2.2.2 Manfaat Alat Kontrasepsi
Di bidang keluarga berencana, Garis-garis Besar Haluan Negara 1978 mengamanatkan bahwa tujuan program keluarga berencana adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan Ibu dan anak dalam rangka mewujudkan keluarga bahagia dengan mengendalikan kelahiran sekaligus dalam rangka menjamin
terkendalinya pertumbuhan penduduk Indonesia. Pelaksanaan keluarga berencana diusahakan diperluas keseluruh wilayah dan lapisan masyarakat
termasuk daerah pemukiman baru. Penggunaan alat kontrasepsi dapat memberikan beberapa manfaat yaitu dapat mengatur jarak kelahiran, menunda kelahiran serta
mencegah kehamilan Hestiantoro, 2008.
2.2.3 Faktor-faktor dalam memilih alat kontrasepsi
Ada beberapa faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi yaitu faktor pasangan, faktor kesehatan, dan faktor metode kontrasepsi.
Dalam faktor pasangan, harus mempertimbangkan dari segi umur, gaya hidup, frekuensi senggama, dan jumlah anak yang diinginkan. Dalam faktor kesehatan,
mempertimbangkan status kesehatan, riwayat keluarga, dan pemeriksaan fisik. Sedangkan dalam faktor alat kontrasepsi, harus mempertimbangkan efektivitas, efek
samping, komplikasi-komplikasi yang potensial, dan biaya Hartanto, 2003.
2.2.4 Jenis alat kontrasepsi pada laki-laki
Menurut Manuaba 1998, jenis-jenis alat kontrasepsi yang dapat digunakan oleh laki-laki ada 4 yaitu kondom, vasektomi, pantang berkala, dan senggama terputus.
Universitas Sumatera Utara
Kondom merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan pada suatu kegiatan senggama dengan menggunakan alat berbentuk kantong tipis yang terbuat
dari bahan lateks karet, pelastik vinil atau bahan alami, yang dikenakan pada alat vital seorang pria. Cara kerja kondom adalah dengan menghalangi pertemuan antara
sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak dapat masuk ke dalam saluran
reproduksi wanita. Keuntungan penggunaan kondom yaitu dapat bertindak efektif sebagai alat kontrasepsi, murah dan mudah didapatkan, tidak memerlukan pengawasan
medis, dapat mencegah PMS dan hepatitis B, serta sebagai penghambat orgasme bagi pria yang mengalami kelemahan ejakulasi dini. Sedangkan kelemahan penggunaan
kondom yaitu sedikit sulit dalam pemakaiannya, dapat menyebabkan alergi terhadap jeli spermisida pada beberapa wanita sehingga menimbulkan keputihan dan iritasi,
serta dapat mengganggu kenikmatan pada saat berhubungan seksual. Vasektomi merupakan suatu tindakan penutupan, pemotongan, pengikatan atau
penyumbatan pada kedua saluran mani testis sebelah kiri dan kanan sehingga menghambat produksi sperma. Menurut WHO 1994 vasektomi merupakan cara
sterilisasi pria dengan melakukan pemotongan vas deferens yang berguna untuk menghalangi transport spermatozoa. Keuntungan vasektomi yaitu: tidak mengubah
kemampuan pria untuk orgasme dan angka kegagalan sangat sedikit yaitu 0,15. Sedangkan kelemahan vasektomi adalah kemungkinan komplikasi yang terjadi saat
pembedahan yang menyebabkan perdarahan, rasa nyeri dan infeksi ringan. Senggama terputus coitus ineruptus merupakan metode KB tradisional
dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya penis dari dalam vagina sebelum pria mencapai orgasme. Keuntungan senggama terputus yaitu: tidak memerlukan biaya,
Universitas Sumatera Utara
tidak memiliki efek samping dan tidak menggunakan zat-zat kimiawi, dapat digunakan setiap waktu, dan dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya. Sedangkan
kelemahan metode senggama terputus yaitu tingkat kehamilan tinggi 17-25 , dan kepuasan dalam hubungan seksual berkurang serta dapat menimbulkan tekanan
kejiwaan. Pantang berkala yaitu metode KB yang mempertimbangkan masa subur wanita
yang berkaitan erat dengan siklus menstruasi. Prinsip pasangan adalah tidak melakukan hubungan seksual pada saat masa subur istri. Keuntungan pantang berkala
adalah : hubungan seksual yang alami dan kepuasan seksual tidak terganggu. Sedangkan kelemahan pantang berkala adalah : kegagalan tinggi bila siklus menstruasi
istri tidak teratur.
2.3 Persepi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki