Deskripsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta

B. Deskripsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta

1. Sejarah Berdirinya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta

Menurut sejarah lembaga yang dulunya hanya bernama “Burgerlijk Stand” atau disingkat “BS” yang artinya Catatan Kependudukan/ Lembaga Catatan Sipil. Catatan Sipil ini berasal dari Negara Belanda, sedangkan Negara Belanda sendiri mengambilnya dari Negara Perancis pada waktu terjadi pergerakan revolusi Perancis. Lembaga Catatan Sipil yang ada di Indonesia merupakan peninggalan dari pemerintah Kolonial Belanda. Sebab pada waktu dahulu Negara Indonesia adalah negara jajahan Belanda. Hal ini juga tidak terbatas pada lembaganya saja, namun juga hampir seluruh peraturan-peraturan di segala bidang kehidupan. Pengaruh yang terjadi dari semua itu adalah bahwa kepribadian bangsa kita seolah-olah tertutup oleh ketentuan atau kepribadian bangsa penjajah, dalam hal ini adalah Belanda. Dimana peraturan yang dibuatnya disesuaikan dengan kepribadian masyarakat negara tersebut.

Pada zaman Hindia Belanda, peraturan perundang-undangan mengenai Catatan Sipil adalah bersifat Pluralistis dan masih membeda- bedakan penduduk ke dalam beberapa golongan. Golongan-golongan tersebut adalah :

1. Penduduk golongan Eropa dan mereka yang tunduk pada hukum 1. Penduduk golongan Eropa dan mereka yang tunduk pada hukum

a. Golongan Tionghoa.

b. Golongan Non Tionghoa.

3. Penduduk golongan Indonesia. Penduduk golongan ini masih terbagi lagi menjadi dua golongan, yaitu :

a. Golongan Indonesia Asli.

b. Golongan Indonesia Kristen. Keadaan ini berakhir pada tahun 1967 berdasarkan Instruksi Presiden Kabinet Ampera No. 31/U/In/12/1966 tanggal 27 Desember 1966 yang menyampaikan bahwa sejak itu Catatan Sipil “terbuka” untuk umum, khususnya untuk mengenai akta kelahiran dan kematian.

Menurut perkembangannya Pencatatan Sipil dapat kita lihat sebagai berikut :

1. Periode tahun 1820. Pelaksanaan catatan sipil sudah ada di Indonesia, peraturan yang berlaku merupakan peralihan / warisan dari pemerintah kolonial Belanda yang kemudian di terapkan di Indonesia.

Fungsinya mencatat / membukukan selengkap mungkin atas peristiwa-peristiwa penting untuk orang Eropa yang berada di Indonesia seperti kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, serta pengakuan dan pengesahan anak.

Pada tanggal 10 Mei 1849 berlaku peraturan Catatan Sipil untuk orang Eropa dan orang Indonesia Asli yang menurut hukumnya dipersamakan dengan hukum yang berlaku bagi golongan Eropa (Staatblad tahun 1849 No.25).

3. Periode tahun 1919. Penyelenggaraan daftar-daftar catatan sipil untuk orang Tionghoa diatur dalam ordonansi tanggal 19 Maret 1917 Nomor 130 yang diubah dengan Staatblat 1918 Nomor 356 dan setelah pembaharuan maka di tetapkan berlaku mulai tanggal 1 Mei 1919 dengan staatblad Nomor 81.

4. Periode tahun 1928 Ordonansi tanggal 15 Oktober 1920 No. 751 jo Staatblad 1927 No. 564 dan setelah dirubah pada tahun 1927 mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1928 adalah ordonansi yang berlaku untuk beberapa golongan penduduk Indonesia di jawa dan Madura, yang tidak termasuk rakyat Swapraja diberikan pelayanan Catatan Sipil dengan pembatasan sebagai berikut :

a. Bangsawan.

b. Pegawai negeri dengan gaji minimal F.100 (seratus golden).

c. Opsir-opsir tentara dan pensiunannya.

d. Semua orang yang pada sebagian hukum privat golongan Eropa.

e. Turunan laki-laki dari tersebut di atas.

