Fokus Layanan Urusan Wajib Pendidikan

RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah 102 NO KECAMATAN TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 9 Satar Mese Barat 2 2 2 2 2 10 Satar Mese Utara - - - - - 11 Rahong Utara 2 2 2 2 2 12 Lelak 2 2 2 2 2 Jumlah 28 32 33 34 34 Sumber : Dinas PPO Kab. Manggarai 2015

2.3. Aspek Pelayanan Umum

2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

2.3.1. Pendidikan

Mutu, Relevansi dan Daya Saing Pembangunan pendidikan selain mampu memberikan layanan kepada semua penduduk secara merata melalui perluasan akses terhadap pendidikan tetapi juga harus mampu meningkatkan kualitas, relevansi dan daya saing bangsa dan daerah. Beberapa indicator kunci dari kualitas pendidikan adalah: 1 persentase lulusan, 2 kualifikasi dan kompetensi guru, 3 rasio guru dan siswa, 4 APK perguruan tinggi, 5 Perolehan medali emas pada berbagai ajang olimpiade nasional dan internasional, dan 6 akreditasi sekolah.

1. Mutu Lulusan Ujian Akhir

Hasil ujian akhir sekolah pada berbagai jenjang selama lima tahun terakhir memperlihatkan kemajuan yang menggembirakan. Data menunjukkan bahwa persentase kelulusan ujian untuk SDMI, SMPMTs, dan SMAMASMK pada tahun ajaran 20142015 telah mencapai 100 seperti terlihat pada table berikut ini. Tabel 2.49 Persentase Kelulusan Ujian Akhir Berbagai Jenjang Pendidikan di Kabupaten Manggarai 2011 - 2015 No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015 1. SDMI 98,39 99,95 100 100 100 2. SMPMTs 98,10 99,89 99,61 100 100 3. SMAMA 93,69 92,11 99,83 99,83 100 4. SMK 100 99,90 99,92 99,80 100 Sumber: Dinas PPO Kabupaten Manggarai, 2015 RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah 103 Namun demikian jika dilihat dari nilai perolehan Ujian Nasional pada berbagai jenjang dan berbagai bidang studi nampaknya hasilnya belum menggembirakan.Seperti terlihat pada table berikut, rata-rata perolehan nilai UN pada berbagai jenjang masih jauh di bawah rata-rata nasional bahkan propinsi. Tabel 2.50 Rata-rata Nilai Kelulusan Ujian Akhir Berbagai Jenjang Pendidikan di Kabupaten Manggarai 2011 - 2015 No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015 1. SDMI - 6,48 7,87 6,37 45,86 2. SMPMTs 6,87 6,97 6,69 6,39 58,68 3. SMAMA 6,65 6,85 7,03 5,30 46,90 4. SMK 7,42 7,52 6,68 6,14 65,40 Sumber: Dinas PPO Kabupaten Manggarai, 2015 Jika dilihat lebih jauh, perolehan hasil Ujian Nasional UN pada jenjang SMA dan SMP per bidang studi hanya berada pada kategori C dan D sebagaimana terlihat pada table-tabel berikut: Tabel 2.51 Nilai Ujian Nasional SMA Kabupaten Manggarai 20142015 Jurusan Bahasa Uraian Nilai Ujian Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Mate- matika Sastra Indonesia Antro- pologi Bahasa Asing Jumlah Nilai Kategori C D D C D D D Rata- Rata 57.72 47.33 32.15 56.11 48.67 42.72 284.70 Terendah 6.1 2.1 7.5 17.5 14.0 8.5 113.1 Tertinggi 90.0 92.0 92.5 87.5 84.0 93.6 491.0 Std. Deviasi 15.22 17.33 17.40 13.15 14.40 16.89 77.42 Sumber: Dinas PPO Kab Manggarai 2015 RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah 104 Tabel 2.52 Nilai Ujian Nasional SMA Kabupaten Manggarai 20142015 Jurusan IPA Uraian Nilai Ujian Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Mate- matika Fisika Kimia Biologi Jumlah Nilai Kategori C C D D D D D Rata-Rata 69.05 56.28 36.62 41.94 42.45 40.84 287.18 Terendah 18.4 14.6 7.5 7.7 10.0 5.3 126.5 Tertinggi 94.0 94.0 95.0 92.3 95.0 82.5 510.9 Std. Deviasi 13.99 15.85 15.88 16.61 17.93 13.85 72.64 Sumber: Dinas PPO Kab Manggarai 2016 Tabel 2.53 Nilai Ujian Nasional SMA Kabupaten Manggarai 20142015 Jurusan IPS Uraian Nilai Ujian Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Mate- matika Ekonomi Sosiologi Geografi Jumlah Nilai Kategori C D D D D D D Rata- Rata 57.18 50.44 36.74 40.02 53.47 40.10 277.95 Terendah 14.3 8.0 5.3 7.5 10.2 10.0 38.0 Tertinggi 93.9 94.0 90.0 84.6 92.0 82.0 464.6 Std. Deviasi 16.05 17.23 18.92 16.03 15.94 14.33 79.36 Sumber: Dinas PPO Kab Manggarai 2016 Tabel 2.54 Nilai Ujian Nasional SMP Kabupaten Manggarai 20142015 Uraian Nilai Ujian Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika IPA Jumlah Nilai Kategori C C D C C Rata-Rata 67.26 57.68 51.32 57.78 234.04 Terendah 18.0 20.0 7.5 12.5 93.0 Tertinggi 98.0 96.0 97.5 92.5 364.0 Std. Deviasi 12.88 16.28 16.93 17.25 51.69 Sumber: Dinas PPO Kab Manggarai 2016 RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah 105

