Jika kita merujuk pada tujuan dari dilaksanakannya Otonomi Daerah, hal-hal tersebut di atas sudah sepantasnya tidak terjadi lagi. Sudah saatnya masyarakat
dilayani sebagai ”Raja” dan sudah saatnya pula pegawai menyadari bahwa mereka adalah pelayan daripada ”Raja” tersebut. Semangat otonomi daerah semakin terbuka
bagi setiap pemerintah daerah untuk mendekatkan pemerintah kepada masyarakat, sehingga patologi birokrasi dapat ditekan dan mungkin dihindarkan.
4.4.2. Lingkungan Eksternal a. Peluang
1. Kabupaten Toba Samosir merupakan salah satu tujuan wisata di Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Toba Samosir yang bergunung dan berbukit mengitari
lembah serta menjulur ke Danau Toba sebagai danau terluas di Asia Tenggara, menjadikan Kabupaten Toba Samosir memiliki potensi yang cukup tinggi sebagai
daerah tujuan wisata. Keindahan alam ini juga didukung kelestarian kehidupan flora dan fauna, budaya masyarakat serta adat istiadat penduduk asli yang unik dan
didukung oleh musik tradisional khas Batak. Berbagai peninggalan bersejarah juga menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari keberadaan Danau Toba. Oleh
karena itu, dari empat pilar pokok pembangunan Kabupaten Toba Samosir, sektor pariwisata merupakan salah satunya. Hal ini didukung oleh pernyataan yang
diberikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
“kalau kita mendengar nama Toba samosir, pasti otomatis terlintas dipikiran kita Danau Toba. Nama Danau Toba begitu terkenal keindahannya bahkan
sampai ke mancanegara. Wisatawan tiap tahunnya berdatangan untuk berwisata ke Toba samosir baik mancanegara maupun lokal, menikmati
keindahan alam kita ini. Banyak sekali sebenarnya potensi wisata kita di Toba Samosir ini, selain Danau Toba, ada juga Mual Sirambe yang di Desa Bonan
Dolok, trus Liang Sipege di Desa Hutagaol, Sampuran atau air terjun di Desa Pandumaan, Panatapan di Tarabunga, Mual Siregar Aek Nalas di Sigaol,
Makam IL Nomensen, belum lagi budaya Batak yang tetap dipertahankan oleh penduduk lokal sampai saat ini, yang memiliki kekhasan dan mampu
menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Disampin itu setiap tahun kita juga melaksanakan even-even untuk wisata seperti pesta Danau Toba,
peringatan Gugurnya Raja Sisingamangaraja, dan Napak Tilas perjalanan IL Nommensen yang bahkan semuanya sudah masuk agenda rutin Dinas
Pariwisata Propinsi Sumatera Utara”. Hasil wawancara terhadap Kadis Pariwisata, seni dan Kebudayaan Kabupaten
Toba Samosir tersebut menunjukkan tingginya potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Toba Samosir. Potensi wisata ini tentunya harus didukung oleh akomodasi
yang memadai bagi para wisatawan. Akomodasi yang paling penting salah satunya adalah hotel. Hotel sebagai tempat penginapan bagi wisatawan secara langsung
mendapatkan pemasukan yang besar dari kedatangan para wisatawan ke Toba Samosir. Kabid Pendapatan DPPKKD Kabupaten Toba Samosir menyatakan sebagai
berikut; “Toba Samosir sebagai daerah yang memiliki potensi wisata yang cukup
tinggi tentunya memberikan pengaruh bagi pendapatan di sektor perhotelan. Maka dari itu, Kabupaten Toba Samosir pun sebenarnya memiliki potensi
sumber PAD yang cukup menjanjikan dari penerimaan pajak hotel. Nah, ini merupakan peluang yang sebenarnya tidak boleh disia-siakan”.
Penerimaan Pajak Hotel menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah yang potensial bagi Kabupaten Toba Samosir. Potensi wisata Toba Samosir ini
Universitas Sumatera Utara
memberikan minat bagi pengusaha mendirikan hotel di Kabupaten Toba Samosir, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah hotel yang didirikan sejak tahun 2004
sampai tahun 2008 di Kabupaten Toba Samosir seperti disajikan pada gambar berikut:
Bagan 4.6. Jumlah Hotel di Kabupaten Toba Samosir pada Tahun 2004 sd 2008
9 11
14 14
14
2 4
6 8
10 12
14
Ju m
lah Ho
tel
2004 2005
2006 2007
2008
Tahun
Sumber: BPS Kabupaten Toba Samosir, Tahun 2008
Peningkatan jumlah hotel di kabupaten Toba Samosir ini adalah merupakan kesempatan untuk menggali dan meningkatkan penerimaan pajak daerah. Penerimaan
pajak daerah sangat diharapkan menjadi kontribusi yang dapat diandalkan bagi penerimaan daerah dari sektor PAD untuk menumbuhkembangkan daerah membiayai
kegiatan-kegiatannya dalam pembangunan daerah.
