29 lain. Mencit diamati dan ditentukan LD
50
nya dengan melihat jumlah mencit yang mati.
Adapun cara pengujiannya, yaitu : 1. Uji Panggung
Mencit yang telah diberi ekstrak etanol herba selada air diletakkan di atas meja alas bundar dengan diameter 30-40 cm dan tinggi 40-45 cm. Pada uji ini
yang diamati adalah aktivitas mencit secara umum dan aktivitas motorik. 2. Uji katalepsi
Mencit yang telah diberi ekstrak etanol herba selada air diletakkan di atas pensil yang digerakkan dari atas ke bawah 2-3 cm di atas permukaan meja.
Dicatat mudah tidaknya kaki depan mencit jatuh kembali ke atas meja. 3. Uji urinasi
Pengeluaran urin mencit yang telah diberi ektrak etanol herba selada air dibandingkan dengan kontrol, menggunakan kertas saring.
4. Uji defekasi Pengeluaran tinja mencit yang telah diberi ekstrak etanol herba selada air
dibandingkan dengan kontrol, menggunakan kertas saring. 5. Uji salivasi
Pengeluaran salivasi mencit yang telah diberi ekstrak etanol herba selada air dibandingkan dengan kontrol, menggunakan kertas saring.
3.3.6 Pengamatan Berat Badan
Mencit ditimbang setiap hari selama 14 hari untuk melihat adanya pengaruh ekstrak etanol herba selada air terhadap berat badan mencit. Perubahan
berat badan dianalisis seminggu sekali. Pada akhir penelitian, hewan yang masih
30 bertahan hidup ditimbang dan kemudian dikorbankan secara fisik dengan
dislokasi leher.
3.3.7 Pengamatan Kematian Hewan
Mencit diamati kematiannya dari hari pertama sampai hari terakhir. Mencit yang mati setelah pemberian suspensi sediaan uji sesegera mungkin
dibedah pada bagian perut secara melintang dan diambil organ hati. Hewan uji yang masih hidup sampai hari terakhir, dikorbankan secara fisik dengan dislokasi
leher, selanjutnya dibedah dan diambil organnya.
3.3.8 Penimbangan Organ Hati
Organ hati dicuci dengan natrium klorida, dikeringkan terlebih dahulu dengan kertas penyerap, kemudian ditimbang, sedangkan yang dianalisis adalah
bobot relatif, yaitu bobot organ absolut dibagi bobot badan.
3.3.9 Makropatologi Organ Hati
Organ hati diamati secara visual yaitu mengamati warna, bentuk permukaan dan konsistensi organ.
3.3.10 Histopatologi Organ Hati
Organ hati dicuci dengan natrium klorida, kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam pot berisi formalin 10. Organ hati dikirim kebagian
histopatologi kedokteran untuk pembuatan preparat histopatologinya Pembuatan preparat histopatologi dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran USU. Kemudian dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop untuk melihat adanya perubahan atau kerusakan struktur histologi hati.
31 Proses Pembuatan Preparat Histopatologi :
3.3.11 Analisis Data
Pengamatan berat badan dan berat organ relatif dianalisis statistik dengan menggunakan two-way analysis of variance ANOVA dan dilanjutkan dengan uji
Post Hoc Tukey pada program Statistic Product and Service Solutions SPSS versi 16.
Organ hati Pemotongan
organ hati Proses
dehidrasi Proses
penghilangan udara dengan
mesin vakum
Pencetakan Blok Parafin
Pemotongan Blok Parafin yang berisi
jaringan
Proses pewarnaan dengan
hematoksilin dan Eosin
Pemeriksaan preparat menggunakan
mikroskop Peletakkan jaringan
di atas kaca objek
32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian efek toksik ekstrak etanol herba selada air Nasturtium officinale R. Br., dilakukan terhadap mencit jantan dan betina. Pada penelitian
ini, dosis ekstrak etanol herba selada air yang digunakan: 50, 500, 1000, 2000, dan 4000 mgkg bb. Pengamatan dilakukan selama 14 hari meliputi pengamatan gejala
toksik, berat badan, kematian hewan, berat organ relatif, serta pemeriksaan makropatologi dan histopatologi organ hati mencit.
4.1 Hasil Pengamatan Gejala Toksik
Pengamatan terhadap pengujian efek toksik dilakukan pada setiap kelompok, efek toksik yang terjadi diamati dibandingkan dengan kontrol. Waktu
pengamatan adalah adalah 5 menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit, 60 menit, 120 menit, 180 menit dan 240 menit. Total waktu pengamatan adalah 4 jam.
Pengamatan efek toksik yang timbul dilakukan pengujian yang meliputi uji panggung, uji katalepsi, uji urinasi, uji defekasi dan uji salivasi. Hasil pengujian
dapat dilihat pada Tabel 4.1 hasil uji panggung, Tabel 4.2 hasil uji katalepsi, Tabel 4.3 hasil uji urinasi, Tabel 4.4 hasil uji defekasi dan Tabel 4.5 hasil uji
salivasi.