WARTA GEOLOGI, JULI 2006 25
WARTA GEOLOGI, JULI 2006 25
Mitigasi secara ringkas bermak- na tindakan pengurangan. Dalam kaitannya dengan bencana, mitigasi berarti upaya untuk mengurangi dampak atau akibat bencana. Seba- gaimana dinyatakan dalam modul DMTP, mitigasi adalah salah satu hubungan positif antara bencana- bencana dengan pembangunan. Pe- merintah, institusi-institusi di tengah masyarakat dapat menggunakan sumber daya pembangunan yang ter- sedia untuk mengurangi risiko mela- lui proyek-proyek mitigasi.
Ada dua pengertian mitigasi yang perlu dipertimbangkan: Miti- gasi dalam pengertian luas dan miti- gasi dalam arti yang sempit. Mitigasi dalam pengertian yang paling luas mencakup seluruh upaya-upaya atau tindakan-tindakan yang ditujukan guna mengurangi akibat atau dampak dari suatu bencana. Dalam penger- tian pertama ini, mitigasi dilak- sanakan pada waktu jauh sebelum terjadi bencana (tindakan pra-ben- cana). Namun, keadaan pra bencana ini sesungguhnya juga merupakan keadaan setelah bencana dari ben- cana periode sebelumnya. Pengertian mitigasi yang paling luas mencakup semua tindakan-tindakan kesiapan dan pengurangan risiko jangka pan- jang.
Mitigasi dalam arti yang sempit di- maksudkan sebagai tindakan-tinda- kan yang dilakukan untuk mengura- ngi baik penderitaan manusia maupun kerugian harta benda sebagai akibat dari fenomena alam yang ekstrim (bencana). Dalam pengertian sempit ini, mitigasi bermakna: pengurangan risiko (jangka pendek). Dalam hal ini mitigasi meliputi aktivitas-aktivitas, tindakan-tindakan dan dukungan bagi perlindungan yang luas mulai dari pembangunan fi sik untuk mere- dam gelombang tsunami, bangunan tahan gempa, sampai pada prosedur seperti teknik-teknik yang standar untuk menggabungkan penilaian ba- haya kedalam perencanaan penggu- naan lahan (tata ruang).
Beberapa prinsip mitigasi se- bagaimana dalam modul DMTP adalah: 1) pemahaman yang penuh terhadap sifat bencana, mengin- gat tipe-tipe bahaya yang dihadapi tidaklah sama untuk setiap dae- rah/wilayah, 2) prioritas pada peny- elamatan hi-dup manusia dan men- gurangi gangguan ekonomi akibat bencana, dan 3) menjadikan daerah-
daerah yang paling banyak terancam oleh bahaya atau dipengaruhi oleh bencana seba-gai sasaran utama mitigasi. Pemahaman sifat-sifat ben- cana meliputi: bagaimana bahaya itu muncul (penyebab bencana), ke- mungkinan terjadinya bencana dan besarannya (penyebaran geografi s, ukuran atau tingkat keparahan, dan kemungkinan frekuensi kemuncu- lannya), mekanisme fi sik kerusakan, unsur-unsur dan aktivitas-aktivitas yang paling rentan ter-hadap penga- ruh-pengaruhnya, dan kemungkinan konsekuensi-konsekuensi kerusakan (akibat sosial ekonomi dari bencana). Dalam upaya pemahaman menyelu- ruh terhadap sifat bencana, suatu sajian informasi dengan bahasa yang sedapat mungkin dipahami berbagai pihak yang terlibat perlu disusun oleh institusi yang bertanggungjawab dan disampaikan kepada pihak-pi- hak terkait untuk digunakan dalam rangka penanganan bencana. Tabel 1 menyajikan bentuk sajian informasi untuk pemahaman sifat bencana di- maksud.
Risiko adalah kerugian-kerugian yang diperkirakan (kehilangan ke- hidupan, orang-orang yang terluka, kerusakan properti dan gangguan aktivitas ekonomi) yang disebabkan oleh satu bahaya khusus. Risiko
adalah hasil dari adanya bahaya dan kerentanan. Adapun Kerentanan adalah tingkat kerugian sebagai aki- bat dari satu fenomena yang berpo- tensi merusak. Kerentanan biasanya dinyatakan dengan angka persentase,
contoh: mulai dari 0% hingga 100%. Penilaian kerentanan merupakan as- pek penting dari perencanaan mitiga- si yang efektif. Kerentanan secara ti- dak langsung menyatakan baik kera- wanan terhadap kerusakan fi sik dan kerusakan ekonomi dan kurangnya sumber-sumber daya untuk pemuli- han (akibat bencana) secara cepat.
Upaya mitigasi yang efektif adalah dengan cara mengurangi tingkat kerentanan masyarakat dan unsur- unsur yang berisiko daripada men- gurangi tingkat bahaya (beberapa jenis bahaya - seperti gempa bumi - bahkan tidak mungkin dicegah atau dikurangi). Upaya pengurangan risiko dengan meminimalkan tingkat kerentanan akan lebih efektif berha- sil apabila dilakukan dengan cara- cara aktif atau apa yang diidentifi kasi oleh DMTP sebagai “tindakan-tinda- kan mitigasi aktif”.
- Langkah fi sik dan tak fi sik, risiko bahaya spesifi k, dan kesiapan (Wiki- pedia)
Dalam Wikipedia, usaha mitigasi dinyatakan sebagai upaya untuk mencegah bahaya secara serempak berkembang menjadi bencana atau mengurangi efek dari bencana ke- tika hal itu terjadi. Tahapan mitigasi dibedakan dari tahapan yang lain oleh karena fokusnya pada langkah- langkah jangka panjang dalam rang- ka pengurangan atau penghilangan risiko. Implementasi strategi mitigasi dapat dianggap sebagai bagian dari proses pemulihan jika hal itu di-
Jenis Bencana : ..................................... Mekanisme Kerusakan
: ..................................... Parameter Kedahsyatan
: ..................................... Penyebab
: ..................................... Pengkajian Bahaya dan Teknik-Teknik Pemetaan
: ..................................... Potensi Pengurangan Bahaya
: ...................................... Serangan dan Peringatan
: ...................................... Elemen-elemen yang paling berisiko
: ...................................... Strategi-strategi Mitigasi Utama
: ...................................... Partisipasi Masyarakat
: ......................................
Tabel 1. Jenis Bencana dan Parameter untuk Pemahaman Bencana