Universitas Sumatera Utara
2. Jumlah wisatawan yang datang berkunjung meningkat setiap tahun.
Pemerintah kabupaten Toba Samosir memiliki semangat positif dalam mengembangkan kepariwisataan. Hal ini terlihat dari 4 empat pilar pokok
pembangunan di Kabupaten Toba Samosir, sektor pariwisata adalah salah satunya. Beberapa program ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Toba Samosir dalam
rangka pengembagan sektor kepariwisataan seperti meningkatkan promosi wisata, termasuk pengembangan sistem informasi jaringan pariwisata antar daerah dalam
rangka mendukung penguatan dan pengembangan promosi pariwisata terpadu ke pasar global, kemudian dilaksanakannya pemasaran industri pariwisata dengan
penekanan pada keterpaduan antar produk dan pasar pariwisata, dan pelaksanaan event pariwisata yang tertuang dalam kalender wisata. Pemerintah juga berusaha
mengembangkan potensi objek wisata dengan peningkatan pada upaya melakukan penataan objek-objek wisata di Kabupaten Toba Samosir. Usaha pemerintah tersebut
memberikan kontribusi positif bagi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Toba Samosir, hal ini ditunjukkan melalui data kunjungan wisatawan ke Toba
Samosir pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Bagan 4.7. Jumlah Wisatawan yang Datang ke Toba Samosir Menurut Jenis Wisatawan
pada Tahun 2006 sd 2008
Sumber: BPS Kabupaten Toba Samosir, Tahun 2009
Bagan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Toba Samosir di atas menunjukkan adanya tren kenaikan jumlah wisatawan asing dan nusantara yang
berkunjung ke kabupaten Toba Samosir. Hal ini merupakan peluang yang baik bagi sektor akomodasi pariwisata khususnya perhotelan. Hal ini didukung oleh pernyataan
yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Seni dan kebudayaan Kabupaten Toba Samosir sebagai berikut:
“kunjungan wisatawan ke Toba Samosir meningkat setiap tahunnya, kebutuhan akan penginapan wisatawan pun meningkat, hal ini sangat
menguntungkan bagi para pengusaha hotel karena akan meningkatkan jumlah tamu hotel. Dengan meningkatnya tamu, maka penerimaan sektor perhotelan
pun meningkat. Hal ini secara langsung memberi kontribusi positif bagi PAD Toba Samosir dari penerimaan hotel di Toba Samosir”.
Universitas Sumatera Utara
Menikmati keindahan alam serta keunikan budaya di daerah Toba Samosir menjadi sasaran dari para wisatawan untuk berkunjung. Sebagai pendukung dari
potensi tersebut, ketersediaan sarana perhotelan dengan kenyamanan dan kualitas yang memadai menjadi faktor yang sangat penting dalam mendukung pembangunan
kepariwisataan di Toba Samosir. Kenyamanan akomodasi perhotelan yang didapatkan wisatawan tentunya menjadi salah satu hal yang memberi rasa betah bagi
wisatawan dan keinginan untuk kembali lagi berkunjung ke Toba Samosir. 3.
Kemajuan ilmu dan teknologi. Kemajuan ilmu dan teknologi telah memberikan berbagai kemudahan-
kemudahan bagi pekerjaan di berbagai bidang. Instansi-instansi baik swasta dan pemerintah memanfaatkan berbagai fasilitas dan kemudahan teknologi untuk
mendukung dan meperlancar pekerjaan. Pengolahan data dan beberapa pekerjaan yang dulunya dilakukan secara manual telah dipermudah dengan menggunakan
sistem komputerisasi. Melalui kemajuan teknologi tersebut segala pekerjaan dapat dipercepat dengan tingkat ketepatan yang optimal dimana kesalahannya bisa
diminimalisir. Kemajuan teknologi ini pun menjadi peluang yang baik untuk dimanfaatkan oleh DPPKKD sebagai instansi pemerintahan dan juga oleh perhotelan
di dalam pengelolaan data administrasi dan manajemen sehingga mekanismenya lebih teroganisir. Salah seorang informan yaitu wajib pajak Hotel Danau Toba Parapat
memberikan pernyataan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
“...hotel kami sudah menggunakan sistem komputerisasi didalam mengelola adminsitrasi hotel, misalnya data tamu, data keluar masuk tamu, data
karyawan hotel, dan adminsitrasi hotel kami kerjakan dengan menggunakan sistem pada komputer. Program ini sangat membantu kami mengelola
berbagai informasi hotel dan pengunjung serta laporan keuangan kami juga. Sistem ini juga memudah Pemerintah Daerah untuk memeriksa atau
menetapkan jumlah pajak hotel kami setiap tahunnya”.