2. Kualifikasi dan Kompetensi Guru

Standar Nasional Pendidikan PP 19 tahun 2005 dan juga Undang- undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen memprasyaratkan bahwa guru sebagai pendidik professional harus berkualifikasi minimum S1D-IV dan telah disertifikasi. Data pada awal tahun 2016 memperlihatkan bahwa 3.65674,63 guru pada berbagai jenjang di Kabupaten Manggarai sudah berkualifikasi minimum S1D-IV sedangkan 25,37 lainnya masih berkualifikasi di bawah S1D-IV dan harus ditingkatkan kualifikasinya agar memenuhi syarat Undang-undang Guru dan Dosen. Dari jumlah tersebut yang sudah berkualifikasi minimum S1D- IV tersebut, 97,13 sudah disertifikasi. Keadaan guru menurut kualifikasi dan sekolah dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 2.55 Keadaan Guru di Kabupaten Manggarai Menurut Jenjang Pendidikan dan Kualifikasi 2016 NO JENJANG KUALIFIKASI PENDIDIKAN TOTAL SMA D1 D2 D3 S1 S2 S3 1 TKRA 37 22 10 1 25 95 2 SDMI 274 65 516 46 1828 2 2731 3 SMPMTs 17 53 62 80 1039 2 1253 4 SMAMA 7 5 48 754 6 820 Jumlah 335 140 593 175 3.646 10 4.899 Sumber: Dinas PPO Kabupaten Manggarai, 2016 Kualitas guru juga dapat dilihat dari kompetensinya yang ditunjukkan melalui hasil uji kompetensi guru UKG yang telah dilakukan selama ini. Data pada tahun 2015 memperlihatkan bahwa secara umum, hasilkompetensi guru di Kabupaten Manggarai berdasarkan hasil uji kompetensi guru UKG adalah sebagai berikut: nilai tertinggi adalah 94,05, nilai terendah adalah 4,76 sedangkan rata-rata adalah 54,26.Kondisi ini berada di bawah hasil secara nasional, di mana nilai tertinggi secara nasional adalah 100, nilai terendah 10,0dan rata-rata nilai adalah 56,69. Namun demikian, capaian Kabupaten Manggarai masih lebih tinggi daripada capaian Propinsi NTT.Dilihat dari hasil UKG per RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah 106 jenjang pendidikan, rata-rata UKG Guru SMPMTs lebih rendah 52,53 dengan deviasi yang besar 12,69 dibandingkan dengan hasil UKG untuk jenjang yang lain. Terlepas dari persoalan penguasaan teknologi komunikasi dan informasi TIK yang digunakan dalam tes ini, kompetensi guru pada bidang pedagogic dan professional masih termasuk rendah. Ini berarti perlu dilakukan intervensi terhadap kedua kompetensi tersebut agar hasilnya dapat ditingkatkan pada tahun-tahun yang akan datang.Tabel berikut memperlihatkan hasil UKG pada tahun 2015. Tabel 2.56 Hasil Ujian Kompetensi Guru UKG tahun 2015 Jenjang Pendidikan Hasil Ujian Kompetensi Guru Nilai Max Nilai Min Nilai Rata Std. Deviasi TKPAUD 77,38 4,76 59,23 10,26 SDMI 92,26 4,96 54,4 10,57 SMPMTs 94,05 17,86 52,53 12,69 SMAMA 93,25 21,83 55,90 13,21 SMK 92,86 22,11 54,70 13,12 Kabupaten 94,05 4,76 54,26 11,73 Propinsi NTT 100 1,49 50,34 11,98 Nasional 100 10,00 56,69 12,67 Sumber: Dinas PPO Kabupaten Manggarai, 2015 Mutu guru juga ditentukan oleh kesesuaian antara bidang keahlian yang dimilikinya dengan mata pelajaran yang diajar di sekolah-sekolah. Data yang diperoleh dari Dinas PPO Kabupaten Manggarai memperlihatkan bahwa dari 4.899 guru yang mengajar di jenjang PAUD – SMAMASMK masih terdapat 353 guru 7,2 yang mengajar tidak sesuai dengan bidang keahliannya seperti terlihat dalam table berikut ini: RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah 107 Tabel 2.57 Data Guru Mismacth Menurut Jenjang 2015 No Jenjang Pendidikan Jumlah 1. SDMI 225 2. SMPMTs 39 3. SMAMA 199 4. SMK 115 Jumlah 578 Sumber: Dinas PPO Kabupaten Manggarai, 2015 Dari data di atas, guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang keahlian masih ditemukan di jenjang SDMI 225 orang, SMPMTs 39 orang, SMAMA 199 orang, dan SMK 115 orang. Guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang memiliki pengaruh tertentu bagi kualitas hasil belajar siswa karena bidang studi yang diajar tidak memiliki basis keahlian yang terutama penguasaan kompetensi pedagogic dan professional yang memadai. Itulah sebabnya, tugas penting oleh pemerintah adalah mengurangi jumlah guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang keahliannya dengan melakukan pendataan dan redistribusi guru agar tidak terjadi ketimpangan pada guru-guru di sekolah-sekolah yang mengajar mata pelajaran yang tidak sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya.Pendataan ini juga perlu dilakukan dalam rangka menetapkan formasi-formasi baru untuk rekruitmen guru-guru baru.

