24 metabolitnya berlaku sebagai hapten untuk membentuk antigen yang sensitif.
Beberapa tandanya adalah insidens yang sangat rendah lebih kecil dari 1 pada individu yang menggunakan obat, kerusakan tidak tergantung dari dosis,
berminggu-minggu sampai berbulan-bulan berlalu antara pencernaan obat dan reaksi melawan. Lesi ini tidak dapat dibuat pada binatang percobaan sehingga lesi
ini sering tidak dapat diketahui pada penelitian toksikologi dan percobaan klinik awal Amalina, 2009.
2.8 Hewan Percobaan
Mencit Mus musculus merupakan salah satu hewan percobaan yang sering digunakan dalam penelitian. Hewan ini dinilai cukup efisien dan ekonomis
karena mudah dipelihara, tidak memerlukan tempat yang luas, lama hamil yang singkat dan banyak memiliki anak perkelahiran. Mencit mempunyai sifat-sifat
produksi dan reproduksi yang mirip dengan mamalia besar serta memiliki siklus estrus yang pendek. Hewan pengerat merupakan jenis hewan yang paling banyak
digunakan pada sebagian besar uji toksisitas Retnomurti, 2008. Mencit dan tikus putih memiliki banyak data toksikologi, sehingga mempermudah membandingkan
toksisitas zat-zat kimia Lu, 1994. Sistem taksonomi mencit adalah sebagai berikut Retnomurti, 2008:
Kingdom : Animalia Filum
: Chordata Sub filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Bangsa : Rodentia
Marga : Mus
25 Jenis
: Mus musculus Mencit memiliki beberapa data biologis, diantaranya Retnomurti 2008 :
Lama hidup : 1-2 tahun
Lama produktif : 9 bulan
Lama hamil : 19-21 hari
Umur dewasa : 35 hari
Umur dikawinkan : 8 minggu
Berat dewasa : 20-40 gram jantan
18-35 gram betina
26
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan tahapan penelitian yaitu pengujian efek toksisitas akut secara oral terhadap mencit jantan
dan betina, pengamatan gejala toksik, berat badan, berat organ relatif hati, kematian mencit, pemeriksaan makropatologi dan histopatologi organ hati mencit.
Data hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan metode Two Way Analysis of Variance ANOVA dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey menggunakan
program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 16.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas, neraca listrik, mortir dan stamfer, pipet tetes, vial, oral sonde, seperangkat alat bedah, waterbath,
neraca hewan, spuit 1 ml, kertas saring dan miskroskop cahaya. Alat untuk pembuatan preparat histopatologi adalah mikrotom, vakum, inkubator, cetakan,
kaca objek dan kaca penutup.
3.1.2 Bahan-bahan
Bahan tumbuhan yang digunakan pada penelitian ini adalah herba selada air Nasturtium officinale R. Br.. Bahan kimia yang digunakan adalah akuades,
Na-CMC natrium carboxy methyl cellulose, formaldehid 37, NaH
2
PO
4
, Na
2
HPO
4
. Bahan yang digunakan untuk pembuatan preparat histopatologi adalah larutan hematoksilin, larutan eosin, etanol 70, etanol 80, etanol 96, etanol
absolut, silol, parafin cair, cairan perekat DPX.