b. Kepala Bappeda Kota Pematangsiantar
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Pematangsiantar mengungkapkan persepsinya tentang kesehatan berkaitan informasi kesehatan yang
diperolehnya melalui media cetak, atau elektronik, yang diperoleh dari jawaban sebagai berikut”
”Oh saya sering karena di dalam acara televisi kalau nggak silap ada dalam seminggu, ada itu acara dengan menteri kesehatan, ibu menteri
kesehatan tentang kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia dan saya sangat tertarik itu masalah wawancara dengan ibu menteri kesehatan
tentang kesehatan masyarakat........”
Keseriusan Ketua Bappeda terhadap masalah kesehatan, terungkap dari penjelasannya tentang perkembangan kesehatan masyarakat di Kota Siantar, bahwa
dalam 3 tahun terakhir ini yaitu tahun 2006 sampai 2008 sekarang perkembangannya cukup pesat, terutama Puskesmas dimana Puskesmas sekarang kegiatannya sudah
mengarah lebih baik. Perkembangan pembangunan kesehatan perlu didukung dengan peningkatan anggaran untuk kesejahteraan petugas kesehatan.
Alokasi anggaran kesehatan menurut Kepala Bappeda belum sesuai dengan yang diharapkan, hal ini terkait dengan kebutuhan yang lebih prioritas pendidikan.
Penganggaran biaya kesehatan yang sampai saat ini yang dikelola oleh Dinas Kesehatan tahun 2008 belumlah sesuai dengan yang kita harapkan, sesuai yang
diharapkan oleh pemerintah pusat berkisar dari 15 sampai 17 namun kemampuan APBD kita tahun 2008 ini ya belum memadai dan kita memang harus
kita bagi untuk beberapa porsi bukan hanya kesehatan dan ada juga tuntutan dari APBN bahwa kita harus alokasikan 20 untuk pendidikan ini yang mengakibatkan
Universitas Sumatera Utara
anggaran untuk Dinas Kesehatan belum mencukupi, yang diperoleh dari jawaban sebagai berikut”
”Saya rasa masih belumlah.. belum ,,,belum mencukupi tetapi mengingat keadaannya keuangan kita sekarang ya kita usahakan juga karena
pelayanan masyarakat di kota Pematangsiantar ini perlu kita tingkatkan kita usahakanlah sedemikian rupa…….”
Menurut Kepala Bappeda Kota Pematangsiantar anggaran sektor kesehatan saat ini sekitar 8 dari total APBD, anggaran kesehatan tersebut belum optimal,
karena harus dibagi kepada beberapa SKPD lain. Permasalahan dalam penyusunan anggaran adalah keterkaitan dengan anggaran sektor lain, misalnya: beberapa
infrastruktur yang harus dibenahi, tapi bila terfokus kepada anggaran kesehatan maka dinas-dinas lain juga akan mengalami kendala anggaran.
Kendala-kendala tersebut menyebabkan anggaran kesehatan belum mencukupi atau belum terpenuhi. Tapi untuk beberapa tahun yang akan datang
dengan peningkatan PAD, maka presentase anggaran kesehatan sebesar 15 persen akan dapat diupayakan.
Meskipun sektor kesehatan mengalami kendala dalam hal anggaran, Kepala Bappeda tetap mengharapkan tenaga kesehatan mampu memberikan pelayanan
kepada masyarakat, khususnya untuk pelayanan masyarakat miskin pengguna jamkesmas harus dilayani.
Kabupatenkota seharusnya menyediakan pelayanan yang lebih baik, dengan menyediakan anggaran yang lebih baik dan tentu juga tersedia SDM, pandangan
Universitas Sumatera Utara
Kepala Bappeda tentang tenaga kesehatan, yang diperoleh dari jawaban sebagai berikut”
”Ya betul…,apapun namanya kalau kita bicara tentang mutu kita berbicara dua hal yang benar masalah dana dan sumber daya manusia.
Sumber daya manusianya ini perlu ditingkatkan dengan membuat beberapa sistem barangkali dengan sistem pelatihan kantor sendiri, yang
bisa kita adakan sosialisasi dengan pertemuan-pertemuan tertentu sehingga kita bisa mengkader para sumber daya kita yang
dipuskesmas..........”
c. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar