Sosial dan budaya Birokrasi Infrastruktur dasar Regulasi dan politik

mempunyai pasar yang sama. Dengan demikian perlu diperhatikan pengurangan kas masuk dari produk lama akibat peluncuran produk baru. 3. Taksirlah arus kas yang timbul karena keputusan investasi. Arus kas karena pendanaan, seperti membayar bunga pinjaman, mengangsur pokok pinjaman, dan pembayaran deviden,tidak perlu diperhatikan. Perhatikan yang kita analisis adalah profitabilitas investasi. 4. Jangan memasukan sunk cost biaya yang telah terjadi sehingga tidak akan berubah kerena keputusan yang akan kita ambil. Apa yang telah terjadi tidak mungkin berubah, karena keputusan kitalah yang relevan dalam analisis. Sebuah keputusan investasi dipengaruhi juga oleh keadaan non-ekonomi, yang erat kaitannya dengan keadaan lingkungan dimana investasi tersebut akan ditanamkan. Dalam hal ini, sebuah investasi pasti mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan diluar perhitungan arus kas, seperti keadaan lingkungan alam, keamanan, sistem birokrasi, dsb. Menurut Untung 2010 : 48, adapun beberapa faktor non-ekonomi yang mempengaruhi keputusan investasi adalah:

a. Sosial dan budaya

Sebagai contoh adanya pertimbangan investasi pada peternakan babi. Tentu akan sulit jika investasi tersebut ditanamkan di daerah Banten atau Bandung, yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan diharamkan mengkonsumsi babi. Kecuali jika investasi tersebut berorientasi ekspor, dimana pasar lokal diabaikan. Atau ada distorsi pasar, sehingga jual-beli babi terjadi dalam pasar yang tidak sehat. Universitas Sumatera Utara

b. Birokrasi

Sama halnya dengan kegiatan perekonomian yang lain, dalam pengambilan keputusan investasi, waktu sangatlah penting. Semakin cepat dan akurat penyaluran dana investasi, maka peluang keuntungan yang didapat akan lebih besar. Sebagai contoh, birokrasi mempengaruhi proses legalisasi perusahaan atau bisnis baru yang berbadan hukum. Jika legalisasi tersebut berjalan mudah, maka akan sangat baik jika investasi ditanamkan. Namun jika legalisasinya sulit atau runyam, maka lebih baik ditinggalkan, karena opportunity cost yang dikeluarkan akan sangat besar. Dalam prakteknya di Indonesia, birokrasi seringkali berbelit-belit, dan sangat dipengaruhi oleh tingkat korupsi yang tinggi. Pada akhirnya good governance tidak terwujud dan kegiatan investasi menjadi tersumbat.

c. Infrastruktur dasar

Ketersediaan infrastruktur dasar seperti listrik, prasarana transportasi, dan telekomunikasi, juga mempengaruhi sebuah keputusan investasi. Karena infrastruktur dasar tersebut sangat penting peranannya dalam kegiatan ekonomi.

d. Regulasi dan politik

Regulasi atau kebijakan pemerintah sangat mempengaruhi sebuah keputusan investasi, karena seorang investor membutuhkan peraturan yang jelas dan perlindungan hukum. Ketidakpastian regulasi akan mengurangi tingkat kepercayaan seorang investor. Dalam kasus Indonesia, regulasi sangat erat kaitannya dengan panggung politik dan kekuasaan. Ketika Universitas Sumatera Utara suasana politik tidak stabil atau terjadi perpindahan kekuasaan, maka regulasi pun akan ikut terpengaruh. Kaitannya dengan faktor-faktor diatas, menurut WEF 2005, cukup banyak faktor penghambat investasi di berbagai negara, yaitu sebagai berikut diurutkan dari yang paling buruk: 1 Birokrasi yang tidak efisien; 2 infrastruktur yang buruk; 3 Regulasi perpajakan yang kurang kondusif; 4 Korupsi pejabat; 5 Kualitas SDM yang buruk; 6 Kebijakan yang tidak stabil; 7 Regulasi ketenagakerjaan yang restriktif; 8 tarif pajak yang terlalu tinggi; 9Akses ke pasar keuangan yang rendaah; 10 Regulasi valuta asing yang kurang mendukung; 11 Kriminalitas; 12 Pemerintah yaangg tidak stabil; 13 etika kerja yang buruk dari para pekerja; dan 14 Inflasi yanng terlalu tinggi.

2.5. Faktor- Faktor Yang Menghambat Investasi