3. Rasio Guru Siswa

Rasio guru dan siswa memperlihatkan kualitas pelayanan dalam pembelajaran.Idealnya, guru tidak hanya mengajar atau mentransfer ilmu pengetahuan kepada para siswa tetapi juga mendidik dan mengasuh mereka untuk menjadi pribadi yang sukses dan mandiri. Hasil pembangunan pendidikan di Kab. Manggarai selama lima tahun terakhir memperlihatkan rasio guru murid yang menarik, seperti terlihat dalam table berikut ini. RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah 108 Tabel 2.58 Rasio Guru Murid di Kabupaten Manggarai menurut Jenjang Pendidikan 2011- 2015 No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015 1. PAUDTK - - - - 1:18 2. SDMI 1 : 27 1 : 23 1 : 23 1 : 25 1 : 21 3. SMPMTs 1 : 20 1 : 20 1 : 20 1 : 20 1 : 19 4. SMAMASMK 1 : 31 1 : 19 1 : 18 1 : 18 1 : 17 Sumber: Dinas PPO Kabupaten Manggarai, 2015 Secara umum di tingkat kabupaten, rasio guru dan murid masih memperlihatkan kondisi yang ideal atau sesuai dengan Standar Proses Permendiknas No. 41 tahun 2007.Namun jika dilihat per kecamatan, rasio guru murid untuk berbagai jenjang memperlihatkan adanya kesenjangan atau disparitas tertentu namun masih dalam batas-batas yang wajar.Menariknya, beberapa kecamatan memperlihatkan rasio guru murid pada jenjang SMASMK berada di bawah 10 seperti kec. Cibal Barat, Wae Rii, Satarmese, Satarmese Barat Rahong Utara, dan Reok Barat. Kondisi ini memperlihatkan adanya kelangkaan siswa pada kecamatan-kecamatan tersebut dan kemungkinan disebabkan oleh hijrahnya siswa-siswa tersebut ke Kec. Langke Rembong. Data dari Dinas PPO Kab. Manggarai 2015 memperlihatkan kondisi ketimpangan tersebut seperti terlihat dalam table berikut ini: Tabel 2.59 Disparitas Rasio Guru Murid Menurut Kecamatan dan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Manggarai 2015 No. Kecamatan Rasio Guru : Siswa TKPAUD SDMI SMPMTs SMA MA SMK 1. Langke Rembong 18,0 20,4, 19,5, 28,4 2. Ruteng 16,8 22,2, 17,8, 15,9 3. Cibal 17,2 21,4, 21,9, 23,5 4. Cibal Barat 14,6 22,5, 24,5, 3,9 5. Wae Rii 23,1 23,5, 17,9, 5,6 6. Reok Barat 19,7 18,9, 25,5, 9,8 7. Reok 16,9 15,6, 16,4, 15,5 RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah 109 No. Kecamatan Rasio Guru : Siswa TKPAUD SDMI SMPMTs SMA MA SMK 8. Satarmese 16,9 21,9, 17,1, 4,8 9. Satarmese Barat 18,9 18,3, 15,7, 3,5 10. Rahong Utara 19,8 26,1, 24,8, 7,8 11. Lelak 17,6 22,7, 23,1, 15,9 Kab. Manggarai 18,1 21,0 19,3 16,6 Sumber: Dinas PPO Kab. Manggarai 2015

