Penyebab Kecemasan Tanda dan Gejala Kecemasan

atas situasi yang dianggap berbahaya Trismiati, 2004. Kecemasan dapat menjadi suatu kekuatan motivasi untuk pertumbuhan dan perkembangan pada individu bersangkutan namun kecemasan juga dapat menjadi suatu beban berat yang menyebabkan individu tersebut selalu di bawah bayang-bayang ansietas yang terus berkepanjangan Asmadi 2008 dikutip dari Corey 2005.

2.2 Penyebab Kecemasan

Penyebab seseorang merasa cemas yaitu yang berasal dari diri sendiri faktor internal maupun luar dirinya faktor eksternal. Namun demikian pencetus seseorang merasa cemas dapat dikelompokkan kedalam dua kategori yaitu Asmadi, 2008: 1. Ancaman terhadap integritas diri meliputi ketidakmampuan fisiologis atau gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari guna pemenuhan kebutuhan dasarnya, dimana pada pasien kanker serviks yang sudah pada stadium lanjut, aktivitas sehari- hari untuk memenuhi kebutuhan dasarnya berkurang karena gejala yang terjadi seperti anemia dan nyeri pada panggul. 2. Ancaman terhadap sistem diri yaitu adanya sesuatu yang dapat mengancam terhadap identitas diri, harga diri, kehilangan status peran diri, dan hubungan interpersonal. Menurut Purba dkk 2010 Kecemasan dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti: adanya perasaan takut tidak diterima dalam suatu lingkungan tertentu, adanya pengalaman traumatis seperti trauma akan berpisah atau kehilangan serta bencana, adanya rasa frustasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan, adanya ancaman terhadap integritas diri meliputi ketidakmampuan fisiologis atau Universitas Sumatera Utara gangguan terhadap kebutuhan dasar, dan adanya ancaman terhadap konsep diri seperti identitas diri, harga diri, dan perubahan peran.

2.3 Tanda dan Gejala Kecemasan

Tanda dan gejala kecemasan meliputi Purba dkk, 2010: 1. Respons fisik, yang mungkin ditemukan antara lain: sering napas pendek,nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, diare konstipasi, gelisah, tremor, berkeringat, sakit kepala, dan susah tidur. 2. Respons kognitif seperti: lapangan persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsangan luar, dan berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya. 3. Respons perilaku yaitu: gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dengan cepat, dan perasaan tidak aman. 4. Respon emosional yaitu: berbicara kasar, perasaan tidak tenang, dan mudah tersinggung.

2.4 Karakteristik dan Tingkatan Kecemasan