investasi yang manfaatnya akan direalisasikan dimasa yang akan datang harus dipertimbangkan dengan cermat. Dan investasi portofolio meliputi investasi
pada asset berupa saham dan utang jangka panjang yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, tingkat inflasi dan iklim politik di suatu negara.
Sukirno 2005 : 381, Penanaman modal portofolio merupakan penanaman modal dalam bentuk pemilikan surat-surat pinjaman jangka panjang dan
saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang terdapat di negara-negara berkembang, jadi hanyalah berupa penyertaan dalam pemilikan perusahaan dan
bukan penguasaan kegiatan perusahaan sehari-hari. Dengan kata lain investasi portofolio Portofolio Investment merupakan pembelian saham dan obligasi
yang semata-mata tujuannya untuk mendapatkan hasil dari dana yang diinvestasikan oleh para investor melalui pasar modal. Sukirno 2005 : 231,
investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli harta keuangan seperti bond, saham perusahaan dan obligasi pemerintah. Adapun didalam
neraca pembayaran investasi portofolio meliputi investasi asing dalam harta keuangan.
Jadi dapat dikatakan bahwa, Investasi Portofolio merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong paling high risk-high return investment.
Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi juga dengan kemungkinan
kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.
2.2 Faktor – faktor Pendorong Investasi dalam perekonomian suatu Negara
Menurut
Kamaruddin 2004 : 26,
Investasi merupakan salah satu variabel yang penting dalam sebuah perekonomian. Ada beberapa hal yang memengaruhi
Universitas Sumatera Utara
investasi, yaitu suku bunga, PDRB, utilitas, birokrasi, kualitas SDM, regulasi, stabilitas politik dan keamanan serta faktor sosial budaya. Hal ini menimbulkan
implikasi kebijakan, yaitu penurunan suku bunga, kebijakan fiskal, perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan birokrasi pemerintahan, peningkatan kualitas
sumber daya manusia, pelonggaran regulasi, kebijakan untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan, penguatan budaya lokal.
Pertama, investasi mendorong pertambahan pendapatan nasional pertumbuhan ekonomi PDRB. Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah
seluruh nilai barang dan jasa yang ditimbulkan oleh bekerjanya faktor-faktor produksi buruh, kewiraswastaan, modal, dan barang modal di suatu wilayah.
Dengan demikian investasi merupakan fungsi pendapatan nasional yang berarti bahwa semakin tinggi pendapatan nasional semakin besar pula
penggeluaran investasi yang dilaksanakan oleh masyarakat perekonomian tersebut. Pendapatan nasional mempunyai hubungan yang positif dengan
pengeluaran investasi. Produsen dengan mendasarkan pada asumsi rasionalitas, hanya akan melakukan investasi selama proyek investasi tersebut mendatangkan
keuntungan. Salah satu faktor yang diperkirakan dapat mendatangkan keuntungan adalah permintaan akan barang dan jasa yang akan dihasilkan proyek investasi
tersebut. Kedua, investasi juga akan mendorong penciptaan upah. Penciptaan
tingkat upah ini akan mengurangi pengangguran. Berkurangnya pengangguran akan mengurangi kemiskinan. Dan berkurangnya kemiskinan akan berdampak
pada teratasinya masalah-masalah ikutan lain seperti gizi buruk, buta huruf,kejahatan dan lain-lain. Dalam pengertian sehari-hari nilai yang ditimbulkan
Universitas Sumatera Utara
itu disebut dengan nilai tambah bruto BPS. Konsep Produk Domestik Regional BrutoPDRB adalah salah satu konsep perhitungan pendapatan nasional untuk
suatu wilayah regional tertentu, yang untuk perhitungan secara nasional biasa disebut Produk Domestik Bruto PDB.
Pengertian upah secara umum adalah pembayaran yang diperoleh tenaga kerja sebagai bentuk balas jasa yang diberikan pengusaha. Menurut peraturan
pemerintah No. 8 tahun 1981 upah dapat diartikan suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang
telah atau akan dilakukan, yang dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan berdasarkan suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan, dan
dibayarkan atas dasar perjanjian kerja antara pengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun keluarganya.
Upah buruh yang relatif rendah diyakini sebagai salah satu faktor pendorong investasi. Sebab upah buruh yang rendah akan menurunkan biaya
produksi. Apabila biaya produksi rendah dapat meningkatkan laba perusahaan, maka harga barang dapat relatif rendah dengan demikian akan diikuti dengan
naiknya permintaan di pasar Tulus, 2000. Tingkat upah yang rendah mendorong perusahaan menarik lebih banyak
tenaga kerja. Dengan banyaknya tenaga kerja maka output akan lebih banyak yang diproduksi. Semakin banyak output maka tingkat keuntungan mengalami
peningkatan sehingga perusahaan cenderung meningkatkan investasinya Sukirno, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Ketiga, investasi juga bisa dipakai sebagai alat untuk pemerataan baik pemerataan antar daerah, antar sektor dan antar perorangan. Investasi sebagai alat
pemerataan ini tentu saja tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri atau dibiarkan berjalan menuruti mekanisme pasar tetapi harus ada intervensi pemerintah
pengeluaran pemerintah. Misalnya saja pemerintah bertujuan untuk memperkecil ketimpangan ekonomi antar dua daerah daerah yang satu maju dan
yang satu tertinggal. Maka ketimpangan itu bisa diatasi salah satunya dengan mengarahkan investasi ke daerah yang tertinggal. Caranya ada macam-macam,
misalnya memberi insentif pembebasan pajak bagi investor yang bersedia berinvestasi di daerah yang tertinggal, mempermudah ijin investasi di daerah
tertinggal agar investor tertarik menanamkan modalnya di sana, dan banyak kebijakan lain.
Selanjutnya, pengeluaran Pemerintah untuk investasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi pengeluaran investasi produktif yang bersifat langsung
dan tidak langsung. Pengeluaran investasi produktif yang bersifat langsung, seperti pengadaan tanah dan pembelian barang peralatan fisik akan dapat
meningkatkan stok barang modal capital stock secara fisik, dan meningkatkan output di masa-masa mendatang. Investasi produktif yang bersifat
langsung tersebut harus dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang, yang disebut investasi infrastruktur ekonomi dan sosial. Investasi penunjang tersebut,
antara lain berupa pembangunan jalan raya, penyediaan listrik, persediaan air bersih dan perbaikan sanitasi, pembangunan fasilitas komunikasi dan sebagainya,
yang kesemuanya mutlak diperlukan dalam rangka menunjang dan mengintegrasikan segenap aktivitas ekonomi produktif.
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu, pengeluaran investasi produktif yang bersifat tidak langsung, salah satu contohnya adalah investasi untuk pengembangan sumber
daya manusia SDM yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan skala hasil
produksi dan menciptakan pertumbuhan output yang berkesinambungan dalam jangka panjang.
2.3 Klasifikasi Investasi