reproduktif Stadium IVa Keterlibatan mukosa kandung kemih atau mukosa rektum Stadium IVb Metastase jauh atau telah keluar dari rongga panggul

1.6 Diagnosis Kanker Serviks