BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki yang telah dilaksanakan pada
tanggal 10-15 Juni 2009 di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala 3 Kecamatan Medan Denai dengan jumlah responden sebanyak 65 orang.
5.1.1 Karakteristik Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil tentang karakteristik
responden yaitu mayoritas berusia 46-51 tahun 26,2 dan berusia 34-39 tahun 18,5. Adapun usia responden yang paling muda adalah 22 tahun dan usia yang
paling tua adalah 63 tahun serta rata-rata berusia 44 tahun. Sebagian besar responden telah menikah selama 11-20 tahun sebanyak 26 orang 40 dengan lama menikah
rata-rata selama 17 tahun. Jumlah anak responden yang terbanyak berjumlah antara 0-3 orang sebanyak 40 orang responden 61,5 dan responden yang tidak memiliki anak
sebanyak 2 orang jumlah anak terbanyak adalah 7 orang. Sebanyak 54 orang responden tidak menggunakan alat kontrasepsi pada laki-laki 83,1, menggunakan
kondom sebanyak 9 orang 13,8, senggama terputus sebanyak 2 orang 3,1 serta tidak ada responden yang melakukan vasektomi dan menggunakan metode pantang
berkala. Responden yang berpendidikan Perguruan tinggi sebanyak 7 orang 10,8, SMU berjumlah 33 orang 50,8, SMP berjumlah 11 orang 16,9, SD berjumlah
12 orang 18,5 dan yang tidak sekolah sebanyak 2 orang 3,1. Tabel 1 Distribusi frekuensi dan persentasi karakteristik responden di Lingkungan
XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala 3 Kecamatan Medan Denai n = 65
Universitas Sumatera Utara
No Karakteristik Responden Frekuensi
Persentase 1. Usia
Responden 22-27 tahun
28-33 tahun 34-39 tahun
40-45 tahun 46-51 tahun
52-57 tahun 58-63 tahun
Mean = 44,5 SD = 9,15 5
3 12
12 17
12
4 7,6
4,6 18,5
18,5 26,2
18,5
6,1
2. Lama menikah
1-10 tahun 11-20 tahun
21-30 tahun 31-40 tahun
Mean = 17,4 SD = 9,22 18
26 18
3 27,7
40 27,7
4,6 3.
Jumlah anak 0-3
4-7 Mean = 3,09 SD = 1,64
40 25
61,5 38,5
4. Metode KB yang digunakan
Tidak ada Kondom
Senggama terputus 54
9 2
83,1 13,8
3,1 5
Pendidikan Tidak sekolah
SD SMP
SMU Perguruan Tinggi
2 12
11 33
7 3,1
18,5 16,9
50,8 10,8
5.1.2 Persepsi Suami tentang Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Laki-Laki di
Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala 3 Kecamatan Medan Denai
Tabel 2 menunjukkan bahwa 46 orang 70,8 responden setuju bahwa alat kontrasepsi pada laki-laki merupakan suatu metode atau alat yang dapat digunakan
untuk mengatur jarak kelahiran, dan sebanyak 36 orang 55,4 responden tidak setuju
Universitas Sumatera Utara
bahwa alat kontrasepsi pada laki-laki tidak dapattidak efektif digunakan untuk mencegah kehamilan.
Dari tabel 2, dapat juga disimpulkan bahwa jumlah responden yang memiliki persepsi positif terhadap definisi dan manfaat alat kontrasepsi pada laki-laki sebanyak
56 orang 86,2 dan yang memiliki persepsi negatif sebanyak 9 orang 13,8. Tabel 2
Distribusi frekuensi dan persentasi persepsi suami terhadap definisi dan manfaat alat kontrasepsi pada laki-laki n = 65
No Persepsi suami terhadap
definisi dan manfaat alat kontrasepsi pada laki-laki
SS N
S N
TT N
TS N
STS N
1. 2.
Alat kontrasepsi pada laki-laki dapat digunakan untuk
mengatur jarak kelahiran Alat kontrasepsi pada laki-laki
tidak dapattidak efektif mencegah kehamilan
9 13,8
4 6,2
46 70,8
17 26,2
8 12,3
4 6,2
2 3,1
36 55,4
4 6,2
No Karakteristik Frekuensi
Persentasi 1.
Persepsi suami terhadap definisi dan manfaat alat kontrasepsi pada
laki-laki
Persepsi positif
Persepsi negatif 56
9 86,2
13,8
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden 59 orang 90,8 mengetahui jenis metode atau alat kontrasepsi pada laki-laki yaitu kondom, vasektomi,
senggama terputus ataupun pantang berkala. Sekitar 40 orang 61,5 responden setuju bahwa kondom dapat digunakan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit
menular, dan 45 orang 69,2 responden setuju bahwa kondom merupakan alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah masuknya sperma ke dalam vagina
Universitas Sumatera Utara
alat kelamin wanita saat melakukan hubungan seksual, sebanyak 47 orang 72,3 responden setuju bahwa kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling praktis,
mudah diperoleh tanpa harus konsultasi ke dokter, serta 41 orang 63 responden setuju bahwa kondom dapat mengganggu kepuasan dalam melakukan hubungan
seksual dan rumit dalam pemakaiannya. Sebanyak 46 orang responden 70,8 tidak tahu bahwa vasektomi merupakan
metode kontrasepsi yang dapat menimbulkan rasa sakit dan perdarahan setelah operasi, dan 47 orang 72,3 responden juga tidak tahu bahwa vasektomi tidak akan
mengubah kemampuan untuk orgasme. Sekitar24 orang 36,9 responden tidak setuju bahwa senggama terputus tidak
akan mengganggu kepuasan dalam melakukan hubungan seksual, namun 22 orang 33,8 responden setuju dengan pernyataan tersebut. Sekitar 33 orang 50,8
responden setuju bahwa senggama terputus sangat praktis dilakukan karena dapat dilakukan kapan saja tanpa efek samping.
