Toksikologi Paparan Umum Toksikologi

7 aktivitas antioksidan yang kuat sehingga dapat menghambat peroksidasi lipid pada hati, otak dan ginjal dengan dosis 500 mgml.

2.2 Toksikologi

Toksikologi adalah kajian tentang hakikat dan mekanisme efek toksik berbagai bahan terhadap makhluk hidup dan sistem biologik lainnya Lu, 1994. Menurut Hodgson dan Levi 2000, toksikologi didefinisikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan erat dengan senyawa racun dimana racun yang dimaksud adalah senyawa-senyawa yang menimbulkan efek merugikan tubuh bila dikonsumsi baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Menurut Donatus 1996, toksikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari pengaruh kuantitatif zat kimia atas sistem-sistem biologi dengan pusat perhatiannya terletak pada aksi berbahaya zat kimia tersebut.

2.3 Paparan Umum Toksikologi

Peristiwa timbulnya pengaruh berbahaya atau efek toksik racun terhadap makhluk hidup terjadi melalui beberapa proses. Menurut Donatus 1996, pertama kali makhluk hidup mengalami paparan dengan toksikan, setelah mengalami absorpsi dari tempat paparannya maka toksikan atau metabolitnya akan terdistribusi ke tempat aksi sel sasaran atau reseptor tertentu yang ada di dalam diri makhluk hidup. Di tempat aksi ini kemudian terjadi interaksi antara toksikan atau metabolitnya dengan komponen penyusun sel sasaran atau reseptor sehingga timbul pengaruh berbahaya atau efek toksik dengan wujud serta sifat tertentu. Ada dua kemungkinan toksikan masuk ke dalam tubuh, yakni secara intravaskuler dan ekstravaskuler. Menurut Donatus 1996, masuknya toksikan 8 secara intravaskuler meliputi intravena, intrakardial dan intraarteri dimana toksikan langsung masuk ke dalam sirkulasi darah, sedangkan masuknya toksikan secara ekstravaskuler meliputi peroral, intramuskular, intraperitonial, subkutan dan inhalasi dimana toksikan tidak langsung masuk ke dalam sirkulasi darah. Toksikan yang masuk secara ekstravaskuler selanjutnya akan masuk ke dalam sirkulasi darah setelah melalui tahap absorpsi terlebih dahulu. Toksikan yang berada dalam sirkulasi darah akan mengalami distribusi ke tempat aksi sel sasaran atau reseptor. Tubuh makhluk hidup memiliki sistem pertahanan terhadap zat-zat asing atau xenobiotik yang masuk ke dalam tubuhnya. Tubuh makhluk hidup akan menolak dan mengekskresikan toksikan atau metabolitnya yang masuk di dalam tubuhnya secara alami. Kapasitas toksikan yang melebihi sistem pertahanan tubuh menyebabkan toksikan yang berlebih tersebut selanjutnya akan bereaksi dengan sel sasaran atau reseptor dimana reaksi antara toksikan atau metabolitnya dengan sel sasaran atau reseptor dapat bersifat dapat balik reversible maupun tidak balik irreversible. Hal tersebut berakibat timbulnya efek toksik yang tidak diinginkan Donatus, 1996.

2.4 Toksisitas