Hasil Pengamatan Kematian Hewan Hasil Berat Organ Relatif Hati

39 demikian dapat dinyatakan bahwa pemberian EEHSA dosis tunggal secara oral tidak berpengaruh terhadap perkembangan berat badan mencit. Parameter yang merupakan indikator sensitif adalah berat badan dan gejala toksik. Hewan uji diamati setiap hari untuk gejala toksik dan berat badan diukur secara berkala Gupta et al., 2012. Penurunan berat badan yang cepat dan bermakna biasanya merupakan pertanda kesehatan yang buruk. Penurunan berat badan dapat disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan dan minuman, penyakit ataupun tanda toksik spesifik Wilson et al., 2001.

4.3 Hasil Pengamatan Kematian Hewan

Jumlah kematian hewan selama 14 hari dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil pengamatan kematian Kelompok Jumlah mencit Jumlah kematian Jantan Betina Na-CMC 0,5 bv 5 ekor 5 ekor EEHSA dosis 50 mgkg bb 5 ekor 5 ekor EEHSA dosis 500 mgkg bb 5 ekor 5 ekor EEHSA dosis 1000 mgkg bb 5 ekor 5 ekor EEHSA dosis 2000 mgkg bb 5 ekor 5 ekor EEHSA dosis 4000 mgkg bb 5 ekor 5 ekor Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dengan pemberian ekstrak etanol herba selada air dosis tunggal secara oral sampai dengan dosis 4000 mgkg bb tidak menimbulkan kematian pada mencit jantan dan betina dari semua kelompok sehingga LD 50 tidak dapat ditentukan. Menurut Syukur et al. 2012, jika pada dosis maksimal tidak ada kematian pada hewan uji, maka jelas senyawa tersebut termasuk dalam kriteria “Praktis Tidak Toksik”. 40

4.4 Hasil Berat Organ Relatif Hati

Hasil berat organ relatif hati yang didata pada akhir perlakuan ditunjukkan pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil berat organ relatif hati mencit Kelompok Rata-rata berat organ relatif hati ± SD Jantan Betina Na-CMC 0,5 bv 5,37 ± 0,39 5,15 ± 0,23 EEHSA dosis 50 mgkg bb 5,44 ± 0,24 5,25 ± 0,31 EEHSA dosis 500 mgkg bb 5,34 ± 0,35 5,61 ± 0,58 EEHSA dosis 1000 mgkg bb 5,51 ± 0,12 5,01 ± 0,25 EEHSA dosis 2000 mgkg bb 5,30 ± 0,20 5,39 ± 0,13 EEHSA dosis 4000 mgkg bb 5,54 ± 0,35 5,22 ± 0,30 Keterangan : K = kontrol; P1 = dosis 50 mgkg bb; P2 = dosis 500 mgkg bb; P3 = dosis 1000 mgkg bb; P4= dosis 2000 mgkg bb; P5 = dosis 4000 mgkg bb; SD = standar deviasi. Berdasarkan hasil berat organ relatif hati mencit pada Tabel 4.8 yang dianalisis secara statistik menggunakan uji two way anova menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan berat organ relatif hati mencit antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan setelah pemberian EEHSA dengan tingkat signifikansi p = 0,701 p 0,05. Hasil statistik juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan berat organ relatif hati antara mencit jantan dan mencit betina dengan tingkat signifikansi p = 0,099 p 0,05, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pemberian EEHSA dosis tunggal secara oral tidak berpengaruh terhadap perkembangan berat organ hati, jantung, ginjal kiri dan ginjal kanan mencit jantan dan betina. 41 Pemeriksaan kerusakan hati dilakukan karena hati merupakan organ yang sangat berperan dalam proses metabolisme sehingga organ ini sering terpapar zat kimia yang akan mengalami detoksifikasi dan inaktivasi sehingga zat kimia tersebut menjadi tidak berbahaya bagi tubuh. Kerusakan hati karena obat dan zat kimia dapat terjadi akibat hilangnya kemampuan regenerasi sel hati, sehingga hati akan mengalami kerusakan permanen yang dapat menimbulkan kematian Elya et al., 2010.

4.5 Hasil Pemeriksaan Makropatologi Organ Hati