Penghasilan adalah mencukupi apa tujuan pajak tersebut dipungut, stabil, dan dapat diprediksi, dapat mengantisipasi gejolak inflasi dan pertumbuhan
penduduk. 2.
Keadilan Keadilan adalah mencerminkan dasar pengenaan dan kewajiban bayar yang jelas
da tidak semena-mena. 3.
Efisiensi Efisiensi adalah mampu menimbulkan efisiensi dalam alokasi sumber-sumber
ekonomi daerah, mencegah distorsi ekonomi, dan mencegah akses dari beban pajak terhadap perekonomian di daerah.
4. Implementasi
Implementasi adalah secara efektif, baik dalam bidang politik, maupun kapasitas administrasi.
5. Sesuai sebagai sumber pendapatan daerah.
2.2.5. Jenis Pajak Daerah
Dalam undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 dibedakan antara jenis pajak daerah yang dipungut oleh provinsi dan pajak daerah yang dipungut oleh
kabupatenkota. Penjelasan secara rinci mengenai mengenai deskripsi umum, cakupan objek, subjek, wajib pajak dan pengecualian dari objek serta tarif dari pajak
provinsi dan pajak kabupatenkota adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Jenis pajak provinsi terdiri dari:
A. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
a. Pajak Kendaraan Bermotor b.
Pajak Kendaraan di Atas Air B.
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air BBNKB KAA
a. Balik Nama Kendaraan Bermotor
b. Bea Balik Nama Kendaraan di Atas Air
C. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor PBB-KB
D. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
P3ABTAP 2. Jenis pajak kabupatenkota terdiri dari.
A. Pajak Hotel
B. Pajak Restoran
C. Pajak Hiburan
D. Pajak Reklame
E. Pajak Penerangan Jalan
F. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
G. Pajak Parkir
Universitas Sumatera Utara
2.2.6. Pajak Hotel
Pajak Hotel adalah “pajak atas pelayanan hotel, termasuk juga rumah penginapan yang memungut bayaran Siahaan, 2005. Selanjutnya Siahaan
menjelaskan bahwa dalam pemungutan Pajak Hotel ada beberapa terminology yang perlu diketahui, yaitu:
a. Hotel adalah bangunan atau kamar yang khusus disediakan bagi orang untuk
menginapistirahat, memperoleh pelayanan atau fasilitas lainnya yang terdapat di Hotel tersebut yang dikenakan bayaran yang dikelola atau dimiliki oleh pihak
yang sama. b.
Rumah Penginapan adalah bangunan yang memiliki fasilitas untuk menginap dalam bentuk dan klasifikasi apa pun beserta fasilitas lainnya yang digunakan dan
disewakan untuk umum. c.
Pengusaha hotel adalah orang pribadi atau badan hukum yang mengelola atau memiliki suatu usaha dalam bidang jasa penginapan.
d. Pembayaran adalah jumlah yang akan diterima atau seharusnya diterima atas
barang atau jasa pelayanan yang diberikan sebagai bayaran kepada pemilik hotel atau penginapan.
e. Bon Penjualan bill adalah bukti pembayaran, yang sekaligus sebagai bukti
pungutan pajak, yang dibuat oleh wajib pajak pada saat mengajukan pembayaran atas jasa pemakaian kamar atau tempat penginapan beserta fasilitas lainnya yang
disedikan oleh hotelrumah penginapan.
Universitas Sumatera Utara
Objek pajak hotel adalah pelayanan yang disediakan hotel dengan pembayaran. Subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan
pembayaran kepada hotel. Wajib Pajak Hotel adalah pengusaha hotel. Tarif pajak Hotel paling tinggi 10. Daerah dapat menetapkan sendiri tarif pajak hotel sesuai
dengan kebijakan daerah sepanjang tidak melebihi 10 dan ditetapkan dalam peraturan daerah. Dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah pembayaran yang
dilakukan kepada hotel. Besarnya pokok pajak hotel yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dasar pengenaan pajak hotel
2.3. Manajemen Strategi