4. APK Perguruan Tinggi

Ukuran kualitas sumber daya manusia juga ditentukan oleh akses penduduk kepada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dalam hal ini bias dilihat dari angka partisipasi kasar APK di perguruan tinggi. Menurut data dari Statistik Pendidikan NTT 2014 BPS NTT 2015, APK PT untuk Kab. Manggarai selama empat tahun terakhir 2011-2014 mengalami perkembangan yang fluktuatif, namun masih berada di bawah APK PT untuk Propinsi NTT sebagaimana terlihat pada table berikut ini: Tabel 2.60 APK Perguruan Tinggi Propinsi NTT menurut Kabupaten 2011- 2014 No Kabupaten 2011 2012 2013 2014 1. Sumba Barat 3,37 4,80 5,88 6,57 2. Sumba Timur 14,28 12,99 15,72 22,92 3. Kupang 25,23 25,75 36,84 38,72 4. Timor Tengah Selatan 2,85 11,70 15,09 17,87 5. Timor Tengah Utara 24,66 28,39 34,15 ,37,03 6. Belu 2,79 8,42 9,11 14,94 7. Alor 2,28 4,40 9,84 16,09 8. Lembata 2,94 4,40 5,37 11,93 9. Flores Timur 3,07 4,45 16,88 16,68 10. Sikka 11,27 11,08 22,87 22,47 11. Ende 19,89 29,02 42,94 43,91 12. Ngada 13,06 1,35 19,76 12,08 13. Manggarai 11,02 9,77 19,14 22,00 RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah 110 No Kabupaten 2011 2012 2013 2014 14. Rote Ndao 19,82 14,72 25,25 23,90 15. Manggarai Barat 2,11 1,60 2,39 7,88 16. Sumba Tengah 0,67 4,78 18,38 20,35 17. Sumba Barat Daya 9,03 5,34 4,53 11,48 18. Nagekeo 2,27 3.06 13,62 21,12 19. Manggarai Timur 0,00 0,84 0,27 3,09 20. Sabu Raijua 5,42 8,62 6,29 12,50 21. Kota Kupang 74,2 72,15 66,14 69,95 Nusa Tenggara Timur 19,39 19,15 25,10 27,75 Sumber: StatistikPendidikan NTT 2014 BPS Propinsi NTT, 2015 Dari data di atas, APK perguruan tinggi di Kabupaten Manggarai adalah 22 masih berada di bawah APK perguruan tinggi untuk Propinsi NTT.

