Karakteristik Responden Keluhan Kesehatan

Posko Pengungsian UKA Kabanjahe II terdiri dari 92 Kepala Keluarga KK dengan jumlah jiwa sebanyak 313 orang. Kamar mandi yang ada di posko pengungsian UKA Kabanjahe II sebanyak 2 dua unit masing-masing 1 satu kamar mandi untuk pria dan satu 1 untuk wanita. Jamban yang ada di posko pengungsian UKA Kabanjahe II sebanyak 8 delapan jamban masing-masing 4 empat jamban untuk pria dan 4 empat jamban untuk wanita. Sampah dikumpulkan disuatu tempat yang berjarak sekitar 15 meter dari tempat pengungsian. Terdapat air yang tergenang disekitar kamar mandi dan jamban. Posko Pengungsian UKA Kabanjahe III terdiri dari 59 Kepala Keluarga KK dengan jumlah jiwa sebanyak 207 orang. Kamar mandi yang ada di posko pengungsian UKA Kabanjahe III sebanyak 2 dua unit masing-masing 1 satu kamar mandi untuk pria dan satu 1 untuk wanita. Jamban yang ada di posko pengungsian UKA Kabanjahe III sebanyak 4 empat jamban masing-masing 2 dua jamban untuk pria dan 2 dua jamban untuk wanita. Sampah dikumpulkan dalam wadah yang berkapasitas 100 lt 10 kk. Pengelolaan limbah cairnya di biarkan tergenang di belakang kamar mandi sehingga mencemari lingkungan sekitar dan dapat menimbilkan penyakit.

4.3. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi, jenis kelamin dan lama mengungsi. Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik responden disajikan dalam tabel 4.1. berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Posko Pengungsian Kabupaten Karo Tahun 2014 No. Jenis Kelamin Responden Jumlah 1. Laki-laki 31 35,2 2. Perempuan 57 64,8 Jumlah 88 100 No Lama Mengungsi Responden Jumlah 1. 1 Tahun 58 65,9 2. 1 Tahun 2 bulan 6 6,8 3. 1 Tahun 3 bulan 13 14,8 4. 1 Tahun 4 bulan 9 10,2 5. 1 Tahun 6 bulan 2 2,3 Jumlah 88 100 Berdasarkan tabel 4.2. tentang karakteristik responden diperoleh bahwa responden berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak yaitu dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 57 orang 64,8 dan yang paling sedikit yaitu laki-laki sebanyak 31 orang 35,2. Berdasarkan lama mengungsi yang paling banyak selama 1 Tahun yaitu sebanyak 58 orang 65,9 dan yang paling sedikit selama 1 Tahun 6 bulan yaitu sebanyak 2 orang 2,3. 4.4. Kondisi Fasilitas Sanitasi 4.4.1. Sarana Air Bersih Sarana air bersih yang terdapat pada posko pengungsian korban letusan gunung Sinabung di Kabupaten Karo dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Hasil Observasi Sarana Air Bersih No Sarana Air Bersih Ya Tidak n n 1. Air bersih tersedia dikitnya 15 liter per orang per hari 7 100 0 2. Volume aliran air ditiap sumber sedikitnya 0,125 Ls 7 100 0 3. Jarak pemukiman terjauh dari sumber air tidak lebih dari 500 meter 1 satu kran air untuk 80 –100 orang 7 100 0 4. Tersedia dua alat pengambil air yang berkapasitas 10 –20 liter, dan tempat penyimpan air berkapasitas 20 liter berbentuk wadah yang berleher sempit danbertutup untuk tiap keluarga pengungsi 7 100 5. Setiap orang mendapat sabun ukuran 250 gram per bulan 7 100 Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa kondisi sarana air bersih dari observasi terlihat air bersih tersedia sedikit –dikitnya 15 liter per orang per hari terpenuhi di setiap pengungsian. Untuk volume aliran air ditiap sumber sedikinya 0,125 Ls terpenuhi disetiap pengungsian. Jarak pemukiman terjauh dari sumber air tidak lebih dari 500 meter 1 satu kran air untuk 80 –100 orang terpenuhi disetiap tempat pengungsian. Tersedia dua alat pengambil air yang berkapasitas 10 –20 liter, dan tempat penyimpan air berkapasitas 20 liter berbentuk wadah yang berleher sempit danbertutup untuk tiap keluarga pengungsi tidak terpenuhi di setiap tempat pengungsian. Setiap orang mendapat sabun ukuran 250 gram per bulan tidak terpenuhi di setiap pengungsian. Untuk mengetahui kondisi sarana air bersih dapat dilihat berdasrkan tabel berikut : Tabel 4.4. Kondisi Sarana Air Bersih Air Bersih n Tidak Memenuhi 7 100,0 Memenuhi Syarat 0,0 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat Secara keseluruhan di tempat pengungsian sarana air bersih tedak memenuhi syarat kesehatan.

