orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.
15. Frekuensi jawaban responden tentang “ Dengan komposisi petani sawit
yang mayoritas muslim, pembiyaan syariah akan lebih diterima” diketahui bahwa 1 orang menyatakan sangat setuju, 36 orang
menyatakan setuju, 11 orang menyatakan netral, 2 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat
tidak setuju.
4.11 Uji Korelasi Rank Spearman
Uji Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan ataupun menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang
dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Korelasi Rank Spearman dapat digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya
hubungan dua variabel, yaitu variable yang berskala ordinal nonparametik. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji
signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama”. Besarnya
koefisien Korelasi Spearman r
s
bervariasi yang memiliki batasan batasan antara – 1 r 1. Nilai signifikansi Korelasi Spearman r
s
dengan alpha 0,01 maka r
s
0,01 menyatakan ada hubungan yang signifikan antar variable atau sebaliknya jika nilai signifikansi r
s
0,01 maka tidak ada hubungan yang signifikan antar variable yang di uji. Untuk lebih jelas hubungan variable
Universitas Sumatera Utara
perkembangan petani sawit dengan pembiyaan syariah melalui bagi hasil dan kemitraan dapat dilihat pada table 4.13 dibawah ini:
Tabel 4.13 Uji Korelasi Rank Spearman
1. Dari table 4.13 diatas dapat dilihat bahwa variabel bagi hasil
mempunyai nilai signifikan 0,000 berarti lebih kecil dari
0,01
maka dapat disimpulkan ada hubungan antara pembiyaan syariah yaitu
melalui bagi hasil dengan perkembangan petani sawit di kabupaten Mandailing Natal. Dengan nilai koefisien kolerasi 0,754 menunjukkan
hubungan positif bagi hasil terhadap potensi dan prospek perkembangan petani sawit di kabupaten Mandailing Natal.
Bagi Hasil Kemitraan
Perkembangn Petani sawit
Spearmans rho
Bagi Hasil Correlation Coefficient
1,000 ,720
,754 Sig. 2-tailed
. ,000
,000 N
50 50
50 Kemitraan
Correlation Coefficient ,720
1,000 ,652
Sig. 2-tailed ,000
. ,000
N 50
50 50
Perkembangan Petani sawit
Correlation Coefficient ,754
,652 1,000
Sig. 2-tailed ,000
,000 .
N 50
50 50
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel kemitraan mempunyai nilai signifikan 0,000 berarti lebih
kecil dari
0,0
1maka dapat disimpulkan ada hubungan antara pembiyaan syariah melalui kemitraan dengan perkembangan petani
sawit di kabupaten Mandailing Natal. Dengan nilai koefisien kolerasi 0,652 menunjukkan hubungan kemitraan terhadap potensi dan prospek
perkembangan petani sawit di kabupaten Mandailing Natal bertanda positif yaitu kemitraan mempunyai hubungan positif terhadap potensi
dan prospek perkembangan petani sawit di kabupaten Mandailing Natal dan menjadi variable yang paling tinggi tingkat hubungan
diantara variable lainnya. 3.
Korelasi kemitraan dan perkembangan petani sawit memiliki nilai 0,754 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan kuat dan
berdasarkan uji signifikasi hasilnya menunjukkan nilai 0,000 yang berarti asosiasi kedua variabel adalah signifikan. sedangakan kolerasi
bagi hasil dengan perkembangan petani sawit dengan nilai 0,652 juga dikategorikan memiliki hubungan kuat karena nilainya diatas 0,5.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN