Karakteristik Dasar Bank Syari’ah Prinsip Operasional Bank Syari’ah

2.8. Karakteristik Dasar Bank Syari’ah

Karakteristik dasar bank syari’ah selain adanya akad dalam transaksi dengan nasabahnya adalah menerapkan sistem bebas bunga interest free dalam operasionalnya dengan instrumen bagi hasil profit sharing dan berdasarkan prinsip-prinsip syari’at Islam, sedangkan perbankan konvensional tidak ada akad pada transaksi dan menggunakan instrumen bunga dalam kegiatan operasionalnya. Istilah bunga merupakan terjemahan dari interest yang berarti tanggungan kepada pihak peminjam uang yang biasanya dinyatakan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan atau sejumlah uang yang dibayar atau dikalkulasi untuk penggunaan modal Muhammad, 1999:146-147, sedangkan mengenai istilah riba secara formal adalah suatu keuntungan moneter tanpa ada nilai imbangan yang ditetapkan untuk salah satu pihak dari dua pihak yang mengadakan transaksi dalam pertukaran dua nilai moneter Latifa, 2001:56. Dalam hal mendapatkan keuntungan perbankan konvensional dan perbankan syariah mempunyai perbedaan. Bank syariah berprinsip bagi hasil serta margin jual beli yang disertai akad dalam mendapatkan keuntungan sedangkan bank konvensional dari bunga pinjaman yang melebihi bunga tabungan, sehingga tampak jelas perbedaan prinsip yang dianut antara bank syariah dan konvensional, untuk lebih jelasnya perbedaan dari keduanya disajikan dalam tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional Bank Konvensional Bank Syariah 1. Investasi halal dan haram 1. Melakukan investasi yang halal saja 2. Memakai perangkat bunga 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli atau sewa 3. Profit oriented 3. Profit dan falah oriented 4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan debitor – kreditor 4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan 5. Tidak terdapat dewan sejenis 5.Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa dewan pengawas syariah Sumber Antonio, 2001 : 34

2.9. Prinsip Operasional Bank Syari’ah

Bank syari’ah sebagai lembaga perantara keuangan juga harus melaksanakan mekanisme penghimpunan dan penyaluran dana secara seimbang, yaitu harus sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku, oleh karena itu diperlukan kejelasan mengenai sistem operasional bank syari’ah. Berdasarkan surat keputusan Direktur Bank Indonesia No. 3234KEPDIR tanggal 12 Mei 1999, ada beberapa prinsip dari produk-produk bank syari’ah yang sudah ditawarkan kepada masyarakat Direktorat Perbankan Syari’ah, 2004:1-4 : 1. Bank syari’ah sebagai lembaga penghimpun dana dari pihak yang surplus dana, yaitu pihak yang mempercayakan uangnya kepada bank untuk disimpan dan dikelola sesuai dengan prinsip syari’ah, yang dimaksud dana adalah dana dari pihak pertama pemodal dan pemegang saham, dana dari pihak kedua pinjaman dari bank dan bukan bank, serta dari Bank Indonesia, dan dana dari pihak ketiga nasabah. Universitas Sumatera Utara 2. Bank syari’ah sebagai penyalur dana bagi pihak yang membutuhkan berupa pembiayaan. Secara umum pembiayaan yang diberikan oleh bank syari’ah meliputi tiga kerangka yaitu pembiayaan Ijarah Jual Beli, pembiayaan Syirkah kerjasama atau kongsi dan pembiayaan Al-Qardhul Hasan kebajikan.

2.10. Produk-Produk Bank Syari’ah