RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
23
pengendapan batuan
berkomposisi basal
–andesit dan sedimen gunung api lingkungan laut dikenal dengan Formasi
Kiro. Pada saat kegiatan gunung api berkurang, berikutnya
diendapkan batuan sedimen piroklastik berkomposisi dasit, riolit dan sedimen klastik gunung api dikenal dengan Formasi
Tanahau. Akhir
Miosen Tengah
terjadi pengangkatan,
perlipatan dan pematahan diikuti oleh munculnya batuan berkomposisi granit, granodiorit dan diorit yang menerobos
kedua formasi tersebut. Terobosan ini diduga berhubungan dengan hidrotermalisasi. Pada Pliosen Akhir terjadi lagi kegiatan
gunung api dan kembali mengendapkan batuan berkomposisi basal
– andesit serta sedimen gunung api yang menutupi batuan yang lebih tua Nana Ratman,dkk.1977. Kegiatan
Vulkanik tektonik untuk Pulau Flores masih berlanjut hingga sekarang dengan ditandai terjadinya gempa tektonik
Tabel 2.4 Komposisi jenis tanah di kabupaten manggarai
No Kemiringan
Luas KM² Prosentase
1 Latosol
53,357 KM² 31,96
2 Mediterian
60,984 KM² 36,53
3 Litosol
52,601 KM² 31,51
b. Potensi
Dari uraian berbagai tahap dan proses geologi terbentuknya gunung api serta komposisi batuan serta sedimentasi yang ada
di Pulau Flores,selanjutnya dapat gambarkan juga beberapa material hasil proses Vulkanik tektonik gunung api yang dapat
dimanfaatkan, potensi material yang ada seperti,batuan dan pasir hasil erupsi gunung api. Untuk wilayah Kabupaten
Manggarai berbagai material hasil proses Vulkanik gunung api,telah dimanfaatkan yaitu khusus materiallahar dingin yang
RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
24
berasal dari letusan Gunung Anak Ranaka,yang terjadi pada tahun 1992.
2.1.1.5. Hidrologi
a. Daerah Aliran Sungai
Keadaan hidrologis di Kabupaten Manggarai terdiri atas sumber-sumber air yang berasal dari air tanah, air permukaan
dan curah hujan. Sebagai daerah yang mempunyai permukaan bergunung-gunung, air sungai pada umummya
bersumber dari mata air yang berasal dari kawasan pegunungan yang masih mempunyai kondisi jenis flora dari
tumbuhan pepohonan yang cukup rapat
b. Sungai Danau dan Rawa
Beberapa sungai besar yang keberadaan airnya mengalir sepanjang tahun diantaranya sungai Wae Pesi, Wae Nuring,
Wae Renca yang mengalir dan bermuara ke pantai Utara Kecamatan Reok, dan sungai Wae Naong, Wae Reno dan
Wae Mese yang mengalir ke arah selatan dan bermuara ke pantai Selatan Kecamatan Satar Mese.
c. Debit Air
Sumber air tanah dan air permukaan sungai yang cukup penting dan mempunyai debit air cukup besar serta
keberadaannya sangat pentingvital di wilayah kabupaten Manggarai, sebagian besar bersumber dari mata air Gunung
Golo Lusang, Poco Ranaka serta gunung-gunung lainnya.
2.1.1.6. Klimatologi
a. Type
Secara umum Kabupaten Manggarai mengenal 2 dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau yang silih
berganti dengan jumlah curah hujan rata-rata 2.440,9 mm. Rata-rata bulan basah setiap tahun yakni 7 tujuh bulan.
RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
25
b. Curah Hujan