Sebanyak 32 orang 49,2 responden tidak setuju bahwa pantang berkala merupakan suatu metode yang tidak membutuhkan kerjasama dengan isteri, dan 30
orang 46,1 responden setuju bahwa dalam pantang berkala sama sekali tidak akan mengganggu kepuasan dalam hubungan seksual tetapi 25 orang 38,5 responden
tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sekitar 47 orang 72,3 responden setuju bahwa dengan metode pantang berkala maka kemungkinan terjadinya kehamilan
sangat kecil, serta 35 orang 53,8 responden tidak setuju bahwa dengan metode pantang berkala, maka hubungan seksual sebaiknya dilakukan saat istri dalam masa
subur ±1 minggu setelah istri menstruasi.
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 3, dapat juga disimpulkan bahwa jumlah responden yang memiliki persepsi positif terhadap jenis metode dan alat kontrasepsi pada laki-laki sebanyak 55
orang 84,6 dan yang memiliki persepsi negatif sebanyak 10 orang 15,4. Tabel 3 Distribusi frekuensi dan persentasi suami terhadap jenis metode dan alat
kontrasepsi pada laki-laki
No Persepsi suami tentang jenis metode dan alat kontrasepsi
pada laki-laki SS
N S
N TT
N TS
N STS
N 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
Jenis alat kontrasepsi pada laki-laki a.l: kondom,
vasektomi, senggama terputus, atau pantang
berkala. Kondom dapatmencegah
terjadinya penularan penyakit menular
Kondom dapat mencegah masuknya sperma ke dalam
vagina saat melakukan hubungan seksual
Kondom yang paling praktis dan mudah
didapatkan tanpa harus konsultasi ke dokter
Kondom dapat mengganggu kepuasan hubungan seksual
dan repot pemakaiannya Vasektomi menimbulkan
rasa sakit dan perdarahan setelah operasi
Vasektomi tidak akan mengubah kemampuan
untuk orgasme Senggama terputus tidak
mengganggu kepuasan hubungan seksual
Senggama terputus sangat praktis dan tidak memiliki
6 9,2
10 15,4
10 15,4
10 15,4
12 18,5
1 1,5
9 13,9
2 3,1
5 7,7
59 90,8
40 61,5
45 69,2
47 72,3
41 63
16 24,6
22 33,8
33 50,8
5 7,7
2 3,1
1 1,5
7 10,8
46 70,8
47 72,3
10 15,4
14 21,5
10 15,4
8 12,3
7 10,8
5 7,7
2 3,1
8 12,3
24 36,9
12 18,5
1 1,5
7 10,8
1 1,5
Universitas Sumatera Utara
10. 11.
12. 13.
efek samping Pantang berkala tidak
membutuhkan kerjasama dengan istri
Pantang berkala sama sekali tidak mengganggu kepuasan
hubungan seksual Dengan metode pantang
berkala, kemungkinan terjadinya kehamilan sangat
kecil pantang berkala sebaiknya
hubungan seksual dilakukan pada saat masa subur istri
± 1 minggu setelah isteri menstruasi
1 1,5
2 3,1
7 10,8
1 1,5
15 23,1
30 46,1
47 72,3
20 30,8
5 7,7
8 12,3
5 7,7
5 7,7
32 49,2
25 38,5
6 9,2
35 53,8
12 18,5
4 6,2
No Karakteristik Frekuensi Persentasi
1. Persepsi terhadap jenis metode dan alat kontrasepsi pada laki-laki
Persepsi positif
Persepsi negatif
55 10
84,6 15,4
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa 33 orang 50,8 responden tidak setuju dengan pernyataan bahwa tidak diperlukan partisipasi suami dalam penggunaan alat
kontrasepsi pada laki-laki, dan 40 orang 61,5 responden tidak merasa malu untuk menggunakan alat kontrasepsi pada laki-laki, dan 48 orang 73,9 responden tidak
setuju dengan pernyataan bahwa tidak ada manfaat partisipasi suami dalam penggunaan alat kontrasepsi, serta 46 orang 70,7 responden setuju bahwa jika
menggunakan alat kontrasepsi pada laki-laki akan mengganggu kepuasan dalam hubungan seksual. Sekitar 48 orang 73,8 responden setuju bahwa partisipasi suami
dalam penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki dapat menjaga kesehatan reproduksi suami dan istri serta mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Dari 65
Universitas Sumatera Utara
responden, sebanyak 33 orang 50,8 responden setuju jika yang menggunakan alat kontrasepsi adalah istri namun sekitar 25 orang 38,5 responden tidak setuju jika
istri yang menggunakan alat kontrasepsi. Menurut hasil penelitian, 30 orang 46,2 responden tidak setuju bahwa
penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki akan memberikan lebih banyak kerugian daripada keuntungan, namun sekitar 25 orang 38,5 responden setuju dengan
pernyataan tersebut. Sekitar 31 orang 47,7 responden mau menggunakan alat kontrasepsi pada laki-laki namun 29 orang 44,6 responden tidak mau menggunakan
alat kontrasepsi pada laki-laki. Namun, 47 orang 72,3 responden setuju jika suami menggunakan alat kontrasepsi dan 46 orang 70,8 responden mengetahui
pentingnya partisipasi suami dalam penggunaan alat kontrasepsi serta 40 orang 61,5 responden setuju bahwasannya penting sekali jika suami menggunakan alat
kontrasepsi pada laki-laki. Sekitar 39 orang 60 responden tidak setuju bahwa karena terbatasnya alat dan metode kontrasepsi pada laki-laki yang membuat mereka
tidak menggunakan alat kontrasepsi pada laki-laki. Sebanyak 56 orang 86,2 responden setuju bahwa suami dapat membantu mewujudkan kesejahteraan ibu dan
anak melalui penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki. Berdasarkan tabel 4, dapat disimpulkan bahwa jumlah responden yang memiliki
persepsi positif terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki sebanyak 64 orang 98,5 dan yang memiliki persepsi negatif sebanyak 1 orang 1,5.
Tabel 4 Distribusi frekuensi dan persentasi persepsi suami tentang penggunaan
alat kontrasepsi pada laki-laki
No Persepsi suami tentang
penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki
SS N
S N
TT N
TS N
STS N
Universitas Sumatera Utara
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Tidak diperlukan partisipasi
suami dalam penggunaan alat kontrasepsi
Saya merasa malu untuk menggunakan alat
kontrasepsi untuk laki-laki Saya merasa tidak ada
gunanya suami berpartisipasi dalam
penggunaan alat kontrasepsi
Jika saya menggunakan alat kontrasepsi, akan
mengganggu kepuasan dalam hubungan seksual
Menurut saya, partisipasi suami menggunakan alat
kontrasepsi dapat menjaga kesehatan reproduksi saya
dan istri saya serta mewujudkan Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera Menurut saya, yang perlu
menggunakan alat kontrasepsi adalah
perempuanisteri. Penggunaan alat
kontrasepsi pada laki-laki akan memberikan lebih
banyak kerugian daripada keuntungan
Saya mau menggunakan alat kontrasepsi pada laki-
laki Saya setuju jika suami
menggunakan alat kontrasepsi pada laki-laki
Saya tidak tahu tentang pentingnya partisipasi
suami dalam penggunaan alat kontrasepsi pada laki-
laki
5 7,7
13 20
3 4,6
2 3,1
8 12,3
21 32,3
18 27,8
8 12,3
46 70,7
48 73,8
33 50,8
25 38,5
31 47,7
47 72,3
11 16,9
1 1,5
1 1,5
3 4,6
4 6,2
1 1,5
9 13,8
1 1,5
6 9,2
33 50,8
40 61,5
48 73,9
10 15,4
4 6,2
25 38,5
30 46,2
29 44,6
10 15,4
46 70,8
10 15,4
6 9,2
6 9,2
1 4,6
1 1,5
2 3,1
2 3,1
Universitas Sumatera Utara
11.
12. 13.
Penting sekali jika suami menggunakan alat
kontrasepsi pada laki-laki Terbatasnya metode dan
alat kontrasepsi pada laki- laki membuat saya tidak
menggunakan alat kontrasepsi pada laki-laki
Suami dapat membantu mewujudkan kesejahteraan
ibu dan anak melalui penggunaan alat
kontrasepsi pada laki-laki 7
10,8 1
1,5
5 7,7
40 61,5
14 21,5
56 86,2
7 10,8
1 1,5
17 26,2
39 60
3 4,6
1 1,5
4 6,2
No
Karakteristik Frekuensi Persentasi
1. Persepsi suami tentang
penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki
Persepsi positif
Persepsi negatif
64 1
98,5 1,5
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi pada laki-laki di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala 3
Kecamatan Medan Denai adalah 63 orang 96,9 memilki persepsi positif dan 2 orang 3,1 memilki persepsi negatif Tabel 5.
Tabel 6 Distribusi frekuensi dan persentasi persepsi suami tentang penggunaan alat
kontrasepsi pada laki-laki di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala 3 Kecamatan Medan Denai
Universitas Sumatera Utara
No
Kategori Frekuensi Persentasi
1. 2.
Persepsi positif Persepsi negatif
63 2
96,9 3,1
5.2 Pembahasan