Penduduk wilayah Kabupaten Mandailing Natal didominasi oleh etnis Mandailing yang secara bahasa dan budayat dekat dengan etnis Batak.
Masyarakat etnis Mandailing di kabupaten ini kebanyakan bermarga Nasution, Lubis, Pulungan, Harahap, Siregar, Rangkuti, dan Daulay. Kemudian diikuti oleh
suku Minangkabau yang banyak bermukim di daerah-daerah pesisir sejak masa lalu dan juga Nias.
Masyarakat Minangkabau banyak dijumpai di sekitar wilayah pesisir seperti Natal, Kotanopan, Panyabungan, serta wilayah yang berbatasan dengan
Sumatera Barat. Orang Minang di Madina terlihat dari tidak adanya nama marga seperti orang Mandailing dan Nias. Meski begitu, sebagian masih mengetahui
nama suku Minang mereka yang mirip dengan di Sumatera Barat. Selain berdagang, masyarakat Minang juga banyak yang memiliki perkebunan dan
pertambangan. Di Mandailing Julu banyak ditemukan bekas penambangan emas yang ditinggalkan oleh masyarakat Minang Agam, seperti di Huta Godang ada
suatu tempat yang dinamakan garabak ni Agom. Dari daerah Mandailing Natal ini banyak tampil tokoh-tokoh yang menghiasi sejarah Indonesia modern seperti
Abdul Haris Nasution, Sutan Takdir Alisjahbana, Darmin Nasution, dsb. Selain itu juga ada etnis lainnya seperti Jawa, Sunda, dsb yang masuk belakangan.
4.2 Letak Geografis
Kabupaten Mandailing Natal terletak pada 0°10-1°50 Lintang Utara dan 98°10-100°10 Bujur Timur dengan rentang ketinggian 0-2.145 m di atas
permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Mandailing Natal ±6.620,70 km2 atau
Universitas Sumatera Utara
9,23 persen dari wilayah Sumatera Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Batas bagian Utara : Kabupaten Tapanuli Selatan Batas bagian Timur : Kabupaten Padang Lawas
Batas bagian Selatan : Provinsi Sumatera Barat Batas bagian Barat
: Samudera Indonesia Kabupaten dengan ibukota Panyabungan ini memiliki luas wilayah ±
6.620,70 km2 662.070 ha atau 9,24 dari seluruh wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan Muara Batang Gadis merupakan wilayah yang paling luas
yakni 143.502 ha 21,67, sedangkan Kecamatan Lembah Sorik Marapi merupakan wilayah yang paling kecil yakni 3.472 ha 0,52.
Universitas Sumatera Utara
4 4.3
Kea
Ke Kepadatan
terkecil di daerahnya
lainnya se Jum
jiwa, terdi
adaan Kepe
epadatan pe n tertinggi d
i kecamatan a, penduduk
eperti, Batak mlah pendu
iri dari Lak
Peta Kab
endudukan
enduduk Ka di kecamata
n Muara Ba k mayoritas
k, Jawa, Me uduk Kabup
ki-laki 207.4
Gambar bupaten Ma
n
abupaten M an Lembah
atang Gadi s adalah M
elayu, Minan paten Mand
475 orang d
r 4.1 andailing N
Mandailing Sorik Mera
s 10 jiwa Mandailing j
ng dan lainn dailing Nata
dan peremp
Natal
Natal yakn api yaitu 51
km2. Sesu uga dihuni
nya. l tahun 200
uan 216.23 ni 79 jiwa
11 jiwaKm uai dengan
oleh suku
08 yakni 42 37 orang, de
Km2. 2 dan
nama -suku
3.712 engan
Universitas Sumatera Utara
sex ratio 95,95 dan banyaknya rumah tangga 101.802 KK dengan rata-rata anggota rumah tangga 4. Laju pertumbuhan penduduk Mandailing Natal tahun
2008 sebesar 1,47. Struktur penduduk Mandailing Natal menunjukkan bahwa usia produktif 15-64 tahun sangat menonjol sebesar 55,55 dan usia
ketergantungan terdiri usia 0-14 tahun sebesar 41,42 dan Lansia 65+ sebesar 3,03. perempuan 40,02 Pekerjan utama penduduk Kabupaten Mandailing
Natal dari sektor pertanian 74,02, perdagangan 12.74, Jasa 4,71 dan lainnya: angkutan, komunikasi, bank dan listrik, gas dan air 8,53.
Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses
demografi. Situasi ketenagakerjaan di Kabupaten Mandailing Natal pada Agustus 2008, Angkatan Kerja usia 15 tahun keatas sebesar 198.460 orang dan bukan
angkatan kerja 52.174 orang. TPAK Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja merupakan ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap 100
tenaga kerja. TPAK Kabupaten Mandailing Natal sekitar 81,48 yang tertinggi di Kecamatan Bukit Malintang 94,78 dan terkecil Kecamatan Lembah Sorik
Marapi 47,85. Di sisi lain dapat dianalisis bagian angkatan kerja yang masih mencari pekerjaan atau biasa disebut Tingkat Penggangguran Terbuka TPT.
Pada Bulan Agustus 2008 di Mandailing Natal yakni 7,92. TPT yang tertinggi Kecamatan Lembah Sorik Marapi 12,85 dan terendah Kecamatan Bukit
Malintang 1,92. Pekerja didominasi oleh kaum laki-laki yaitu: 59,98 dan Penduduk di daerah kajian atau pesisir pantai barat Mandailing Natal
adalah bersuku Pesisir Kecamatan Natal, Muara Batang Gadis dan Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
Batahan . Umumnya kekerabatan menurut garis keturunan ayah patrilinial , hanya sedikit yang berdasarkan kekerabatan menurut garis keturunan Ibu
matrilineal yang berada di daerah sebelah selatan dan pesisir. Penduduk yang berada di bagian selatan dan pesisir bayak berasal dari Minangkabau dan Aceh.
Penduduk pesisir pantai barat Kabupaten Mandailing Natal mayoritas beragama Islam. Masyarakat di wilayah ini memiliki bahasa ibu yang berbeda-beda baik
dialek maupun bentuk kata-katanya, tetapi secara umum mereka mengerti bahasa Mandailing.
Perkembangan Jumlah penduduk di wilayah pesisir yang menjadi basis petani sawit setiap tahun menunjukkan peningkatan yang perlu mendapat
perhatian, hal ini dapat di lihat dari pertumbuhan penduduk seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah penduduk di wilayah pesisir
No Kecamatan Jumlah
pendudukjiwa Laju pertumbuhan
rata-ratathn 1 Natal
17.943 0.71
2 Muara Batang Gadis
11.377 4.88
3 Batahan 28.307
3.32
4.4 Kondisi Fisik Wilayah Kabupaten Mandailing Natal