Populasi dan Sampel

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:90). Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah orang tua yang anaknya terdaftar sebagai pemilik KIA dan orangtua yang anaknya belum terdaftar sebagai pemilik KIA. Orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berusia 0-18 tahun. Populasi orang tua yang anaknya Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:90). Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah orang tua yang anaknya terdaftar sebagai pemilik KIA dan orangtua yang anaknya belum terdaftar sebagai pemilik KIA. Orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berusia 0-18 tahun. Populasi orang tua yang anaknya

Tabel 3.1

JUMLAH ORANG TUA YANG ANAKNYA TERDAFTAR SEBAGAI PEMILIK KIA

Sumber : Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 91). Suatu sampel harus representative (mewakili) dan besarnya sampel harus memadai. Suatu sampel dikatakan representative apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan penelitian sama atau hampir sama dengan populasinya.

KECAMATAN

JUMLAH ORANG TUA

Pasar Kliwon

155

JUMLAH

2056

atau besarnya memadai untuk dapat meyakinkan kestabilan cirinya. Untuk pengambilan sampel pada orang tua yang anaknya memiliki KIA besarnya sudah diketahui (fitnite population) yaitu sejumlah 2056 orang. Pengambilan sampel yang besarnya sudah diketahui dapat menggunakan daftar tabel tentang besarnya sampel untuk tingkat convidence interval tertentu dan tingkat reliabilitas tertentu tetapi tabel tersebut terbatas untuk p : q = 0,5 : 0,5 (Y. Slamet, 2006:58). Karena besarnya populasi sejumlah 2056 maka diambil convidence interval sebesar 95% dan reliabilitas sebesar 10 %, maka besarnya sampel yang harus diambil sebesar 97 responden (dilihat dari tables for statisticians Arkin Herbert et. Al (1957) dalam buku Y. Slamet (2006:59) )

Sementara itu untuk pengambilan sampel pada orang tua yang anaknya belum terdaftar, karena jumlah populasinya tidak diketahui maka penentuan jumlah sampel yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Y. Slamet, 2006: 58) :

n=

Keterangan: n

= besarnya sampel yang akan ditarik

= besarnya satuan standar deviasi

p dan q

= proporsi sub-sub sampel

SE

= standar eror

besarnya sampel yang akan diambil dalam penelitian ini dengan menggunakan tingkat kesalahan atau standard error (SE) sebesar 10% dan besarnya convidence interval sebesar 95%. Besar proporsi pada sumber sub-sub sampel sebesar p:q = 0,5:0,5 karena peneliti tidak mengetahui perbandingan antara p dan q sehingga dianggap populasi yang diteliti memiliki tingkat heterogenitas paling tinggi (Y. Slamet. 2006:55). Sementara itu besarnya standar deviasi (Z) adalah 1,96. Maka diperoleh banyaknya sampel sebagai berikut :

n=

n= 96,04 n= 96

Jumlah sampel yang ditarik berjumlah 96 orang. Jadi dalam penelitian ini, peneliti menarik responden yaitu orang tua yang anaknya telah memiliki KIA sejumlah 97 orang sementara orang tua yang anaknya belum memiliki KIA sejumlah 96 orang.

3. Metode Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan sumber data dalam penelitian yang mengarah pada seleksi. Metode penarikan sampel yang digunakan untuk menarik sampel orang tua yang anaknya telah memiliki KIA adalah probability

2006:45). Sedangkan menurut Sugiyono (2009:92), probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan untuk orang tua yang anaknya telah memiliki KIA adalah random sampling (sampel acak). Random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2009:93). Populasi perlu diklasifikasikan dahulu, baru kemudian dilakukan penarikan sampel secara proporsional dari masing-masing klasifikasi populasi (W. Gulo, 2004:90-91). Klasifikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orangtua yang anaknya memiliki KIA yang tersebar di 5 Kecamatan di Kota Surakarta antara lain Kecamatan Laweyan, Kecamatan Serengan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Jebres, dan Kecamatan Banjarsari. Dari kelima populasi tersebut, kemudian dipilih sebanyak 97 responden sebagai sampel secara proporsional. Berdasarkan perhitungan yang ada, rincian perhitungannya adalah sebagai berikut :

Jumlah Sampel dari Populasi Orang Tua yang Anaknya Memiliki

5 Pasar Kliwon

Dalam pengambilan sampel melalui sampel acak, peneliti telah memiliki sampling frame (kerangka sampel) berupa daftar nama-nama orang tua yang anaknya telah memiliki KIA. Untuk menentukan probabilitas/kemungkinan yang sama bagi semua anggota untuk dipilih sebagai sampel, peneliti menggunakan cara ordinal. Cara ordinal adalah prosedur pengambilan sampel acak dengan jalan mengambil sejumlah subyek yang diperlukan, dengan mengambil urutan dari atas ke bawah dengan langkah-langkah membuat nama responden dan nomornya kemudian mengambil subyek yang diperlukan menurut ketentuan yang sudah ditetapkan (Kartini Kartono 1990:138). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel yang bernomor kelipatan 5 (5, 10, 15, 20,dst).

Adapun teknik pengambilan sampel untuk orangtua yang anaknya

sampel, berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan, bila dipandang orang yang diketemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2009:96). Dalam penelitian ini jumlah orangtua yang dijadikan sampel sebanyak minimal 96 orang. Sementara itu karena orangtua yang anaknya tidak memiliki KIA tersebar di 5 kecamatan di Surakarta maka pengambilan sampel dilakukan secara merata di 5 kecamatan tersebut yaitu masing-masing sebesar 19 responden di 4 Kecamatan yaitu kecamatan Banjarsari, Laweyan, Serengan, dan Pasar Kliwon serta 20 responden di Kecamatan Jebres.