189 ruang angkasa dan antariksa termasuk orbit geostasioner adalah dengan jarak
lebih kurang 36.000 km diukur dari titik gunung tertinggi di Indonesia.
E. Unsur Dasar Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya merupakan fenomena gejala sosial yang dinamis yang
memiliki tiga unsur dasar, yaitu wadah, isi, dan tata laku.
a. Wadah
Untuk memahami konsep wadah kita perlu meninjau arti Asas Archipelago, yaitu kumpulan pulau-pulau dan lautan sebagai kesatuan wilayah kesatuan
Archipelago . Artinya, antara kepulauan dan wilayah perairan merupakan kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan, yang batas-batasnya ditentukan oleh wilayah laut. Dalam lingkungan tersebut terdapat pulau-pulau dan gugusan pulau yang menjadi
satu kesatuan wilayah.
1 Bentuk Wujud
Bentuk wujudnya berupa kepulauan nusantara yang mempunyai kedudukan geografis yang khas, yaitu yang berada diposisi silang dunia serta
mempunyai pengaruh besar dalam tata kehidupan dan sifat perikehidupan nasional. Adapun pengaruh-pengaruh tersebut di antaranya i menjadi lalu lintas
aspek-aspek kehidupan sosial dunia, ii hubungan antarbangsa akan lancar apabila kepentingan nasionalnya terpenuhi atau minimal tidak dirugikan, iii
wilayah nusantara mempunyai kekayaan alam yang melimpah, sumber daya manusia yang melimpah dan murah yang merupakan daya tarik tersendiri bagi
negara-negara yang tidak memilikinya, sehingga merupakan sumber yang tidak menguntungkan bagi nusantara.
Bentuk wujud nusantara memiliki sifat yang manunggal, utuh, dan menyeluruh yang meliputi manunggal dalam bidang i wilayah, ii bangsa, iii
ideologi, iv politik, v ekonomi, vi sosial budaya, vii hankam, viii psikologi, dan ix kehidupan.
2 Tatanan Susunan PokokTata Inti Organisasi
Sarana untuk mengetahui organisasi suatu negara ialah dengan mempelajari UUD-nya. Demikian halnya untuk Indonesia harus dilihat pada UUD
1945. Tata inti organisasi yang dimaksud menyangkut hal-hal berikut ini. Pertama, bentuk kedaulatan Bab I Pasal 1 yang meliputi i negara kesatuan yang
berbentuk Republik dan ii kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR. Kedua, kekuasaan pemerintah negara Bab III Pasal 4 sd
15 yang berkenaan dengan ketentuan bahwa Persiden RI memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD. Ketiga, sistem pemerintah negara Penjelasan UUD
1945 yang berkenaan dengan ketentuan bahwa i Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan kekuasan belaka, ii pemerintah
berdasarkan atas sistem konstitusi dan tidak berdasarkan absolutisme Kekuasaan tidak tak terbatas, iii kekuasaan tertinggi ada di tangan MPR, iv Presiden ialah
penyelenggara pemerintah negara tertinggi di samping di bawah MPR, v Presiden tidak bertanggung jawab kepada MPR, vi menteri negara adalah
pembatu presiden; menteri negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, dan vii
190 kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas. Keempat, sistem perwakilan Bab VII
pasal 19 yang berkenaan dengan ketentuan bahwa i kedudukan DPR kuat, tidak dapat dibubarkan oleh Presiden dan ii anggota DPR semuanya merangkap
menjadi anggota MPR, sehingga dapat senantiasa mengawasi tindakan presiden sebagai mandataris MPR.
3 Tata susunan PelengkapKelengkapan organisasi
Agar tujuan nasional dapat tercapai dengan tertib dan mantap diperlukan suatu tata kelengkapan organisasi, antara lain i aparatur negara harus mampu
mendorong, menggerakkan, dan mengerahkan usaha-usaha pembangunan ke sasaran yang telah ditetapkan untuk kepentingan rakyat berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dan ii kesadaran politik dan kesadaran bernegara dari masyarakat, organisasi negara harus mampu untuk meningkatkan kesadaran politik dan
kesadaran bernegara dari masyarakat, serta menampung aspirasi politik masyarakat baik sebagai perorangan atau orsospolormas dalam rangka
meningkatkan stabilitas politik.
b. Isi
Aspirasi bangsa Indonesia sebagai ―isi‖ dari wawasan nusantara dapat dirinci menjadi cita-cita proklamasi, asassifat dan ciri-ciri, dan cara kerja. Cita-cita
yang terkandung dalam wawasan nusantara adalah sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu mewujudkan negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, “adil dan makmur‖. Cita-cita wawasan nusantara itu ke dalam
bertujuan untuk i melindungi segenap bangsa dan seluruh tanah air, ii mewujudkan kesejahteraan umum, dan iii mencerdaskan kehidupan bangsa.
Aspirasi bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sebagai kesatuan yang utuh menyeluruh memiliki ciri-ciri atau sifat sebagai berikut.
1 Manunggal, yaitu keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap
aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosial, sesuai makna sesanti ―Bhineka Tunggal Ika‖.
2 Utuh-menyeluruh, yaitu bahwa aspirasi bangsa dalam mewujudkan Wawasan
Nusantara yang utuh menyeluruh komprehensif dan integral dalam seluruh aspek kehidupan, sehingga akan menghasilkan nusantara dan rakyyat
Indonesia yang utuh, bulat dan tidak terpecah-pecah oleh kekuatan apapun, sesuai dengan Sumpah Pemuda
―Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa‖. 3
Cara kerja bangsa Indonesia untuk mewujudkan Wawasan Nusantara berpedoman kepada Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan UUD 1945
yang memberikan arah mengenai pengendalian hidup bermasyarakat serta penetapan hak asasi dan kewajiban bangsa Indonesia. Untuk dapat mencapai
kebahagian lahir dan batin serta untuk dapat mencapai tujuan dari Wawasan Nusantara identik dengan wawasan nasional atau tujuan nasional, maka
dipersyaratkan agar semua WNI dapat mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik secara obyektif dan subyektif. Secara objektif,
Pancasila yang berfungsi sebagai falsafah negara dijadikan sumber hukum dan mendasari segenap penyelenggara negara. Secara subjektif, pengamalan
Pancasila oleh individu bangsa Indonesia sendiri dalam tindakan dan kegiatan sehari-hari hal ini dilakukan secara menyeluruh dalam cipta, karsa, dan karya.
191
C. Tata laku