Penyusunan Formulasi Strategi SWOT

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi Penagihan di atas diperoleh informasi bahwa kesadaran para wajib pajak yang masih rendah untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak merupakan kesulitan tersendiri yang hampir setiap tahun dihadapi oleh DPPKKD. DPPKKD selaku perangkat daerah yang mengelola keuangan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, harus segera menemukan cara untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya.

4.4.3. Penyusunan Formulasi Strategi SWOT

Penyusunan strategi merupakan formulasi strategi dengan mengintraksikan faktor internal dan eksternal yang menjadi faktor kunci sukses, strategi tersebut meliputi: Strategi SO : memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang Strategi ST : menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WO : memperbaiki kelemahan yang masih potensial mendukung kekuatan meraih peluang atau sasaran yang akan dicapai Strategi WT : meminimalkan kelemahan atau memperbaiki kekurangan agar ancaman tidak menjadi penghambat meraih peluang Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Formulasi Strategi SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Strength: 1. Tingkat pendidikan pegawai yang memadai 2. Jumlah pegawai yang mencukupi 3. Tersedianya anggaran yang cukup 4. Sarana dan prasarana yang mencukupi 5. Adanya insentif pegawai Weakness: 1. Kurangnya penegakan sanksi 2. Sikap mental, disiplin, dan motivasi kerja yang masih rendah 3. Patologi Birokrasi 1 2 3 Opportunities: 1. Kabupaten Toba Samosir merupakan salah satu kabupaten tujuan wisata di Sumatera Utara. 2. Jumlah wisatawan yang datang berkunjung cenderung meningkat setiap tahun 3. Kemajuan ilmu dan teknologi 4. Otonomi Daerah 5. Potensi ekonomi dan lokasi Kabupaten Toba Samosir sebagai jalur lintas Strategi SO Kuadran I: 1. Pemanfaatan anggaran yang cukup dengan penggunaan ilmu dan teknologi dalam proses pemungutan pajak. 2. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia serta jumlah pegawai yang mencukupi untuk memungut pajak dengan sistem jemput bola secara berkala dan tepat waktu. 3. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk pemutakhiran objek pajak secara berkala. 4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka. Strategi WO Kuadran II: 1. Melakukan bimbingan dan pembinaan untuk meningkatkan sikap mental, disiplin, dan motivasi kerja pegawai. 2. Melakukan pengawasan yang melekat terhadap para pegawai yang diikuti dengan keberanian untuk memberikan sanksi terhadap pegawai maupun wajib pajak yang melakukan penyelewengan. 3. Pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta meminimalkan terjadinya praktek-praktek Patologi Birokrasi. Threat: 1. Situasi politik yang tidak kondusif 2. Krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemda 3. Kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak masih rendah Strategi ST Kuadran III: 1. Pemberian reward kepada wajib pajak yang mampu melakukan kewajibannya dengan tepat waktu dan sesuai atau melebihi target. 2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat, wajib pajak dan wisatawan yang datang berkunjung akan pentingnya pajak hotel untuk pembangunan Kabupaten Toba Samosir. 3. Memberikan himbauan kepada PNS agar tidak terlibat dengan politik prakatis dan menjatuhkan sanksiteguran bagi yang Strategi WT Kuadran IV: 1. Memberikan sanksi kepada wajib pajak yang terlambat atau pun tidak melaksanakan kewajibannya. 2. Memberikan sanksi kepada pegawai yang terlibat dalam praktek-praktek Patologi Birokrasi. 3. Melakukan bimbingan dan pembinaan untuk meningkatkan sikap mental, disiplin, dan motivasi kerja pegawai untuk meminimalisir menghapus terjadinya praktek-praktek Patologi Birokrasi. Universitas Sumatera Utara melanggar. 4. Pelaksanaan transparansi informasi publik sesuai dengan tuntutan undang- undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat empat strategi yang dapat disusun sebagai suatu paket strategi yang kemudian diterjemahkan dan diimplementasikan dalam program organisasi dan akan dilaksanakan oleh organisasi secara optimal dan secara proporsional sesuai dengan target yang hendak dihasilkan. Selain itu, beberapa strategi di atas sebagai sebuah paket program akan lebih baik apabila dalam implementasinya didasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan SWOT, agar program dapat berjalan secara terintegrasi dan sinergis dengan peluang dan kekuatan yang dimiliki serta dapat mengeliminir segala bentuk kelemahan yang terdapat di dalam organisasi dan segala bentuk ancaman yang sudah dapat diprediksi.

4.4.4. Penyusunan Implementasi Kebijakan

Dokumen yang terkait

Strategi Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPPKKD) Kabupaten Toba Samosir dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui Penerimaan Pajak Hotel

3 151 138

Pengaruh Efektivitas Pemungutan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi pada Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Asset Daerah Kabupaten Samosir)

14 153 102

Pengelolaan Pajak Hotel Di Dinas Pendapatan Kabupaten Karo

7 116 56

Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Asset (DPPKA) Kabupaten Asahan

4 57 71

Upaya Meningkatkan Penerimaan Pajak Hotel Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Aceh Barat

0 44 74

Strategi Dinas Pariwisata Kebudayaan dalam Meningkatkan Arus Wisatawan di Daerah Toba Samosir

5 29 86

PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR.

0 1 15

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Strategi Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPPKKD) Kabupaten Toba Samosir dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui Penerimaan Pajak Hotel

0 0 29

STRATEGI DINAS PENDAPATAN PENGELOLA KEUANGAN DAN KEKAYAAN DAERAH (DPPKKD) KABUPATEN TOBA SAMOSIR DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH MELALUI PENERIMAAN PAJAK HOTEL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pad

0 0 13

TINGKAT PENGELOLAAN PAJAK HOTEL DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

1 1 198