Kerangka Konseptual Hipo TINJAUAN PUSTAKA

pinjaman modal dengan mengabaikan kenyataan apakah mereka akan menghasilkan keuntungan di atas rata rata dari investasi modal mereka. Hal ini merupakan sesuatu yang buruk bagi masyarakat karena akan mengakibatkan pemihakan kepada satu kelas social tertentu saja, dan menimmbulkan kegagalan masyarakat dalam memanfaatkan bakat wirausahanya secara maksimal.

2.13. Kerangka Konseptual

Bank syariah merupakan salah satu bentuk bisnis yang bergerak dengan standar operasional atas dasar nilai-nilai Islam. Perusahaan perbankan akan dapat bertahan dengan mendapatkan keuntungan, dalam pembahasan potensi dan prospek pembiayaan syariah bagi petani sawit tidak lepas dari penerapan bagi hasil dan kemitraan. Adapun yang menjadi variabel variabel dari potensi dan prospek pembiayan syariah bagi petani sawit adalah seperti bagi hasil dan kemitraan. Dengan penerapan sistem bagi hasil dan kemitraan diharapkan terjadinya peningkatan atau pengembangan taerhadap petani sawit. Untuk lebih jelas dikemukakan skema kerangka konseptual seperti dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Keteranga X1 = Bagi X2 = Kem

2.14. Hipo

Hi dalam per benaranny Berdasark telah dike sebagai be 1. 2. Potensi Prospe Pembiay Syariah an : i Hasil mitraan otesis ipotesis ada rumusan m ya dengan kan latar bel emukakan s erikut : Terdapat p bagi teha Natal. Terdapat p terhadap dan ek yaan h X Ske alah merupa masalah yan alat uji m lakang masa sebelumnya potensi dan adap perkem potensi dan perkembang Gam ema Keran akan jawaba ng harus d melalui pen alah, perum a, maka pen n prospek p mbangan p n prospek p gan petani s Ke a mbar 2.1. ngka Konse an sementar dibuktikan k ngumpulan musan masal nulis merum embiayaan petani sawit embiayaan sawit di Kab Bagi Hasil X1 emitra an X2 eptual . ra dari perta kebenarann dan peng ah, dan kera muskan hip syariah me t di Kabupa syariah me bupaten Ma anyaan yan nya atau ke ganalisisan angka pikir potesis pene elaului bagi aten Manda elaului kemi andailing N per ga Sa ng ada etidak data. r yang elitian hasil ailing itraan atal. rkemban an Petani awit Y Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang angka-angka yang dapat diukur dan dihitung. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan data yang ada di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.

3.2. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian ini di lakukan di Kabupaten Mandailing Natal yang menyangkut potensi dan prospek pembiayaan syariah untuk pengembangan petani sawit.

3.3. Batasan Operasional

Penelitian ini terdapat batasan-batasan terhadap ruang lingkup penelitiannya. Batasan operasional yang ditetapkan peneliti hanya membahas tentang variabel yang berpengaruh pada pengembangan petani sawit antara lain melalui bagi hasi dan kemitraan. Batasan obyek pada penelitian ini berfokus hanya pada para petani sawit yang melakukan kerjasama dengan Bank syariah. Universitas Sumatera Utara