sedikit mungkin dan udara terdesak ke luar sebanyak-banyaknya. Pembuangan udara dapat dianggap selesai jika sudah ada uap yang turut keluar dari pipa pembuangan
udara. Soepadiyo Mangoensoekarjo, 2003
2.4.4 Mekanisme perebuasan buah
a. Daerasi
Daerasi adalah pembuangan udara melalui pipa kondensat, daerasi dilakukan dengan cara membuka pipa uap masuk, katup daerasi atau katup kondensat akan
terbuka, udara dibuang dengan memasukkan uap, karena uap lebih berat, maka udara akan berada dilapisan atas dibuang melalui katup daerasi atas atau melalui pipa
kondensat. Daerasi akan berlangsung pada saat pembuangan air kondensat selama system perebusan berlangsung. Daerasi berlangsung selama 2,5 menit.
b. Pembuangan air kondensat dan pembuangan uap bekas
Frekuensi pembuangan air kondensat dan pembuangan uap bekas selama proses perebusan tergantung pada pola perebusan. Puncak pertama dicapai dengan
membuka pipa uap masuk selama 7 menit umumnya tekanan dicapai 1,5 kgcm
2
kemudian pipa tersebut ditutup dan pipa kondensat, pipa buang exhause pipe dibuka dengan tiba-tiba sehingga tekanan turun sampai 0,5 kgcm
2
± 3 menit, kemudian pipa kondensat ditutup. Pipa uap masuk dibuka setelah 10 menit puncak kedua dicapai
tekanan 2-2,5 kgcm
2
, kemudian pipa uap masuk ditutup dan pipa kondensat dan exhause pipe dibuka hingga tekanan 1 kgcm
2
± 3 menit.
Universitas Sumatera Utara
c. Penahanan Tekanan Rebus
Setelah melalui satu puncak atau dua puncak awal maka pemasakan dapat dilanjutkan dengan membuka pipa uap masuk dan pipa kondensat by past untuk
membuang air kondensat. Masa penahanan tekanan dihitung setelah mencapai puncak tertinggi hingga awal pembuangan uap terakhir.
d. Pembungan Uap Air
Setelah penahanan tekanan buah selesai maka uap yang berada dalam sterilzer dibuang dengan membuka katub pipa kondensat kemudian setelah tekanan menjadi
2.5 kgcm
2
maka pipa pembuangan uap berada diatas sterilizer dibuka dengan tiba- tiba. Setelah tekanan sama dengan tekanan atmosfer maka pintu rebusan dibuka.
e. Pengeluaran Lori dari Rebusan
Buah yang telah masak dikeluarkan dari dalam sterilezer dengan membuka pintu rebusan secara perlahan-lahan untuk mengurangi kerusakan “packing door” lori
kemudian ditarik dengan tali bersamaan dengan pemasukan buah yang akan direbus.
2.4.5 Jebakan-Jebakan Pada Perebusan
a. Buah Bervariasi
Beberapa masalah yang sering menimbulkan kesulitan di pabrik adalah bervariasinya besar tandan buah yang masuk kedalam rebusan. Tanaman kelapa sawit
umurnya dibawah 5 tahun tandannya berkisar 15-20 kg, sedangkan yang lebih tua tandannya dapat mencapai berat lebih dari 40 kg. Variasi buah yang jauh berbeda ini
dalam perebusan akan menimbulkan tingkat kematangan berbeda pada perlakuan yang
Universitas Sumatera Utara
sama. Buah yang tandannya kecil akan cepat matang sedangkan buah yang tandannya besar matangnya relatif lama.
Hal tersebut akan menimbulkan : 1.
Apabila terlalu matang akan menimbulkan kadar minyak dalam air kondensat tinggi.
2. Apabila kurang matang akan menimbulkan kadar buah ikut janjang naik,
demikian juga kadar kotorannya. Baik kurang matang atau terlalu matang keduanya akan menurunkan rendemen
minyak, karena kadar minyak hilang akan naik.
b. Penimbunan Air Kondensat