Struktur Perekonomian Kabupaten Mandailing Natal

4.6 Struktur Perekonomian Kabupaten Mandailing Natal

Struktur perekonomian Kabupaten Mandailing Natal pada dasarnya didominasi oleh sektor pertanian. Sektor ini memberikan kontribusi yang besar hampir setiap tahunnya, pada tahun 2008 memberikan kontribusi sebesar 46,36. Subsektor yang menjadi andalan bagi pembentukan PDRB dari sektor pertanian adalah subsektor tanaman bahan makanan. Subsektor ini memberikan kontribusi selalu lebih dari 17 terhadap seluruh perekonomian kabupaten, namun sebagaimana yang terjadi dalam sektor pertanian secara keseluruhan, penurunan terjadi di subsektor tanaman bahan makanan dari tahun 2004 hingga tahun 2007 dan kemudian meningkat lagi pada tahun 2008. Subsektor berikutnya yang juga mendominasi pembentukan nilai tambah bruto bagi perekonomian kabupaten adalah subsektor tanaman perkebunan. Subsektor yang merupakan bagian dari sektor pertanian ini memberikan kontribusi terhadap perekonomian lebih dari 12 dan secara bertahap dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dimana pada tahun 2008 kontribusi subsektor tanaman perkebunan sebesar 14,77, hal ini terjadi karena semakin berkembangnya usaha perkebunan di Kabupaten Mandailing Natal terutama untuk komoditi karet dan kelapa sawit. Perhatian mendalam perlu ditujukan pada sektor industri pengolahan mengingat sektor ini dapat menjadi sektor unggulan yang dapat memberikan nilai tambah bagi produk yang dihasilkan dalam perekonomian. Sektor ini di Kabupaten Mandailing Natal masih belum menjadi sektor yang memberikan kontribusi besar bagi pembentukan nilai tambah perekonomian kabupaten. Dari tahun 2001 hingga tahun 2005, kontribusi yang diberikan cenderung meningkat Universitas Sumatera Utara meskipun peningkatannya tidak cukup signifikan. Peranan sektor ini yang besarnya dalam kisaran 3,20 hingga 3,53 terhadap total perekonomian kabupaten, sebahagian besar ditunjang oleh subsektor industri makanan, minuman dan tembakau. Subsektor lain belum menunjukkan peranan yang signifikan terhadap sektor industri pengolahan.

4.7 Peranan Subsektor Perkebunan