1.2. Permasalahan
Proses pegolahan tandan buah segar TBS kelapa sawit di setiap pabrik, umumnya bertujuan untuk memperoleh minyak dengan kualitas yang baik.Proses
tersebut cukup panjang dan memerlukan kontrol yang cermat, dimulai dari pengangkutan tandan buah segar TBS sampai di hasilkannya minyak sawit dan
hasil-hasil samping lainnya seperti inti sawit kernel. Karena keterbatasan waktu dalam melaksanakan praktek kerja lapangan, maka
dalam hal ini perlu diambil suatu pembatasan masalah, sehingga dalam pengumpulan data, analisa permasalahan lebih terarah sesuai dengan yang diinginkan.
Adapun pembatasan masalah tersebut adalah:
Bagaimana pengaruh tekanan dan waktu perebusan terhadap kadar air dan kadar minyak pada air kondensat distasiun perebusan dengan perebusan sistem tiga
puncak triple peak.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini ialah : −
Untuk mengetahui jumlah kadar air kondensat rebusan pada waktu dan tekanan yang berbeda untuk perebusan sistem tiga puncak triple peak yang
dianalisa di laboratorium. −
Untuk mengetahui pengaruh tekanan dan waktu perebusan terhadap kadar air, dan kadar minyak pada air kondensat rebusan pada tekanan dan waktu yang
berbeda untuk perebusan sistem tiga puncak triple peak.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat
Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah : −
Menerapkan teori dan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya selama kuliah terhadap proses produksi industri dalam skala besar.
− Meningkatkan pencapaian sasaran mutu produk yang terbaik.
− Memberikan masukan kepada pabrik, khususnya stasiun perebusan untuk
melihat efisiensi alat dalam pengolahan terutama pada proses perebusan yang menentukan keberhasilan proses selanjutnya serta dapat memperkecil kadar
minyak dalam air kondensat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asal Usul Kelapa Sawit
Bedasarkan bukti-bukti yang ada, kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada pula yang menyatakan bahwa tanaman tersebut
berasal dari Amerika, yakni dari Brazilia. Zeven menyatakan bahwa tanaman kelapa sawit berasal dari daratan tersier, yang merupakan daratan penghubung yang terletak
diantara Afrika dan Amerika. Kedua daratan ini kemudian terpisah oleh lautan menjadi benua Afrika dan Amerika sehingga tempat asal komoditas kelapa sawit ini
tidak lagi dipermasalahkan orang.
Kelapa sawit Elaeis guineesis saat ini telah berkembang pesat di Asian Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia, dan justru bukan di Afrika Barat atau
Amerika yang dianggap sebagai daerah asal usulnya. Masuknya bibit kelapa sawit ke Indonesia pada tahun 1948.
2.2 Varietas Kelapa Sawit