4.4.2. Kondisi Jamban

Kondisi jamban yang terdapat pada posko pengungsian korban letusan gunung Sinabung di Kabupaten Karo dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5. Hasil Observasi Kondisi Jamban No Kondisi Jamban Ya Tidak N n 1. Tiap jamban digunakan paling banyak 20 orang 2 28,6 5 71,4 2. Penggunaan jamban diatur perumah tangga danmenurut pembedaan jenis kelamin 1 14,3 6 85,7 3. Jarak jamban tidak lebih dari 50 meter dari pemukiman rumah atau barak di kamp pengungsian. 7 100,0 0 0,0 4. Letak jamban dan penampung kotoran kurangnya berjarak 30 meter dari sumber air bawah tanah 7 100,0 0 0,0 5. 1 satu Latrinjaga untuk 6 –10 orang 1 14,3 6 85,7 6. Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampungan berjarak 10-15 meter dari sumber air minum 7 100,0 0 0,0 7. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus 1 14,3 6 85,7 8. Cukup luas dan landaimiring kearah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya 4 57,1 3 42,9 9. Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya 5 71,4 2 28,6 10. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna 6 85,7 1 14,3 11. Cukup penerangan 1 14,3 6 85,7 12. Lantai kedap air 7 100,0 0 0,0 13. Ventilasi cukup baik 2 28,6 5 71,4 14. Tersedia air dan alat pembersih 7 100,0 0 0,0 Berdasarkan tabel 4.5 diatas hasil observasi jamban berdasarkan Tiap jamban digunakan paling banyak 20 orang sebanyak 5 tempat 71,4 tidak terpenuhi. Penggunaan jamban diatur perumah tangga danmenurut pembedaan jenis kelamin Universitas Sumatera Utara misalnya jamban per 20 KK atau jamban laki –laki dan jamban permpuan sebanyak 6 tempat 85,7 tidak terpenuhi. Jarak jamban tidak lebih dari 50 meter dari pemukiman rumah atau barak di kamp pengungsian terpenuhi di semua tempat pengungsian. Letak jamban dan penampung kotoran sekurang –kurangnya berjarak 30 meter dari sumber air bawah tanah terpenuhi di setiap tempat pengungsian, 1 satu Latrinjaga untuk 6 –10 orang tidak terpenuhi di 6 tempat 85,7. Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampungan berjarak 10-15 meter dari sumber air minum terpenuhi di setiap tempat pengungsian. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus tidak terpenuhi di 6 tempat 85,7. cukup luas dan landaimiring kearah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya terpenuhi di 4 tempat 57,1. Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya terpenuhi sebanyak 5 tempat 71,4. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna terpenuhi di 6 tempat 85,7. Cukup penerangan tidak terpenuhi di 6 tempat 85,7, lantai kedap air terpenuhi di seluruh tempat pengungsian, ventilasi cukup baik tidak terpenuhi di 5 tempat 71,4. Tersedia air dan alat pembersih diseluruh tempat pengungsian. Berdasarkkan beberapa hal yang telah diobservasi mengenai kondisi jamban didapat kesimpulan seperti pada tabel berikut : Tabel 4.6. Kondisi Jamban Jamban n Tidak Memenuhi Syarat 7 100,0 Memenuhi Syarat 0,0 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat secara keseluruhan di tempat pengungsian kondisi jamban tidak memenuhi syarat kesehatan karena masih banyak yang kurang baik maupun tiak ada.

