53
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Karo adalah salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Utara memiliki dua gunung berapi aktif yakni gunung berapi Sibayak dan gunung berapi
Sinabung. Letusan gunung berapi Sinabung pada akhir-akhir ini menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat di sekitar kawasan gunung berapi.
Serangkaian erupsi Gunung Sinabung diawali pada tahun 2010, letusan Gunung Sinabung pada 27 Agustus 2010 dikategorikan tipe letusan freatik letusan yang
terjadi karena takanan gas yang diikuti oleh jatuhan abu vulkanik hingga menutupi desa Sukameriah, Gunungpinto, Sigarang-garang, Sukandebi, Bekerah dan Simacem.
Kepala pusat data informasi dan humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB membenarkan adanya peningkatan aktivitas Gunung Sinabung. Tanggal 12
desember 2013 perkembangan aktivitas Gunung Sinabung terjadi 2 kali gempa vulkanik dangkal, 41 kali gempa frekuensi rendah, 187 kali gempa hybrid, 8 kali
gempa hembusan dan terus menerus dengan amplitude maksimum 22 mm, longsoran materil yang mengarah ke tiga desa seperti Bekerah, Mardinding dan Simacem,
tercatat pengungsi mencapai 17.844 jiwa yang terdiri dari 5.513 kepala keluarga yang tersebar di 31 titik posko pengungsian BNBP,2014.
4.1.1. Gunung Sinabung
Gunung Sinabung adalah sebuah gunung di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak adalah dua
Universitas Sumatera Utara
gunung berapi aktif di Sumatera Utara. Ketinggian gunung ini adalah 2.460 meter. Gunung ini menjadi puncak tertinggi di Sumatera Utara. Gunung ini belum pernah
tercatat meletus sejak 1600. Koordinat puncak gunung Sinabung adalah 3 10 menit
LU, 98 23 menit BT.
Berbagai aktivitas Gunung Sinabung tentu saja memberikan dampak positif maupun dampak negatif pada penduduk sekitar tersebut. Dampak negatif ada yang
secara langsung dapat dirasakan oleh penduduk sekitar Gunung Sinabung, misalnya pada saat Gunung Sinabung meletus mengeluarkan awan panas dan lahar yang
mengalir dengan membawa panasenergi yang cukup besar. Dampak negatif yang tidak langsung dirasakan adalah apabila peristiwa letusan yang menyebabkan
material-material vulkanik maupun radioaktivitas dikeluarkan oleh Gunung Sinabung tersebut. Debu vulakanik atau pasir vulkanik adalah bahan material vulkanik jatuhan
yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan. Debu maupun pasir vulkanik terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Yang berukuran besar
biasanya jatuh disekitar kawah sampai 5-7 km dari kawah, sedangkan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapi puluhan kilometer bahkan ribuan kilometer dari
kawah disebabkan oleh adanya hembusan angin.
4.2. Gambaran Kondisi Fasilitas Sanitasi Di Posko Pengungsian