123 tersebut mungkin sekaligus memiliki tanggung jawab utama untuk mengambil
langkah-langkah positif guna melindungi dan menegakkan hak-hak orang lain.
4. Perlindungan HAM dalam Konvensi Internasional a. Perlindungan hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat
Di dalam Universal Declaration of Human Rights UDHR pada pasal 19 disebutkan bahwa setiap orang berhak atau memiliki kebebasan untuk mempunyai
dan mengeluarkan pendapat. Di dalam hak ini termasuk pula kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak mendapat gangguan, dan untuk
mencari, menerima dan menyampaikan keterangan-keterangan dan pendapat- pendapat dengan cara apa pun dan tidak memandang batas-batas. Di dalam
Covenant on Civil and Political Rights CCPR
, pada pasal 19, disebutkan bahwa 1 setiap orang berhak untuk mempunyai pendapat tanpa mengalami gangguan; 2
setiap orang berhak untuk mengeluarkan pendapat, dalam hal ini termasuk kebebasan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan segala macam
penerangan dan gagasan tanpa menghiraukan pembatasan-pembatasan, baik secara lisan maupun tulisan atau tercetak, dalam bentuk seni atau melalui media
lain menurut pilihannya.
b. Perlindungan hak kedudukan yang sama dalam hukum
Di dalam UDHR, pada pasal 7 disebutkan bahwa sekalian orang adalah sama terhadap UU dan berhak atas perlindungan hukum yang sama dengan tidak
ada perbedaan. Di dalam CCPR, pada pasal 26 dinyatakan bahwa semua orang adalah sama terhadap hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang sama
tanpa diskriminasi. Dalam hubungan ini, hukum melarang setiap diskriminasi serta menjamin semua orang akan perlindungan yang sama dan efektif terhadap
diskriminasi atas dasar apa pun seperti ras, warna kulit, kelamin, bahasa, agama, pendapat politik atau pendapat lain, bangsa asal atau kedudukan sosial-asal,
milik,kelahiran atau kedudukan lainnya.
c. Perlindungan hak kebebasan berkumpul
Di dalam UDHR, pada pasal 20 dinyatakan bahwa 1 setiap orang mempunyai hak atas kebebasan berkumpul dan berapat serta 2 tiada seorang jua
pun dapat dipaksa memasuki salah satu perkumpulan. Di dalam CCPR, pada pasal 21
disebutkan bahwa hak berkumpul secara bebas diakui. Tiada satu pembatasan pun dapat dikenakan terhadap pelaksanaan hak ini kecuali yang ditentukan oleh
hukum dan yang diperlukan dalam masyarakat demokratis, demi kepentingan keamanan nasional atau keselamatan umum, ketertiban umum, perlindungan
terhadap kesehatan dan moral umum atau perlindungan terhadap hak-hak serta kebebasan-kebebasan orang lain.
d. Perlindungan hak atas kebebasan beragama
Di dalam UDHR, pada pasal 18 dinyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, keinsyafan batin dan agama. Dalam hal ini termasuk kebebasan
berganti agama atau kepercayaan dan kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaannya dengan cara mengajarkannya, melakukannya, beribadat, dan
menepatinya, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, dan baik di tempat umum maupun yang tersendiri. Di dalam CCPR, pada pasal 18, dinyatakan
124 bahwa 1 setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, keinsyafan batin, dan
agama. Hak ini mencakup kebebasan untuk memeluk atau menerima agama atau kepercayaan pilihannya, serta kebebasan untuk baik secara pribadi atau pun
bersama anggota masyarakat lingkungannya serta secara terbuka ataupun tertutup, menyatakan agama atau kepercayaannya melalui ibadah, ketaatan, tindakan dan
ajaran. Lebih lanjut dinyatakan pula bahwa 2 tak seorangpun dapat dikenakan paksaan sehingga mengakibatkan terganggunya kebebasan untuk memeluk atau
menerima agama atau kepercayaan pilihannya, 3 kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaannya hanya dapat dikenakan pembatasan menurut
ketentuan ketentuan hukum dan yang perlu untuk menjaga keselamatan umum, ketertiban, kesehatan atau moral dan hak-hak dasar serta kebebasan orang lain, 4
negara-negara peserta dalam perjanjian ini mengikat diri untuk menghormati kebebasan orang tua dan di mana berlaku, wali hukum, untuk menjamin
pendidikan agama dan moral anaknya menurut keyakinannya masing-msing.
e. Perlindungan hak atas penghidupan yang layak