4.4.3. Pengelolaan Limbah Padat

Pengelolaan limbah padat yang terdapat pada posko pengungsian korban letusan gunung Sinabung di Kabupaten Karo dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7. Hasil Observasi Pengelolaan Limbah Padat No Pengelolaan Limbah Padat Ya Tidak n n 1. Sampah dibuang dari pemukiman atau dikubur disana sebelum sempat menimbulkan ancaman bagi kesehatan 0,0 7 100,0 2. Tidak terdapat limbah medis yang tercemar atau berbahaya jarum suntik bekas pakai, perban –perban kotor, obat– obatan kadaluarsa,dsb di daerah pemukiman 6 85,7 1 14,3 3. Terdapat tempat pembakaran limbah padat yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan secara benar dan aman, dengan lubang abu yang dalam 0,0 7 100,0 4. System pengumpulan sampah secara harian 4 57,1 3 42,9 5. Tempat pembuangan akhir untuk sampah padat berada dilokasi tertentu sehingga masalah kesehatan dan lingkungan hidup dapat terhindarkan 3 42,9 4 57,1 6. 2 dua drum sampah untuk 80 –100 orang 0,0 7 100,0 7. Jarak tempat pengungsian letaknya lebih dari 15 meter dari bak sampah atau lubang sampah keluarga, atau lebih dari 100 meter jaraknya dar lubang sampah umum 4 57,1 3 42,9 8. Tersedia satu wadah sampah berkapasitas 100 liter per 10 keluarga bila limbah rumah tangga sehari –hari tidak dikubur ditempat 3 42,9 4 57,1 Berdasarkan tabel 4.7 diatas terlihat bahwa tidak terdapat limbah medis yang tercemar atau berbahaya jarum suntik bekas pakai, perban –perban kotor, obat– obatan kadaluarsa,dsb di daerah pemukiman di 6 tempat 85,7. System pengumpulan sampah secara harian di 4 tempat 57,1, jarak tempat pengungsian Universitas Sumatera Utara letaknya lebih dari 15 meter dari bak sampah atau lubang sampah keluarga, atau lebih dari 100 meter jaraknya dar lubang sampah umum terpenuhi di 4 tempat 57,1, tempat pembuangan akhir untuk sampah padat berada dilokasi tertentu sehingga masalah kesehatan dan lingkungan hidup dapat terhindarkan tidak terpenuhi di 4 tempat 57,1, tersedia satu wadah sampah berkapasitas 100 liter per 10 keluarga bila limbah rumah tangga sehari –hari tidak dikubur ditempat tidak terpenuhi di 4 tempat 57,1, sampah dibuang dari pemukiman atau dikubur disana sebelum sempat menimbulkan ancaman bagi kesehatan tidak terpenuhi di setiap tempat pengungsian, tidak terdapat tempat pembakaran limbah padat yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan secara benar dan aman, dengan lubang abu yang dalam di tempat pengungsian, tidak ada 2 dua drum sampah untuk 80 –100 orang di setiap tempat pengungsian. Berdasarkan beberapa kondisi diatas dapat disimpulkan kondisi pengelolaan limbah padat di daerah pengungsian sebagai berikut : Tabel 4.8. Kondisi Pengelolaan Limbah Padat Pengelolaan Limbah Padat n Tidak Memenuhi Syarat 7 100,0 Memenuhi Syarat 0,0 Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat secara keseluruhan di tempat pengungsian bahwa pengelolaan limbah padat tidak memenuhi syarat kesehatan karena masih kurangnya tempat sampah dan pengelolaannya masih kurang baik sehingga masih dapat menyebabkan masalah kesehatan. Universitas Sumatera Utara

4.4.4. Pengelolaan Limbah Cair

Pengelolaan limbah cair yang terdapat pada posko pengungsian korban letusan gunung Sinabung di Kabupaten Karo dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut. Tabel 4.9. Hasil Observasi Pengelolaan Limbah Cair No Pengelolaan Limbah Cair Ya Tidak n n 1. Tidak terdapat air yang menggenang disekitar titik –titik pengambilansumber air untuk keperluan sehari –hari 3 42,9 4 57,1 2. Air hujan dan luapan airbanjir langsung mengalir malalui saluran pembuangan air 3 42,9 4 57,1 3. Tempat tinggal, jalan –jalan setapak, serta prasana–prasana pengadaan air dan sanitasi tidak tergenang air, juga tidak terkikis oleh air 2 28,6 5 71,4 Berdasarkan tabel 4.9 dilihat bahwa tidak terdapat air yang menggenang disekitar titik –titik pengambilansumber air untuk keperluan sehari–hari tidak terpenuhi di 4 tempat 57,1, air hujan dan luapan airbanjir langsung mengalir melalui saluran pembuangan air tidak terpenuhi di terpenuhi di 4 tempat 57,1, tempat tinggal, jalan –jalan setapak, serta prasana–prasana pengadaan air dan sanitasi tidak tergenang air, juga tidak terkikis oleh air tidak terpenuhi di 5 tempat 71,4. Berdasarkan kondisi diatas disimpulkan bahwa kondisi pengolohan limbah cair di pengungsian sebagai berikut : Tabel 4.10. Kondisi Pengelolaan Limbah Cair Pengelolaan Limbah Cair n Tidak Memenuhi Syarat 5 71,4 Memenuhi Syarat 2 28,6 Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa pengelolaan limbah padat yang memenihu syarat sebanyak 2 tempat pengungsian dan yang tidak memenuhi syarat Universitas Sumatera Utara ada 5 tempat pengungsian menunjukan bahwa pengelolaan limbah cair sudah ada namun masih perlu peningkatan.

