5. Hukum Kontinuitas
Stimulus yang mempunyai kontinuitas satu dengan yang lain, akan terlihat dari ground dan akan dipersepsi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan.
6. Hukum Kelengkapan atau Ketertutupan closure
Adanya kecenderungan orang mempersepsi sesuatu yang kurang lengkap menjadi lengkap, sehingga menjadi sesuatu yang penuh arti atau berarti.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Baltus 1983 adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan dan keterbatasan fisik dari alat indera dapat mempengaruhi persepsi
untuk sementara waktu ataupun permanen. 2.
Kondisi lingkungan. 3.
Pengalaman masa lalu. Bagaimana cara individu untuk menginterpretasikan atau bereaksi terhadap suatu stimulus tergantung dari pengalaman masa lalunya.
4. Kebutuhan dan keinginan. Ketika seorang individu membutuhkan atau
menginginkan sesuatu maka ia akan terus berfokus pada hal yang dibutuhkan dan diinginkannya tersebut.
5. Kepercayaan, prasangka dan nilai. Individu akan lebih memperhatikan dan
menerima orang lain yang memiliki kepercayaan dan nilai yang sama dengannya. Sedangkan prasangka dapat menimbulkan bias dalam mempersepsi sesuatu.
2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi ditentukan oleh dua faktor yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Faktor Fungsional
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan lain-lain yang termasuk dengan apa yang disebut sebagai faktor-faktor personal yang
menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimulus tersebut. Faktor-faktor fungsional yang
mempengaruhi persepsi ini lazim disebut sebagai kerangka rujukan, sedangkan didalam kegiatan komunikasi, kerangka rujukan mempengaruhi bagaimana orang
memberi makna pada pesan yang diterimanya. Misalnya seorang ahli komunikasi tidak akan memberikan pengertian apa-apa apabila seorang ahli kedokteran
berbicara tentang fluor albus, adnesitis dan lain-lain, karena ahli komunikasi tidak memiliki kerangka rujukan untuk memahami istilah-istilah kedokteran.
2. Faktor Struktural
Faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimulus fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Bila kita mempersepsikan
sesuatu, maka kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan, bukan melihat bagian-bagiannya lalu menghimpunnya. Misalnya untuk dapat memahami
seseorang maka kita harus melihatnya dalam konteksnya, dalam lingkungannya dan dalam masalah yang dihadapi.
Menurut Krech dan Crutchfield Tahun 1977 dalam Mar’at 1981, ada empat dalil tentang persepsi yakni:
1. Persepsi bersifat selektif secara fungsional
2. Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti
Universitas Sumatera Utara
3. Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur pada umumnya ditentukan oleh
sifat-sifat struktur secara keseluruhan 4.
Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu dengan lainnya, cenderung ditanggapi bagian dari struktur yang sama.
2.3. Perhatian
Perhatian merupakan syarat psikologis dalam individu mengadakan persepsi, yang merupakan langkah persiapan yaitu adanya kesediaan individu untuk
mengadakan persepsi. Ditinjau dari segi timbulnya perhatian, perhatian dapat dibedakan atas perhatian spontan dan perhatian tidak spontan Walgito, 1980:
1. Perhatian Spontan
Perhatian yang timbul dengan sendirinya dan erat hubungannya dengan minat individu. Apabila individu telah menaruh minat pada sesuatu objek, maka
terhadap objek itu biasanya timbul perhatian yang spontan. 2.
Perhatian Tidak Spontan Perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, karena itu harus ada kemauan untuk
menimbulkannya.
2.4. Pemerintah Daerah