RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
96
mengurangi angka putus sekolah pada berbagai jenjang. Seperti terlihat dalam table berikut ini, persentase terbesar angka putus sekolah pada
tahun 2015 justru ada pada jenjang SMPMTs 1,3 dan SDMI 0,74 yang sudah banyak mendapatkan intervensi dana BOS.Ini berarti masih
ada faktor-faktor lain yang menjadi penyebab angka putus sekolah ini.
Tabel 2.41 Persentase Angka Putus Sekolah 2011 - 2015
Kabupaten Manggarai
No Jenjang Pendidikan
2011 2012
2013 2014
2015
1. SDMI
0,63 0,24
0,17 0,75
0,74 2.
SMPMTs 1,07
0,51 0,22
1,15 1,3
3. SMAMASMK
1,71 0,41
0,35 1,91
0,54 Sumber: Dinas PPO Kabupaten Manggarai, 2015
2.2.3.2. Kesehatan
Penyebab kematian ibu lazim dipilah berdasarkan penyebab langsung dan tidak langsung. Rata-rata penyebab langsung kematian ibu
di Manggarai tahun 2011-2015 adalah pendarahan sebanyak 25 kasus 60.9, Hipertensi Dalam kehamilan eklampsi 1 kasus 2,43 dan Infeksi
3 kasus 7,31. Penyebab tidak langsung AKI adalah karena penyakit yang diderita sebelum dan selama kehamilan seperti Anemia, Malaria,
hepatitis, jantung, TB Paru, HIVAIDS, dll. Penyebab kematian ibu tidak langsung lainnya sangat dipengaruhi
oleh status gizi bumil, status kesehatan reproduksi bumil seperti kehamilan resiko tinggi yang tidak disadari bumil dan tidak terdeteksi oleh tenaga
kesehatan, kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat, aksesibilitas ke pusat pelayanan kesehatan, serta mutu pelayanan pada fasilitas
kesehatan. Selain itu status ekonomi, pendidikan, kurangnya informasi, tradisi sosial budaya, serta faktor geografis turut pula mempengaruhi
kematian ibu. Pada beberapa kasus kematian ibu sering juga ditemukan
penyebabnya berhubungan dengan “4 Terlalu” terlalu muda, terlalu tua, terlalu
sering, terlalu banyak dan “3 Terlambat” yakni terlambat memutuskan untuk mencari pertolongan bagi kasus kegawatdaruratan
obstetrik, terlambat mencari tempat rujukan yang disebabkan oleh
RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
97
keadaan geografis
dan masalah
transportasi, serta
terlambat memperoleh penanganan yang adekuat ditempat rujukan karena
kurangnya sumber daya dan fasilitas kesehatan pada pusat rujukan Angka Kematian Bayi AKB adalah jumlah kematian yang terjadi pada
bayi usia 0 sd 1 tahun selama setahun. Berdasarkan SDKI tahun 2015 AKB nasional mencapaii 231.000 KH. Perkembangan kesehatan bayi
selama tahun 2011-2015 berdasarkan indikator AKB. Penyebab kematian bayi disebabkan oleh karena Asfiksia sebesar
34,92, BBLR 17,33, Cacat bawaan 11,05 dan penyebab lain-lain 21,6. Penyebab terjadinya asfiksia dikarenakan oleh adanya partus
lama,perdarahan abnormal, preeklampsiaeklampsia dan infeksi selama persalinanan kemudian penyebab BBLR adalah kehamilan kurang
bulan,bayi kecill untuk masa kehamilan. Faktor lain penyebab kematian Bayi adalah infeksi pada ibu
hamil,todak melakkukan pemeriksaan ANC, penolong persalinan, status gizi ibu hamil yang Kurang Energy Kronis BUMIL KEK, penanganan
persalinan yang kurang baik, cakupan imunisasi bayi yang rendah, masih tingginya penyakit-penyakit infeksi berbasis lingkungan selain ISPA dan
diare, seperti TB Paru, Asma, dll. Selain itu faktor-faktor seperti sosial ekonomi, pendidikan, higiene, topografi, sarana transportasi, sanitasi
lingkungan, kualitas dan kuantitas tenaga yang terbatas, serta sarana dan prasarana pelayanan kesehatan bayi yang masih terbatas dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.42
Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Anak, Status Gizi Balita, Usia Harapan Hidup UHH
NO INDIKATOR
TAHUN 2011
2012 2013
2014 2015
1 Angka Kematian Ibu