4.5. Keluhan Kesehatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner maka personal Keluhan Kesehatan Korban Letusan Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabupaten Karo Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.11.berikut ini: Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Kesehatan Korban Letusan Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabupaten Karo Tahun 2015 No Keluhan Kesehatan Ya Tidak Jumlah 1 Pencernaan n n N Mual 33 37,5 55 62,5 88 100,0 Muntah 32 36,4 56 63,6 88 100,0 Nyeri perut 32 36,4 56 63,2 88 100,0 Mules 34 38,6 54 61,4 88 100,0 Diare 42 47,7 46 52,3 88 100,0 BAB berdarah 10 11,4 78 88,6 88 100,0 2 Saluran Pernafasan Batuk 76 86,4 12 13,6 88 100,0 Pilek hidung tersumbat 63 71,6 25 28,4 88 100,0 Nyeri tenggorokan 36 40,9 52 59,1 88 100,0 Sesak nafas 29 33,0 59 67,0 88 100,0 3 Mata Mata merah 38 43,2 50 56,8 88 100,0 Kotoran dimata 26 29,6 62 70,5 88 100,0 Mata perih 37 42,0 51 58,0 88 100,0 4 Kulit Gatal-gatal 43 48,9 45 51,1 88 100,0 Kemerahan 14 15,9 74 84,1 88 100,0 Bentol-bentol 9 10,2 79 89,8 88 100,0 Gelembung-gelembung dan berair 1 1,1 87 98,9 88 100,0 Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa berdasarkan keluhan pencernaan mual sebanyak 33 orang 35,7 dan tidak mual sebanyak 55 orang 62,5, muntah Universitas Sumatera Utara sebanyak 32 orang 36,4 dan tidak muntah sebanyak 56 orang 63,5, nyeri perut sebanyak 32 orang 36,4 dan tidak nyeri perut sebanyak 56 orang 63,2, mules sebanyak 34 orang 38,6 dan tidak mules sebanyak 54 orang 61,4, diare sbanyak 42 orang 47,7 dan tidak diare sebanyak 46 orang 52.3, BAB berdarah sebanyak 10 orang 11,4 dan tidak BAB berdarah sebanyak 78 orang 88,6. Berdasarkan keluhan pernafasan yang batuk sebanyak 76 orang 86,4 dan tidak batuk sebanyak 12 orang 13,6, pilekhidung tersumbat sebanyak 63 orang 71,6 dan tidak pilekhidung tersumbat sebanyak 5 orang 28,4, nyeri tenggorokan sebanyak 36 orang 40,9 dan tidak nyeri tenggorokan sebanyak 52 orang 59,1, sesak nafas sebanyak 29 orang 33,0 dan tidak sesak nafas sebanyak 59 orang 67,0. Berdasarkan keluhan mata yang mata merah sebanyak 38 orang 43,2 dan tidak mata merah sebanyak 50 orang 56,8, kotoran dimata sebanyak 26 orang 29,6 dan tidak ada kotoran dimata sebanyak 62 orang 70,5, mata perih sebanyak 37 orang 42,0 dan tidak mata perih sebanyak 51 orang 58,0. Berdasarkan keluhan kulit yang mengalami gatal-gatal sebanyak 43 orang 48,9 dan tidak mengalami gatal-gatal sebanyak 45 orang 51,1, kulit kemerahan sebanyak 14 orang 15,9 dan tidak mengalami kulit kemerahan sebanyak 74 orang 84,1, bentol-bentol sebanyak 9 orang 10,2 dan tidak mengalami bentol-bentol sebanyak 79 orang 89,8, yang mengalami gelembung-gelembung dan berair pada kulit sebanyak 1 orang 1,1 dan yang tidak mengalami gelembung-gelembung dan berair pada kulit sebanyak 87 orang 89,9. Universitas Sumatera Utara 68 BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Sanitasi Dasar 5.1.1. Sumber Air Bersih