5. Perolehan Kejuaraan Olimpiade Nasional dan Internasional

Mutu hasil belajar siswa juga dapat ditentukan oleh capaian-capaian pada berbagai olimpiade. Data yang dirilis oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi NTT yang menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional OSN pada SDMI dan SMPMTs tahun 2015 lalu memperlihatkan hasil yang menarik. Untuk OSN SD, bidang studi matematika masih berada di bawah rata-rata propinsi sementara bidang studi IPA sudah mencapai rata-rata propinsi. Sementara itu OSN untuk SMPMTs, bidang studi matematika dan IPA masih berada di bawah rata-rata propinsi sedangkan bidang studi IPS sudah mencapai rata-rata propinsi. Tabel 2.61 Hasil Olimpiade Sains Nasional 2015 Kab. Manggarai Jenjang SDMI Mata Pelajaran Nilai Max Min Rata Std. Dev. IPA 72 24 38,37 10,97 Matematika 38 6 22,68 6,59 Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi NTT, 2015 RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah 111 Tabel 2.62 Hasil Olimpiade Sains Nasional 2015 Kab. Manggarai Jenjang SMP MTs Mata Pelajaran Nilai Max Min Rata Std. Dev. IPA 46,25 15 30,35 6,66 IPS 58 24 38,35 6,24 Matematika 25 3 11,52 4,34 Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi NTT, 2015

6. Akreditasi Sekolah

Mutu pendidikan juga ditentukan oleh status akreditasi sekolah.Akreditasi sekolah memperlihatkan adanya standarisasi pelayanan minimum pada setiap satuan pendidikan. Untuk jenjang SDMISDLB, sebanyak 1 sekolah terakreditasi A, sedangkan 9 sekolah terakreditasi B, dan 20 sekolah Terakreditasi C, sementara jumlah sekolah yang belum terakreditasi sebanyak 209 sekolah. Untuk jenjang SMPMTs?SMPLB, yang terakreditasi A sebanyak 5 terakreditasi B sebanyak 22 dan terakreditasi C sebanyak 13 sekolah sedangkan yang belum terakreditasi sebanyak 25 sekolah. Untuk jenjang SMAMASMALB, yang terakreditasi A sebanyak 7 sekolah, terakreditasi B sebanyak 7 sekolah, sedangkan terakreditasi C sebanyak 9 sekolah sementara 5 sekolah belum terakreditasi. Untuk SMK dari 10 sekolah 6 sekolah telah terakreditasi sedangkan 4 sekolah belum terakreditasi. Dari data ini maka banyak sekolah belum terakreditasi dank arena itu belum dipastikan standar pelayanan minimumnya yang mencakup 8 standar nadional pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 205. RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah 112 Tabel 2.63 Jumlah Sekolah Yang Sudah Terakreditasi Dan Status Akreditasinya Berdasarkan Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah Peringkat Akreditasi Jumlah SDMISDLB 239 A 1 B 9 C 20 Belum Terakreditasi 209 SMPMTsSMPLB 65 A 5 B 22 C 13 Belum Terakreditasi 25 SMAMASMALB 28 A 7 B 7 C 9 Belum Terakreditasi 5 SMK 10 A - B - C 6 Belum Terakreditasi 4 Hanya ada status akreditasi tetapi tidak ada peringkat akreditasi

7. Kondisi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Secara umum kondisi sarana dan prasana pendidikan di Kabupaten Manggarai dari berbagai jenjang sebagiannya sudah memenuhi standar minimal pelayanan. Berikut adalah beberapa data terkait dengan kondisi sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Manggarai. Tabel 2.64 Kondisi Prasarana Pendidikan di Kab. Manggarai 2015 Menurut Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Rombel Jumlah Ruang Kelas Kondisi Ruang Kelas Baik Rusak Ringan Rusak Berat TKRA 17 66 72 64 8 - SDMI 241 2117 2231 441 1370 449 SMPMTs 67 542 668 266 365 47 SMAMA 27 424 552 248 278 26 SMK 10 162 325 143 162 20 Total 362 3311 3848 1162 2183 542 RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah 113 Dari table di atas terlihat bahwa secara keseluruhan terdapat 3.848 ruang kelas yang termasuk kondisi baik adalah 1.162 ruang, rusak ringan adalah 2183 ruang dan rusak berat 542 ruang. Dari kondisi ini, ruang kelas rusak berat yang paling banyak ada di tingkat SDMI menyusul SMPMTs. Perbaikan untuk ruang kelas pada jenjang SD nampaknya membutuhkan perhatian.

2.3.2. Kesehatan