181,67 194,93 160,15 66,03
130,25 2
Angka Kelangsungan Hidup Bayi
13,21 10,80
10,25 12,05
16,93 3
Angka Usia harapan Hidup 67,51
67,74 67,74
64,78 67,96
4 Persentase Balita Gizi Buruk
0,08 0,06
0,08 0,052
0,11 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2015
RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
98
Tabel 2.43
Angka
Kematian Ibu Menurut Kecamatan di Kabuopaten Manggarai
No Kecamatan
Puskesmas Tahun
2011 2012
2013 2014
2015
1 Wae Rii
Watu Alo 2
Timung 1
1 Bangka Kenda
2 Ruteng
Cancar 1
1 2
Wae Mbeleng 3
Satar Mese Iteng
3 1
Ponggeok 2
1 4
Cibal Pagal
1 Beamese
1 5
Cibal Barat Wae Codi
1 1
2 6
Reok Reo
2 7
Reok Barat Wae Kajong
3 2
Loce 2
1 8
Langke Rembong Kota
2 1
1 Lao
1 9
Satar Mese Barat Narang
1 2
Langke Majok 1
1 Dintor
10 Rahong Utara
Wangko Nanu
1 2
1 11
Lelak Ketang
1
Jumlah 11
13 10
4 8
Berdasarkan data dan diagram AKI tersebut diatas terlihat bahwa AKI di Kabupaten Manggarai selama tahun 2011-2015 menunjukkan
perkembangan yang fluktuatif. Tahun 2011 terjadi 11 kasus kematian ibu atau sebesar 181,67100.000 KH, meningkat menjadi 13 kasus atau
194,93100.000 KH tahun 2012, menurun lagi menjadi 10 kasus atau 160,1100.000 KH tahun 2013 dan tahun 2014 menurun menjadi 4 kasus
atau 66,02100.000 KH. Pada tahun 2015 meningkat lagi menjadi 8 kasus 130,25100.000 KH. Dari 11 Kecamatan di kabupaten manggarai Kasus
kematian ibu terbesar selama 5 tahun ditemukan di kecamatan Reok Barat sebanyak 8 kasus, sedangkan di kecamatan Lelak jumlah kematian
ibu sebanyak 1 kasus. Selain jumlah kasus kematian ibu, jumlah kematian
RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
99
bayi mengalami peningkatan apabila dilihat dari angka kematian bayi pada tahun 2011-2015. Hal ini dapat kita lihat pada table dibawah ini.
Tabel 2.44 Angka Kematian Bayi menurut Kecamatan
di Kabupaten Manggarai
No Kecamatan
Puskesmas Tahun
2011 2012
2013 2014
2015
1 Wae Rii
Watu Alo 5
3 4
2 Timung
6 5
7 4
1 Bangka
Kenda 2
5 7
2 Ruteng
Cancar 8
4 8
6 12
Wae Mbeleng
1 1
1 6
5 3
Satar Mese Iteng
2 5
1 4
4 Ponggeok
4 5
3 1
8 4
Cibal Pagal
7 4
5 10
Beamese 3
2 2
1 5
Cibal Barat Wae Codi
8 1
3 9
5 6
Reok Reo
8 7
1 2
5 7
Reok Barat Wae Kajong
5 4
2 1
1 Loce
1 1
3 8
Langke Rembong
Kota 10
9 7
4 10
Lao 11
8 11
9 Satar Mese
Barat Narang
3 10
2 3
6 Langke
Majok 4
5 2
3 4
Dintor 3
2 3
10 Rahong
Utara Wangko
4 3
1 1
1 Nanu
2 3
1 2
2 11
Lelak Ketang
5 1
2 5
4 Jumlah
85 72
64 73
104
Apabila dilihat dari tabel diatas angka kematian bayi dari tahun 2011-2015 tertinggi terjadi di puskesmas kota sebanyak 70 Kasus dan kasus
kematian bayi terendah di Kecamatan Lelak sebanyak 17 Kasus. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program kesehatan dan program
lainnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk suatu wilayah, pelayanan kesehatan dan akses terhadap perlayanan
RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
100
kesehatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyrakat dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tidak ada UHH absolut yang dapat dijadikan patookan UHH ideal. cara sederhana menentukan UHH ideal adalah dengan melakukakan
perbandingan UHH antar wilayah dengan kemampuan sumber daya yang sama atau setara. dengan metode ini dapat dilihat rata-rata UHH
penduduk manggarai
tahun 2015
67,78 tahun.
faktor yang
mempengaruhi UHH antara lain: disparitas status kesehatan, beban ganda penyakit, kinerja pelayanan kesehatan yang rendah, perilaku
masyrakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat, rendahnya kondisi kesehatan lingkungan yang bersih dan pemerataan
dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.
2.2.3.3. Pertanahan