Pada masa ini ternyata walaupun telah merdeka, tetapi tetap berlaku penggolongan penduduk.

6. Periode tahun 1967. Berdasarkan Instruksi Presiden Kabinet Ampera Nomor 31/6/In/12/1966 tanggal 27 Desember 1966 yang menyatakan bahwa sejak saat itu Catatan Sipil “terbuka” untuk umum, khususnya akta kelahiran dan akta kematian (Buku Saku Petunjuk Praktis Akta-Akta Catatan Sipil.2000 :1-4).

Pada mulanya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta berbentuk kantor yang bernama Kantor Catatan Sipil Surakarta. Kantor Catatan Sipil ini hanya membidangi satu tugas saja, yaitu tugas dibidang Pencatatan Sipil. Sedangkan fungsi Kantor Catatan Sipil adalah sebagai berikut :

a) Mengeluarkan produk yang berupa dokumen negara antara lain akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan, akta perceraian, serta akta pengakuan dan pengesahan anak.

b) Pemeliharaan akta catatan sipil.

c) Pengukuhan kepada masyarakat tentang Catatan Sipil.

d) Penyediaan data atau informasi catatan sipil dalam rangka perumusan

kebijaksanaan pembangunan.

Sejalan dengan diterapkannya asas Desentralisasi, Otonomi Daerah

Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Surakarta yag terdiri dari 15 Dinas, lima Badan, empat Bagian, dan Delapan Kantor. Setelah dikeluarkannya Perda tersebut maka Kantor Catatan Sipil Surakarta berubah menjadi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta dengan dasar pelaksanaan tugas diatur dalam Keputusan Walikota Surakarta Nomor 26 Tahun 2001 tentang Pedoman Uraian Tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta. Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Walikota tersebut, maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tidak hanya bertugas di bidang catatan sipil saja, namun juga melaksanakan kebijakan di bidang kependudukan.

2. Visi dan Misi

1. Visi

Terwujudnya tertib Administrasi Kependudukan dan Semua Anak Tercatat Kelahirannya dengan pelayanan prima menuju penduduk berkualitas.

2. Misi

a. Mengembangkan kebijakan dan sistem serta menyelenggarakan pencatatan sipil semua anak di Surakarta tercatat kelahirannya.

b. Mengembangkan kebijakan dan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

c. Mengembangkan dan memadukan kebijakan serta menjalankan sistem c. Mengembangkan dan memadukan kebijakan serta menjalankan sistem

d. Mengembangkan kebijakan dan Sistem serta menyelenggarakan dokumentasi register akta-akta catatan sipil dan kependudukan serta memberikan pelayanan informasi di bidang pendaftaran penduduk dan catatan sipil.

e. Menyusun data-data kependudukan sebagai dasar perencanaan dan perumusan pembangunan nasional dan daerah yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan penduduk.

f. Mengembangkan pranata hukum, kelembagaan serta peran serta masyarakat untuk pelaksanaan dan pendayagunaan manfaat administrasi kependudukan guna perlindungan sosial dan penegakan hak-hak penduduk.

Guna tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut, maka Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menetapkan strategi-strategi sebagai berikut :

a. Memaksimalkan Sosialisasi dalam rangka tertib administrasi kependudukan.

b. Penambahan Sumber Daya Manusia melalui usulan ke Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta dan mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti berbagai pelatihan teknis.

c. Mengusulkan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor c. Mengusulkan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor

e. Memanfaatkan dokumentasi dan informasi yang dapat diakses masyarakat (penyediaan leaflet pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil).

3. Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok :

Tugas pokok Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.

Fungsi :

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan Kesekretariatan

b. Penyusunan Rencana Program Evaluasi dan Pelaporan

c. Pengelolaan Administrasi Kependudukan

d. Pencatatan dan Penerbitan Akta-akta kependudukan dan Pencatatan Sipil

e. Pengelolaan dan Pelayanan dokumen

f. Penyelenggaraan sosialisasi kependudukan.

4. Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk

Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil meliputi :

a. Kartu Keluarga ( KK ).

b. Kartu Tanda Penduduk ( KTP ).

c. Pindah Datang.

d. Perubahan KK dan KTP.

e. Kartu Identitas Anak ( KIA ).

f. Kartu Identitas Tamu ( KIT ).

g. Penduduk Sementara. Sementara itu penyelenggaraan akta pencatatan sipil oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil meliputi :

a. Akta Kelahiran.

b. Akta Kematian.

c. Akta Perkawinan non Islam.

d. Akta Perceraian non Islam.

e. Akta Pengakuan AnakPenerbitan Kutipan Kedua dan seterusnya.

f. Perubahan Akta.

g. Surat Keterangan.

Susunan organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta sesuai dengan Pasal 17 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta, terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat.

i. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

ii. Sub Bagian Keuangan.

iii. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

3. Bidang Data dan Statistik.

i. Seksi Pengolahan Data dan Statistik.

ii. Seksi Sistem Teknologi dan Informasi.

4. Bidang Pendaftaran Penduduk.

i. Seksi Identitas Penduduk.

ii. Seksi Perpindahan dan Pendataan Penduduk Rentan.

5. Bidang Pencatatan Sipil.

i. Seksi Perkawinan dan Perceraian.

ii. Seksi Kelahiran, Kematian, Pengakuan, dan Pengesahan Anak.

6. Bidang Dokumentasi dan Informasi.

i. Seksi Pengelolaan Dokumentasi.

ii. Seksi Penyuluhan dan Pelayanan.

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta berikut ini akan disajikan dalam bentuk bagan struktur oganisasi :

Gambar 4.2

LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA NOMOR 15 TAHUN 2008

KEPALA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG DATA DAN STATISTIK

Sub Bag Perencanaan, Eval dan Pelaporan

SEKRETARIAT

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

BIDANG PENDAFTARAN PENDUDUK

BIDANG PENCATATAN SIPIL

BIDANG DOKUMENTASI INFORMASI

Seksi Pengolahan Data Dan Statistik

Seksi Sistem Teknologi Informasi

Seksi Identitas Penduduk

Seksi Perpindahan Dan Pendataan Penduduk Rentan

Seksi Perkawinan Dan Perceraian

Seksi Kelahiran, Kematian, Pengakuan Dan Pengesahan Anak

Seksi Pengelolaan Dokumentasi

Seksi Penyuluhan Dan Pelayanan

BAGAN ORGANISASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SURAKARTA

Sumber : Sub Bag. Umum dan Kepegawaian Dispendukcapil

Sumber Daya Manusia/ Personil yang ada pada organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta dari segi kualitas belum memadai khususnya segi profesionalisme, terutama yang memiliki jenjang strata 2 sangat terbatas sehingga perlu adanya peningkatan jenjang pendidikan teknis dari strata 1 ditingkatkan ke strata 2 dan strata 2 ditingkatkan ke strata

3. Organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta yaitu jumlah Pegawai: 64 orang, dengan rincian Laki-Laki: 39 orang, perempuan 25 orang. Berikut pembagian pegawai Dispendukcapil Kota Surakarta berdasarkan golongan :

Tabel 4.5

Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota

Surakarta Berdasarkan Golongan

No

Gol./ Ruang Kepangkatan

Sumber : SKPD : Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Surakarta

Keadaan pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta menurut tingkat pendidikannya adalah sebagai berikut :

Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No

Tk Pendidikan

D4 Sarj. Muda

Sumber : SKPD : Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Surakarta

7. Landasan Hukum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta

Landasan hukum pelaksanaan tugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta meliputi :

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1960 tentang Pembentukan Daerah- daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Tahun 1950 No.41).

(Lembaran Negara RI tahun 1974 Nomor 1, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3019).

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4235).

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indaonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

7. Undang- Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

8. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

9. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

10. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.

11. Undang-Undang No 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

13. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

14. Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010 tentang Penerapan KTP berbasis NIK secara nasional.

15. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2010

Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

16. Peraturan Walikota Nomor 6B Tahun 2008, tentang

Rencana Kerja Pemerintah Kota Surakarta Tahun 2009.

17. Peraturan Walikota Nomor 19-H Tahun 2009 tentang Pedoman Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.