2.4. Analisis SWOT
Analisis SWOT menurut Sumarto 2008:146 adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats. Strenghts kekuatan dan Weakness
kelemahan mengacu pada faktor internal, sedangkan Opportunities peluang dan Threats ancaman adalah lingkungan eksternal yang mempengaruhi suatu
komunitas, suatu wilayah, organisasi atau suatu aktivitas. Analisis SWOT dapat digunakan untuk melengkapi teknik-teknik analisis institusi dan analisis stakeholder.
Masih menurut Sumarto, Analisis SWOT adalah teknik partisipasi yang sangat sederhana dan sistematis, yang dapat digunakan di berbagai situasi untuk
mengidentifikasi kekuatan dan peluang serta bagaimana mengotimalkannya, selain mengidentifikasi kelemahan dan ancaman untuk mempermudah merumuskan
langkah-langkah untuk mengatasinya. Hasil akhir dari analisis SWOT dapat dijadikan basis untuk merumuskan strategi dan atau aksi. Oleh sebab itu, analisis SWOT adalah
teknik yang sering digunakan sebagi bagian dari proses penyusunan perencanaan strategis strategic planning.
Menurut Rangkuti 2005, Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminilamkan kelemahan weaknesses dan ancaman
threats. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja suatu Organisasi dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT.
Universitas Sumatera Utara
Penerapan manajemen strategi pada suatu organisasi adalah untuk mengetahui posisi organisasi dalam suatu lingkungan yang bersaing. Organisasi harus dapat
menganalisa kekuatan serta kelemahan internal dan eksternal untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ada di lingkungan. Penerapan dari analisa SWOT ini
adalah untuk memungkinkan organisasi memanfaatkan peluang yang ada di lingkungan sesuai dengan kekuatan organisasi dan menghindari atau memperkecil
ancaman dari lingkungan luar yang merugikan. Analisa SWOT juga bermanfaat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang masih mungkin diperbaiki serta
meningkatkan daya guna kekuatan-kekuatan yang masih bisa ditingkatkan. Memadukan informasi menyangkut lingkungan dengan pengetahuan tentang
kemampuan organisasi adalah keharusan bagi manajemen untuk memformulasikan strategi yang realistis dalam kerangka pencapaian tujuan dari organisasi.
Sumber daya yang dimiliki organisasi mungkin mengandung kelemahan dan kelebihan. Sumber daya dimaksud meliputi, sumber daya manusia pengalaman,
kemampuan, pengetahuan ketrampilan dan pertimbangan dari seluruh pegawai pada perusahaan, sumber daya organisasi sistem dan prosedur, struktur, budaya,
pengelolaan pembelianmaterial, operasi dan produksi, kemampuan keuangan, sistem pemasaran, sistem informasi, sistem kontrol dan riset serta pengembangan dan
sumber daya fisik peralatan, geografi dari lokasi, akses terhadap sumber bahan, jaringan distribusi, dan teknologi yang dikuasai. Untuk menghasilkan kinerja yang
optimal ketiga sumber daya tersebut harus terjalin sedemikian rupa untuk menghasilkan perusahaan unggul dalam persaingan yang berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara
SWOT Strength,Weakness, Opportunity dan Threat atau dalam bahasa Indonesia sebagai Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman memiliki
makna sebagai berikut: 1.
Kekuatan, merupakan hal yang positif yang sifatnya dari dalaminternal. 2.
Kelemahan, merupakan hal yang negatif yang sifatnya dari dalaminternal. 3.
Kesempatan, merupakan hal positif yang sifatnya dari luareksternal. 4.
Ancaman, merupakan hal negatif yang sifatnya dari luareksternal. Analisis SWOT terdiri atas dua jenis yaitu:
1. Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara Strength dan Weakness, serta Ooportunity dan Threat. Kondisi berpasangan ini terjadi
karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus
diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength S, harus selalu memiliki satu pasangan Weakness W dan setiap satu rumusan Opportunity O harus memiliki
satu pasangan satu Threath T. Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan,
langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing-masing subkomponen, dimana satu subkomponen
dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya
Universitas Sumatera Utara
organisasi diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas.
2. Model Kualitatif
Urutan dalam membuat Analisis SWOT kualitatif tidak berbeda dengan urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat
pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu
subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, subkomponen pada masing-masing
komponen S-W-O-T adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lainn. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesin, karena
mungkin saja misalnya, subkomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah.
Sebagai alat analisa, analisis SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta
tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan
berguna jika tujuan telah ditetapkan. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan suatu organisasi. Dengan demikian perencana strategi stretegic planner harus menganalisis faktor-faktor
strategis organisasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam kondisi yang
Universitas Sumatera Utara
ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi, dan model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT.
Untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman yang memperngaruhi penerimaan daerah,
serta mencari strategi pemecahan dalam pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan PAD maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut: pertama yang
dilakukan dalam analisa SWOT adalah dengan mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Kemudian melihat peluang dan ancaman
dalam kegiatan yang ada. Setelah didapat hasil analisis tersebut, selanjutnya dilakukan suatu perencanaan. Untuk mengukur kondisi PAD secara lebih akurat
dilakukan teknik positing, yaitu menempatkan PAD dalam peta SWOT, untuk dapat melakukan positing diperlukan sistem pembobotan terhadap masing-masing aspek
dengan cara Ansoff McDonald Eduard, 1994: 1.
Terlebih dahulu membuat prosentase dari yang berpengaruh dianggap lebih kuat ke paling lemah.
2. Menentukan prosentase bobotnya dari masing-masing aspek.
3. Menentukan skor untuk masing-masing variabel aspek yang berpengaruh.
4. Selanjutnya skor masing-masing aspek diklasifikasikan dengan bobotnya.
5. Skor tertimbang dari masing-masing kelompok eksternal dan internal
dijumlahkan untuk memperoleh skor total tertimbang. 6.
Hasil perhitungan tersebut kemudian digunakan untuk menentukan letak aspek yang dianalisis pada peta SWOT.
Universitas Sumatera Utara
Bagan 2.1. Analisis SWOT
Berbagai Peluang
1. Mendukung strategi agresif
Berbagai Ancaman
4. Mendukung strategi
defensif 2. Mendukung
strategi diversifikasi
3. Mendukung strategi turn -
around
Kekuatan Internal Kelemahan Internal
Sumber: Rangkuti, 2006. Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth Oriented Strategy
Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produkpasar.
Universitas Sumatera Utara
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Fokus
strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih
baik. Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Kerangka Pemikiran Bagan 2.2.