65 11.
Jelaskan garis besar isi Konvensi Hak-Hak Anak Kepres No. 36 Tahun 1990
12. Jelaskan garis besar isi Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan
yang Kejam UU No. 8 Tahun 1998
B. Tugas Diskusi
Bentuklah 4 kelompok di kelasmu, masing-masing kelompok membuat makalah sederhana dengan topik di bawah ini. Selanjutnya presentasikan
makalah kelompok tersebut di depan kelas secara bergantian. 1.
Persamaan hak warga negara untuk berunjuk rasa berdasar UU No.91998. 2.
Konvensi Hak-Hak Anak Kepres No. 36 Tahun 1990. 3.
Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan yang Kejam UU No. 8 Tahun 1998.
4. Persamaan hak warga negara untuk bela negara menurut UU No. 3 Tahun
2002 Tentang Pertahanan.
66
BAB IV BUDAYA DEMOKRASI
MENUJU MASYARAKAT MADANI Standar Kompetensi
Kemampuan menganalisis dan mengaplikasikan budaya demokrasi menuju masyarakat madani civil society.
Kompetensi Dasar 1.
Mendiskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi 2.
Mengidentifikasikan ciri masyarakat madani civil society 3.
Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orde lama, orde baru, dan orde reformasi
4. Menunjukkan sikap positif terhadap pengembangan demokrasi di Indonesia
melalui pelaksanaan pemilihan umum 5.
Menerapkan budaya demokrasi dalam berbagai bidang kehidupan.
A. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi 1. Pengertian Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos yang berarti rakyat dan kratos
yang berarti pemerintahan. Secara sederhana demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat. Demokrasi telah dikenal sejak abad 5 sebelum Masehi,
awalnya sebagai reaksi terhadap pengalaman buruk yang diakibatkan oleh monarki dan kediktatoran di Yunani. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka
pilih dalam sistem pemilihan yang bebas. Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat Abraham Lincoln.
Demokrasi sebetulnya telah diterima hampir semua pemerintahan di dunia. Pemerintah-pemerintah otoriter sekalipun ikut-ikutan menggunakan atribut
demokrasi untuk menggambarkan rezim mereka. Demokrasi pada dasarnya adalah seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan, tetapi juga mencakup
seperangkat praktik dan prosedur yang terbentuk melalui sejarah panjang dan kadang berliku-liku.
Literatur ilmu politik, pada umumnya, memberikan label demokrasi dengan merujuk pada pemerintahan oleh rakyat. Implementasi konsep demokrasi
pada tingkat nasional di dalam negara kebangsaan yang berskala besar pada umumnya tidak dilakukan secara langsung oleh warga negara, tetapi secara tidak
langsung melalui wakil-wakil rakyat yang dipilih berdasarkan prinsip kebebasan dan kesamaan. Dalam telaah umum politik, praktik demokrasi semacam ini
tergolong dalam demokrsi tidak langsung.
Ada dua tataran berpikir mengenai demokrasi yang harus dipisahkan antara satu dengan lainnya, yaitu demokrasi sebagai ide atau konsep dan
demokrasi sebagai praksis. Sebagai ide atau konsep, siapapun akan dapat menyusun suatu daftar sangat panjang mengenai arti, makna, sikap, dan perilaku
yang tergolong demokratis. Kedaulatan tertinggi di tangan rakyat. Kedaulatan itu berkenaan dengan i kebebasan berbicara, berkumpul, dan berserikat serta ii