Manajemen data tamu hotel, informasi kamar dan fasilitas hotel, pengeluaran dan penerimaan keuangan hotel serta data karyawan hotel yang dikemas pada
program komputer menjadi bagian penting bagi perhotelan. Hal ini mempermudah basis data sistem administrasi data hotel. Data yang tersedia di hotel pun tentunya
lebih update dan mudah untuk diperiksa. Demikian halnya bagi pegawai DPPKKD sebagai petugas pemungut pajak yang memiliki tugas untuk memungut pajak hotel
pun mendapatkan kemudahan ketika melaksanakan tugas. Petugas tidak perlu memeriksa bon hotel, tetapi cukup mengecek sistem komputer yang menyediakan
program data tamu hotel dan daftar harga. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Kepala Seksi Penagihan DPPKKD Kabupaten Toba Samosir
berikut ini: “...dari semua hotel yang terdaftar pada kami, yang paling mudah kami pungut
pajaknya adalah pajak hotel Danau Toba Parapat, karena data mereka lengkap dan tersimpan rapi di program komputer. Tinggal mengentri data penerimaan
hotel tahunan, maka kami langsung menghitung 10 dari penerimaan hotel, dari situ diperoleh jumlah pajak yang mau ditagih. Berbeda dengan hotel yang
masih menggunakan bon, dimana kami masih harus merekap bon hotel lagi, baru bisa di hitung. Manipulasi datanya pun tinggi, karena terkadang
manajemen hotel bisa saja tidak jujur memberi informasi penerimaan hotel”.
Universitas Sumatera Utara
Saat ini bukan hanya perhotelan saja yang perlu menggunakan teknologi komputer dalam pengolahan data dan administrasi, namun penggunaan komputerisasi
ini sangat penting sekali bagi pemerintah daerah khususnya DPPKKD Kabupaten Toba Samosir untuk memanfaatkan kemajuan teknologi ini. Utamanya bagi
pengelolaan basis wajib pajak hotel di kabupaten Toba Samosir. Dengan adanya data yang lengkap dan mutakhir, akan mempermudah pelaksanaan pemungutan pajak oleh
DPPKKD. 4.
Potensi Ekonomi dan posisi Kabupaten Toba Samosir sebagai jalur lintas. Kecamatan Balige merupakan ibukota Kabupaten Toba Samosir. Hal ini
mengakibatkan Kecamatan Balige menjadi pusat kegiatan pemerintahan, pendidikan dan kebudayaan dan yang terpenting juga menjadi pusat kegiatan perekonomian dari
Kabupaten Toba Samosir. Jika dilihat secara geografis, Kabupaten Toba Samosir merupakan Hinterland bagi kota-kota besar yang ada di sekitarnya seperti Kota
Siantar, Kota Sibolga bahkan untuk beberapa komoditi Kota Medan. Selain ini Kabupaten Toba Samosir juga merupakan jalur lintas sumatera yang selama 24 jam
akan dilalui banyak kendaraan. Hal ini menjadi peluang tersendiri bagi pemilik hotel untuk dikunjungi para tamu yang melintasi Kabupaten Toba Samosir ingin sekedar
beristirahat sebelum melanjutkan perjalanannya. Secara ekonomis hal ini akan sangat menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi dan pengembangan Kabupaten Toba
Samosir, yaitu tujuan untuk perdagangan, pertanian dan Pariwisata.
