26 percaya diri, cemas, emosi tidak terkontrol, gangguan kepribadian, tidak
toleran, mengalami penolakan, curiga terutama pada pengguna
methamphetamine
, dan halusinasi.
II.3. Residen
II.3.1 Pengertian Residen
Residen merupakan orang yang sedang menjalani rehabilitasi didalam sebuah panti rehabilitasi untuk mendapatkan dan menjalani program pemulihan
akibat dari penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan didalam kehidupannya.
II.4. Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaanketergantungan NAPZA merupakan penyakit endemik dalam masyarakat modern, penyakit endemik dalam masyarakat modern, penyakit
kronik yang berulangkali kambuh dan merupakan prose gangguan mental adiktif http:e-journal.uajy.ac.id
diakses pada tanggal 28 mei 2015, pukul 19.35 wib . penyalahguna NAPZA dapat dibagi dalam 3 golongan besar, yaitu :
1. Ketergantungan primer, ditandai dengan adanya kecemasan dan depresi,
yang pada umumnya terdapat pada orang dengan kepribadian tidak stabil. Mereka ini sebetulnya dapat digolongkan orang yang menderita sakit
pasien namun salah atau tersesat ke NAPZA dalam upaya untuk mengobati 16 dirinya sendiri yang seharusnya meminta pertolongan ke
dokter psikiater. Golongan ini memerlukan terapi dan rehabilitasi dan bukannya hukuman.
27 2.
Ketergantungan reaktif, yaitu terutama terdapat pada remaja karena dorongan ingin tahu, bujukan dan rayuan teman, jebakan dan tekanan serta
pengaruh teman kelompok sebaya peer group pressure. Mereka ini sebenarnya merupakan korban victim; golongan ini memerlukan terapi
dan rehabilitasi dan bukannya hukuman. 3.
Ketergantungan simtomatis, yaitu penyalahgunaan ketergantungan NAPZA sebagai salah satu gejala dari tipe kepribadian yang
mendasarinya, pada umumnya terjadi pada orang dengan kepribadian antisosial psikopat dan pemakaian NAPZA itu untuk kesenangan semata.
Mereka dapat digolongkan sebagai kriminal karena seringkali mereka juga merangkap sebagai pengedar pusher. Mereka ini selain memerlukan
terapi dan rehabilitasi juga hukuman http:e-journal.uajy.ac.id
diakses pada tanggal 28 mei 2015, pukul 19.35 wib .
Ada beberapa sikap kepribadian remaja yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba, yaitu :
a. Kurang Percaya Diri.
Sikap kurang mengenal diri sendiri, dimana seseorang tidak menyadari potensi dirinya dan sering menganggap dirinya
banyak kekurangan. Akibat terobsesi untuk mengangkat dirinya setara dengan orang lain, ia mudah terpengaruh memilih jalan
keluar sendiri yang menjanjikan hasil seketika meskipun tindakan tersebut bukan pilihan yang tepat.
b. Harga Diri yang Rendah.
Hal ini dapat diartikan bahwa seseorang merasa dirinya tidak
28 berharga dan tidak memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan.
Seringkali pihak yang bersangkutan merasa bahwa dirinya tidak dianggap dan disepelekan, hal tersebut merupakan beban
psikologis yang cukup berat. Keterbatasan keterampilan mengakibatkan
seseorang tidak
mampu melaksanakan
perbaikan diri dan sering lari dari kenyataan. c.
Kurang Terampil dalam Mengambil Keputusan. Adanya kebiasaan bahwa setiap keputusan dalam hidup
ditentukan oleh orang lain, maka individu yang bersangkutan tidak terbiasa dalam proses membuat suatu keputusan, yang
mengakibatkan seseorang tidak mampu membedakan antara keinginan dengan kebutuhan.
d. Kurang Terampil Memecahkan Masalah.
Dalam kehidupan manusia selalu menghadapi berbagai jenis masalah. Bagi pribadi seseorang yang terlibat dalam
pemecahan masalah selalu dibantu oleh orang lain . biasanya ia akan menyangkal atau meremehkan adanya masalah dengan
cara yang kurang matang. e.
Sulit Mengendalikan Keinginan. Dalam hal ini, seseorang yang berkeripadian yang rentan lemah
dalam mengendalikan keinginannya. Ia cenderung bertindak implusif, yaitu melakukan suatu perbuatan tanpa berfikir atau
membuat suatu pertimbangan yang rasional. f.
Sulit Menerima Kekecewaan.
29 Terbiasa dengan gaya hidup setiap keinginan harus terpenuhi,
ia sulit menghadapi kekecewaan dan kemarahan jika keinginannya tidak terpenuhi. Sehinggan dapat melakukan
perbuatan yang merusak diri sendiri dan orang lain jika permintaan tidak dituruti.
g. Kurang Arsetif dan Terbuka.
Kerentanan seseorang terhadap narkoba berkaitan erat dengan kemampuan
seseorang yang
kurang mampu
untuk mengungkapkan
perasaan negatif
seperti kemarahan,
ketidakpuasan, kekecewaan. h.
Kondisi Emosi yang Labil. Kondisi yang labil menyebabkan seseorang sering mengalami
perubahan emosi yang mendadak tanpa faktor yang jelas
model swing
. Sehingga tindakan mengkomsumsi narkoba dianggap lebih memberikan ketenangan pada dirinya
Zulkarnain,2014:35-37.
II.5. Pengobatan dan Rehabilitasi