Universitas Sumatera Utara
Hasil wawancara dengan Kepala DPPKKD diperoleh keterangan bahwa; ”Potensi ekonomi Kabupaten Toba Samosir sebenarnya cukup berpeluang
untuk perdagangan hasil bumi karena luas lahan pertanian dan perkebunan cukup besar. Hal ini juga ditunjang dengan banyaknya perusahaan besar yang
berada di Kabupaten Toba Samosir seperti TPL, Inalum dan yang terakhir Asahan III. Keberadaan perusahaan-perusahaan tadi memberi keuntungan
yang cukup besar bagi perkembangan ekonomi Kabupaten Toba Samosir, salah satunya sektor perhotelan. Hal ini dapat kita lihat dari PDRB Kabupaten
Toba Samosir yang setiap tahun mengalami peningkatan. Hal ini juga menjadi suatu alasan bagi investor maupun perantau untuk menanamkan modalnya
disini.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala DPPKKD diperoleh keterangan bahwa keberadaan perusahaan-perusahaan besar di kabupaten Toba Samosir menjadi
keuntungan bagi masyarakat Kabupaten Toba Samosir dari sektor perekonomian. Hal ini dapat dilihat dari gambar 4.7. yang menunjukkan kenaikan PDRB Kabupaten
Toba Samosir:
Bagan 4.8. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Toba Samosir
dari tahun 2005-2008
2005
1895770
2006
2121109
2007
2414619
2008
2746136
500000 1000000
1500000 2000000
2500000 3000000
Ju m
lah P
DR B
2005 2006
2007 2008
Tahun
Sumber: BPS Kabupaten Toba Samosir, Tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
5. Otonomi Daerah
Kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal melalui UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, merupakan suatu bentuk kesempatan dan peluang bagi daerah untuk mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri.
Kewenangan pemerintah daerah semakin luas, mulai dari perencanaan hingga implementasi kebijakan guna melayani kepentingan masyarakat sesuai dengan
potensi dan kondisi daerah, untuk mencapai kemandirian daerah dan masyarakat berdasarkan asas demokrasi, dengan tetap menjaga integrasi bangsa melalui keutuhan
NKRI. Pemerintah daerah memiliki kesempatan untuk berkreasi dan berinovasi, bagaimana mengelola PAD untuk kesejahteraan daerah, dan menggali berbagai
potensi yang dimiliki oleh daerah secara maksimal untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui pelaksanaan otonomi daerah ini, Pemerintah Kabupaten Toba Samosir melakukan optimalisasi kinerja, menggali sumber daya atau potensi yang
dimiliki Kabupaten Toba Samosir, untuk memajukan daerah menuju masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Sebagai modal untuk melakukan upaya tersebut, bekal
birokrasi yang efektif dan kepemerintahan yang baik adalah hal yang sangat penting. Semangat otonomi daerah membuka akses yang lebih luas dan keterbukaan antara
pemerintah dan masyarakat. Keterbukaan pemerintah dan semakin dekatnya masyarakat dengan pemerintah daerah akan saling bersinergi, dimana pemerintah
lebih mengenal potensi masyarakat untuk dapat merumuskan kebijakan yang tepat,
Universitas Sumatera Utara
dan masyarakat akan melakukan kontrol atau pengawasan terhadap pemerintah daerah. Tanggung jawab pemerintah daerah terhadap masyarakat untuk memberikan
pelayanan demi kepentingan masyarakat menjadi maksimal. Otonomi daerah diyakini sebagai alat yang dapat mengakomodasi semangat
reformasi dalam hal pemberantasan KKN dan meminimalisir terjadinya patologi birokrasi di pemerintahan Kabupaten Toba Samosir, khususnya DPPKKD.
Pernyataan ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala DPPKKD yaitu sebagai berikut:
“era otonomi sekarang itu memang membawa perubahan. Demokrasi dan keterbukaan didukung dengan masyarakat yang sudah semakin cerdas,
masyarakat semakin kritis terhadap kinerja pemerintah, mendorong perbaikan kinerja pemerintah menjadi lebih baik. Masyarakat mengawasi pemerintah,
jadi pemerintah harus bekerja dengan baik”.
Kebijakan otonomi daerah memang membawa perubahan pada sosok pemerintahan, dimana sebelumnya pemerintahan yang bersifat sentralistik, di ubah
menjadi desentralistik. Pemerintah tidak lagi sekedar menjadi sosok yang memberi perintah saja, melainkan lebih ke bersifat fasilitator kepada masyarakat. Oleh karena
itu, tujuan pemerintah adalah untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat. Untuk mencapai itu, pemerintah mengelola PAD semaksimal mungkin bagi kepentingan
masyarakat. Demikian halnya pemerintah Kabupaten Toba Samosir, yang berjuang untuk
kepentingan masyarakat. Sejalan dengan itu, DPPKKD sebagai bagian dari birokrasi pemerintahan di Kabupaten Toba Samosir, dengan semangat otonomi daerah
Universitas Sumatera Utara
memiliki visi untuk terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang tertib, teratur dan akuntabilitas.
b. Ancaman